Kamis, 30 Agustus 2012

Swandari`s Mind : Rela Mati Demi Cinta ?


Edelweis,lambang cinta abad. Gambar:indriindi.blogspot.com
 Curahan  Hati  :

Saya seorang pemuda , umur 20 tahun , SMA kelas 3.
Saya sudah punya pacar ,  adik  kelas , cantik dan amat setia.
Kami sudah sehati , sudah berpacaran hampir 1 tahun lebih  , dan hubungan ini sudah jauh.
Ibu pasti faham maksud saya , hubungan anak muda jaman sekarang , sering ML.

Sayangnya ortu tidak setuju hubungan ini, katanya kami masih terlalu muda.
Keluarga ortu dan ortu dia dari kalangan biasa , menengak kebawah.
Ortu inginnya  kami tamat sekolah, kuliah D3 –lah , atau cari kerja yang tetap.
Kami saling cinta , amat sangat, terus terang kami bersedia mati bersama , jika sampai ada yang menghalangi cinta kami.

Apa jalan yang harus saya tempuh ? , apa dia harus hamil duluan, agar ortu menyetujui hubungan ini, sehingga kami cepat menikah ?
Saya bisa cari kerja untuk kebahagiaan rumahtangga yang kami idamkan bersama itu.


Swandari`s  Mind  :

Berani mati ya demi cinta  ?
Saya ingin bertanya , apa sih enaknya mati muda bersama  ?
Dunia ini masih teramat indah untuk dinikmati lho , apalagi punya pacar cantik dan setia.
Dan ibu yakin anda pasti juga ganteng dan baik ,  Paduan indah jangan di-sia2-kan , karunia itu.

Pasti terinspirasi dengan dongeng Romeo & Juliet , Sam Pek Eng Tay atau kisah romantis  tragis yang lain.
Rasanya nggak enak juga jadi R & J atau Sam Pek Eng Tay . Kan ceritanya setelah mereka mati dikubur berdekatan , lalu dari kuburnya keluar dua kupu2, yang saling bercumbu beterbangan.
Apa sih enaknya  jadi kupu-kupu, umurnya pendek kok, atau kalau enggak berakhir dicaplok predator .

Enakan jadi manusia dan menghadapi hidup ini dengan pikiran jernih yang rapi tertata di kepala.
Saya ingin memberi gambaran sederhana yang pasti bisa diterima dengan hati tulus.
Konon , manusia itu amat dihargai , bukan karena mereka berani mati tetapi karena mereka berani hidup.
Berani hidup untuk mengejar cita2-nya dan mimpi2-nya yang diidamkan.
Pasti dengan jalan yang baik pula, sehingga tidak merepotkan dan membingungkan orang banyak, terutama  ortu.

Sebagai siswa kelas 12, tugas utama anda, selesaikan dahulu study yang tinggal selangkah itu.
Sesudah itu baru dipikirkan untuk kuliah , atau mencari kerja, untuk persiapan hidup masa depan.
Memaksa ortu dengan menghamili pacar ? , … jangan deh ,menghamili mudah , tetapi tanggung jawab sesudah itu tidaklah semudah diucapkan.
Membentuk rumah tangga tanpa persiapan , apalagi punya anak tidak gampang.
Berbekal cinta yang menggebu itu sudah baik , tetapi rumah tangga butuh yang lain selain cinta.

Harus ada kedewasaan pikiran / nurani dan juga perlu uang untuk mendukungnya.
Memang uang bukan segalanya, tetapi sekarang ini segalanya butuh duit.
Dan mencari duit itu tidak mudah ,perlu persiapan yang matang , senyampang ortu masih sanggup membeayai keterusan study anda , menurut saja.
Orangtua tidak bakal menjerumuskan anaknya, bahkan ibu yakin , mereka punya  
  insting “  lebih untuk melindungi anaknya, tidak ingin anaknya hidup susah dikemudian hari  .
 Jalani dahulu hidup ini seperti air mengalir , kalau sudah waktunya pasti hari bahagia itu akan datang juga.


Swandari`s Mind :
Bercanda dalam pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam warna-warni kehidupan.


Caprib ( Catatan Pribadi ) :
Humor yang baik , ialah kebaikan dan kebijaksanaan yang digabungkan jadi satu.
                                                          ( Meredith )

Selasa, 28 Agustus 2012

Swandari`s mind : Kenapa Jodoh Belum Datang ?

Berbagi hati dengan tulus. Gambar:blog.pustakaaisyah.com
Curahan Hati  :

Saya berumur 29 tahun, wanita, sudah bekerja , sehat jasmani dan rohani.
Wajah biasa saja dan saya termasuk pendiam.
Berasal dari keluarga baik2 dan cukup harmonis.
Saya 3 bersaudara, saya putri sulung , adik saya laki-laki dan yang bungsu perempuan .
Adik laki-laki saya sudah beristeri dan adik bungsu saya sudah punya pacar yang serius.

Barangkali memang sudah nasip saya, ditakdirkan  belum mendapatkan jodoh pada umur hampir 30 tahun.
Saya sering merasa minder bila berhadapan dengan seseorang , malu juga rasanya jadi perawan tua.
Dahulu pernah punya teman dekat , tapi dia lalu pergi begitu saja menikah dengan gadis lain.
Saya sering tidak hadir , sengaja, jika ada pertemuan2 antar keluarga atau kantor..
Apa yang harus saya perbuat,supaya saya bisa cepat mendapatkan jodoh dan membahagiakan orang tua saya ?.


Swandari`s mind  :

Berusaha rubah kebiasaan anda, kenapa minder berhadapan dengan seseorang ?
Setiap manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Anda sendiri mengatakan pengin cepet dapat jodoh.
Banyak yang mengatakan ,- kalau sudah jodoh , masa kemana ? ,  ya ,.. kemananya itu yang harus kita temukan.

Untuk mendapatkan jodoh, usahakan banyak bergaul dengan orang lain.
Jangan mengurung diri , biasakanlah mendatangi suatu pertemuan , baik yang diadakan keluarga , teman atau kantor.
Juga perkumpulan social atau keagamaan yang anda anut.
Siapa tahu ada kenalan baru yang menarik dan masih single ?.

Jangan berpikir dahulu tentang jodoh, tetapi perluas dahulu pergaulan anda.
Masuk ke suatu perkumpulan yang baik atau mungkin kursus yang berguna.
Perbaiki penampilan, pergi ke salon,mintalah nasihat tentang perawatan kecantikan dan badan , kulit dan rambut.

Saya percaya dengan banyak mendapatkan kawan baru yang menarik , dengan penampilan anda yang menawan disertai dengan pribadi yang mantap, hidup ini akan terasa lebih bergairah.


Anda masih cukup muda , masih 29 tahun.
Banyak rekan-rekan saya dahulu  baru menikah pada umur diatas 30 tahun dan mendapatkan kebahagiaannya.
Tidak perlu murung , bersedih apalagi minder – tetap yakin menatap masa depan , masih banyak harapan dan kemungkinan disana.
Sayapun bisa mengerti akan kesedihan orangtua anda.
Tetapi jika beliau itu melihat anda tetap bergairah dalam mengarungi hidup ini , saya percaya beliaupun akan terhibur juga hatinya.



Swandari`s mind , ingin berbagi suka dan duka dalam hidup – jika mungkin ingin berbagi hati dengan anda. Tx.


Jumat, 24 Agustus 2012

SUP KACANG HIJAU Yang Sueger `n Lekker



Sup Kacang Hijau segar dan sehat. Gambar:resep-no1.blogspot.com
Setelah  “ nek/bosan “ dengan segala masakan bersantan beberapa hari Lebaran yang lalu, Saya mulai melirik lagi masakan yang segar dan bikin badan enteng.

Bikin sambel tempe  dan sayur bening bayam kok ya rasanya enteng banget, masih celingukan , perut kayak kSetelahaget kurang isi , jadi keroncongan , … hihihi dasar …

Saya ingat resep gampang, enak  dan cukup bergizi  - Sup Kacang Hijau.
Bikinnya mudah , … siapa sih yang nggak bisa bikin sup  ?

Ragu ya  ? , Ini resep dan cara bikinnya , guampang banget kok.
Saya sendiri juga malas kalau bikin masakan yang njlimet dan rebyek – semua masakan saya satu jam ( bukan… duuuaaa/kayak iklannya Ayu Ting Ting ) harus selesai.

R-e-s-e-p  dan  C-a-r-a   M-a-s-a-k   :

**  Kacang hijau  ¼  kg , bersihkan dan rendam ½ jam
**  Daging , boleh sapi atau ayam tanpa lemak  ¼ kg
**  Bawang         3  siung             }
**  Brambang      2 bungkul          }    semua iris tipis
**  Bawang Bombay kecil            }
**  2 batang bawang daun , juga iris serong.
**  Garam , mrica , pala , gula  sesuai selera
**   5 Buncis , iris serong , 
**   1 Wortel besar  , iris persegi panjang sedang
**   1 Tomat besar , iris jadi 8
**   2 batang sledri sedang , iris kasar
**   Bawang goreng dua sendol makan.

Cara Masaknya :
  1. Rebus kacang hijau dan daging sampai kacang hijau agak merekah ( mlecer ).
  2. Tumis aneka bawang brambang , sesudah berbau harum, tambahkan buncis dan wortel , tunggu sebentar ,
  3. Tumisan masukkan di rebusan kacang hijau plus daging – iris daging persegi.
  4. Rebus terus sampai kacang hijau pecah2.
  5. Masukkan garam, mrica , pala, garam , gula , sekalian masukkan tomat dan seledrinya. 
  1. Cicipi rasanya sesuai selera.
  2. Sebelum diangkat, masukkan bawang goreng
  3. Siap dihidangkan, silahkan disantap.

Ditanggung nikmat , sedaaap dan sehat  !

Oh,iya ini beberapa Manfaat Kacang Hijau  :

Karena mengandung fosfor, kalsium dan asam folat serta berbagai vitamine dan mineral.
Konon bisa mengobati berbagai penyakit, darah tinggi , tbc , menstabilkan asam lambung , menurunkan demam, dan untuk kecantikan , menghilangkan jerawat dan bintik2 hitam.
Membuat otak cerdas , meningkatkan daya ingat , untuk sakit jantung, karena punya lemak tak jenuh, untuk pertumbuhan,kekuatan tulang,karena membantu penyerapan protein, bisa pencegah kanker dan beri-beri.
( koreksi kalau salah , saya ambil dari beberapa referensi ).

Pokoknya amat bermanfaat dan sup kacang hijau nya  pasti nikmat .
Silahkan coba , besok hari Sabtu malem Minggu ,  nyruput sup kacang hijau , yang seger dan lekker , pasti tambah stamina dan badan  jadi bugar.

Rabu, 22 Agustus 2012

Disangka kurir Narkoba

Jembatan Ampera yang megah. Gambar:variety-indonesia.blogspot.com
Waktu itu suami masih tugas di Palembang dan saya kerja di Surabaya.
Kami  sering pontang-panting dan mondar mandir dikedua kota itu.

Hari itu saya akan pulang ke Surabaya, diantar di airport oleh suami.
Bandaranya belum Sultan Mahmud Badaruddin II , tetapi masih TalangBetutu.
Ternyata ada yang ketinggalan di mobil , mainan titipan anak saya.
Suamipun kembali ketempat parkiran mobil dan saya duduk dikursi tunggu

Tiba2 ada seorang laki2 duduk didekat tempat saya duduk, tengok sana-sini :
“ Mau kemana Cik  ? “ ,  dia tanya.
Oh iya, jangan heran, jika ia memanggil  “ Cik “ pada saya  , karena jika orang belum mengenal saya, pasti mengira saya Chinese , meskipun saya Jawa tulen.
“ Ke Surabaya “ , saya jawab ,  perhatikan sekilas dia , seorang pria Chinese  perlente, pakai kacamata hitam.
Dia membawa koper besar dan travel-bag yang dijinjing.

Tanpa ditanya, dia cerita  kalau dia dari Singapore dan akan ke Jakarta dan banyak lagi ceritanya yang tidak sempat saya dengar ,… tiba-tiba dia bangkit dan :
“ Saya mau ke toilet ,… saya titip koper ini sebentar “ , dia langsung beranjak …
“ loh , saya nanti cepat berangkat ,… “  , dia menoleh dan cuma menunjuk kearah kopernya , mungkin memberi tanda tinggalkan saja.

Belum lama , ada 2 orang pria datang diiringi 2 laki-laki pakai seragam dan menunjuk kearah koper itu.
“ Ini kopernya ?  “ , dia tanya pada saya
“Bukan ,… orangnya lagi ke toilet  “ , keempat orang itu melihat-lihat koper itu
“ Suaminya ke toilet ya  ? “ , seorang tanya.
“ Nggak , suami saya ke parkiran ngambil mainnan  “ , mereka ganti memperhatikan saya.
“ Yang punya koper itu suaminya ? “ mereka tanya.
“ Bukan , bukan suami saya ,.. ini koper orang lain, dia sedang ke toilet “ , sayapun langsung berdiri , karena mereka sepertinya makin mendesak.
Untung suami saya datang , “ “ Ada apa ya ? “ , dia tanya.
Mereka berempat memandang suami saya , yang juga berseragam dan mereka langsung memberi hormat.
Sayapun kemudian bercerita pada mereka berlima, tentang koper itu sampai ada didekat saya , beberapa orang saya lihat mulai merubung kami.

Sambil meminta maaf , merekapun menanyakan ciri2 pria siempunya koper itu , dan kira2 kemana perginya.
Saya agak repot juga karena memang kurang memperhatikan dia.
Seorang bapak tiba2 tampil dan bisa menjawab dengan tepat setiap pertanyaan para petugas itu serta kemana kira2 perginya.
Rupanya dia memperhatikan peristiwa itu dari jauh , saya patut berterima kasih padanya.
Karena ada panggilan untuk memasuki pesawat , mereka saya tinggalkan dan suami mengambil alih  “tanggung jawab “ saya  itu.

Malamnya sesudah saya tiba dirumah , suami menelpon.
Pemilik koper itu sudah diincar oleh petugas sejak di Medan , sayangnya belum tertangkap, masih dicari seputar terminal dan pelabuhan.
Koper itu berisi narkoba yang ditaruh , dilapisan koper paling bawah dijahit , dilapisi aluminium foil dan dibungkus rapi.
Yang banyak ada di travel bag yang dijinjing dan dibawanya kabur.

Dan bapak yang bisa memberi banyak info itu , ternyata hanya orang iseng yang melihat peristiwa itu dari jauh.
Dia melihat waktu suami mengantar saya,dan setelah suami pergi, ternyata ada pria lain mendatangi saya.
Dia pikir saya punya janjian dengan pria perlente berkoper besar itu.
Jadi dia memperhatikan dan bisa menceriterakan secara detail segalanya tentang pria itu.

Saya ketawa waktu suami cerita seperti itu ,… ada-ada saja.
Sial bener saya sehari itu ,… sudah dikira jadi kurir narkoba , malah ada yang mencurigai saya  punya selingkuhan lagi.
Betul-betul ini :  layak seperti ,… sudah kepleset , kecebur comberan pula , beneran !

Minggu, 12 Agustus 2012

Kerja –Bakti pada Hari Lebaran

Bekerja dan bermain. Gambar:investasi10milyar.com
Yang merepotkan jika menjelang Lebaran adalah tentang pembantu , asisten kita dirumah.
Rekan2 kerja  saya pasti semua berkeluh kesah , gelisah , uring2-an perkara satu ini.

Apalagi jika dirumah ada priyayi sepuh.
Pasti akan banyak yang bakal berkunjung kerumah kita , untuk sungkeman pada eyang.
Itu pasti menimbulkan kerepotan tersendiri pula, jika tidak ada pembantu.

Saya serumah dengan ibu mertua , seorang ibu sepuh bijak yang amat dihormati oleh semua famili dari fihak suami.
Dirumah ada 2 orang pembantu dan seorang sopir..
Jika Lebaran tiba, 2 pembantu itu saling berbagi liburan antar mereka dengan sopir,dan selama ini baik2 saja.
Tidak pernah kosong pembantu, pembagiannya saya serahkan pada mereka untuk mengaturnya.
Bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka di desa.
Mereka sudah ikut dengan saya cukup lama , kurang lebih 5 tahunan.

Entah kenapa, tiba2 saja timbul ide saya, pada  saat itu, meliburkan semua pembantu.
Dalam waktu bersamaan , sekaligus untuk menguji “ kemampuan “ kami untuk mengatur rumah ini tanpa bantuan orang lain.
Kok suami dan eyang sepakat , anak saya setuju juga,  bisa bermanja pada mamanya .

Kami kemudian mengatur pembagian  “ kerja bakti “ itu.
Eyang , yang kelihatan malah bersemangat, mengatur tentang dapur dan makan.
Suami ,mendapat bagian menyapu , melantai/ngepel/bersihkan lantai dan cuci2 baju.
Saya sendiri , disamping menjaga anak , bisa berakrab ria dan bercanda sepuasnya.
Waktu itu anak saya  masih balita , saya suka menggodanya dan dia pasti tertawa terkekeh-kekeh , maklum mamanya radak jahil.
Juga mengurus semua keperluan luar, beli  segala keperluan  untuk rumah , saya juga gampang pergi sana-sini dan terbiasa belanja.

Sebetulnya pembantu saya juga heran  kok dikasih libur bersama-sama , 6 hari lagi.
Tetapi  sudahlah  , kami sudah sepakat untuk meliburkan mereka.

Hanya sebelum pulang, mereka sudah masak makanan siap santap yang tahan lama.
Seperti dendeng ragi , rendang  , sambel goreng kering , sambel bajak.
Juga membuat pernak-pernik bumbu untuk pelengkap nasi kuning dan kupatan..
Waktu itu masih belum ada bumbu sachet seperti sekarang yang praktis dan gampang.
Beberapa krupuk juga saya beli sebagai pelengkap , telur mentah/asin.
Tak ketinggalan  buah2-an dan sayur  kebiasaan kami.

Kue-kue biasanya saya beli, atau pesan kebeberapa teman saya.
Waktu itu  pasar dan toko tutup waktu Lebaran , sampai seminggu.
.Tidak seperti sekarang, segala keperluan rumah tersedia , bahkan sampai 24 jam non stop , buka terus.

Pas hari  Lebaran , kami senang2 saja , karena banyak tamu , famili berdatangan.
Ketawa-ketiwi , bercanda dan makan-makan.
Beberapa malah bawa makanan masakan khas mereka dari rumahnnya.
Rasanya malah terasa nyaman , karena beberapa famili yang kepernah muda , kemenakan atau adik eyang , bahkan  membantu kesibukan dan kerepotan  dirumah.

Hari pertama  dan kedua, fine-fine saja, lancar.
Hari ketiga , … aduh , kok badan terasa capek banget , sakit semua.
Saya lihat eyang sudah sibuk menyiapkan makanan dan suami lagi melantai.
Saya sedang memandikan si kecil , sambil mainan ,belum mandi dan cuma pakai daster yang basah sana-sini.
Kok rasanya berantakan ya, tidak seperti jika ada para pembantu, semua sudah teratur. Tiba2 didepan saya ada tamu dari jauh, kakak saya dari Jakarta, datang tiba2 dan kita sedang kalang-kabut  seperti ini.,  wah , … ribet banget.
Seharian dirumah saya  dan untungnya ( kejam nian.. ) dia pamit kerumah ibu dan ayah saya , yang ada diluar kota.

Hari keempat, anehnya saya kok semangat lagi , mungkin sudah agak biasa.
Beberapa  famili datang dan pergi, tapi sepertinya tahu diri, mereka semua self service.
Siang hari ketika saya menyuapi anak saya,.. eh , tiba2 ternyata pembantu saya yang tua datang.
Katanya dikampung baik2 saja, dia malah kepikiran saya, karena pasti repot banget.
Didesa enggak kerasan, karena kalau ada apa2 , dia yang harus keluar duit.

Hari kelima, pagi hari , yang  mudapun datang, dia yang khusus mengurus anak saya.
Katanya didesa malah bingung dan kepikiran  terus keadaan saya .
Padahal saya memberi mereka libur 6 hari kerja.

Apa yang saya dapat dari hasil “ kerja bakti “ kami itu ?
Ternyata kerja pembantu bukan main capek dan repotnya.
Rasanya pekerjaan rumah tidak ada habisnya , apalagi bila punya anak kecil.
Kami jadi bisa menghargai jasa pembantu, demi kelangsungan , lancarnya segala urusan dirumah.
Pengin merasakan ? , coba sekali-kali suruh semua pembantu anda berlibur saat lebaran .
Cukup capek sih tapi asyik juga , keluarga jadi rukun , satu padu makin akrab.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Dalam C-I-N-T-A , … Bolehkah Jadi L-I-L-I-N ?

Lilin Cinta ?. Gambar:kayatra.blogspot.com
Saya tergelitik dengan tanya seorang sahabat.
Bolehkah kita punya filosofi Lilin dalam bercinta  ?
Artinya berkorban untuk kebahagiaan fihak lain ?

Setahu saya sahabat itu punya pribadi baik , keluarga baik dengan pendidikan dan karier bagus.
Tetapi sepertinya masih lugu  ,… dalam cinta.
 ( koreksi kalau keliru ).

Saya ingin jawab pertanyaannya  :
Cinta itu memang sukar untuk di difinisikan, banyak yang mengartikan aneka ragam.
Meski masih bertanya-tanya , atau di-pas2-kan dan dengan variasi berdasarkan pengalaman perjalanan hidupnya.

Menurut  Eric Fromm  : The art of loving.
1. Knowledge      --->   pengetahuan.
2. Care                --->  peduli
3. Respect           --->    rasa hormat.
4. Responsibility   --->    tanggung jawab.

123 --  kita jalankan kalau kita sedang menjalani suatu relationship dengan si dia.
Dari awal kita harus belajar saling berbagi, harus terus terang, give and take.
Juga saling terbuka ,kenali keluarga dan teman sahabatnya, jangan seperti membeli kucing dalam karung nantinya,  ter-kaget2 usai bulan madu.
Kita bisa menimbang, cocokkah kita dengan dia.
Kalau sudah klik, melagkah ke jenjang lebih serius,merancang masa depan.

Saya harapkan, meskipun sedang mabuk kepayang,jangan melupakan logika –otak harus tetap ada di kepala- biar saja Agnes Monica bilang : - Cinta itu kadang tak ada logika.

Kemudian kalau sudah menikah , … nah , ini dia.
Katanya konon perasaan menggebu itu akan meredup  ,… hehe , ada yang bilang 6 bulan.
Atau paling 2 tahun – what ever pokoknya gitu deh.
Dan sampailah kita pada poin yang ke 4 (empat) , suatu tanggung jawab didepan mata.
Paling berat, karena ada beban ( berat) yang harus disangga.
Yaitu menjaga keutuhan keluarga dalam segala aral yang melintang.
Seharusnya ini bisa terasa ringan, jika ditanggulangi  bersama, saling bahu membahu.

Balik kepertanyaan asal, menjadi seperti filosofi  lilin, berkorban.
Kalau kita terus harus jadi lilin, artinya terus harus berkorban, ngalah , tak berkutik, terpojok, … dan menjadi  lumer seperti lilin  --- wah .
Kita manusia, pasti punya nurani, harga diri dan juga egoisme pribadi
Cacing aja akan menggeliat klo diinjak lho , apalagi kita manusia biasa.
Suatu kali akan memberontak , lepas dari “penjajahan” yang kita pilih sendiri.
Pasti juga ,…  kita … punya rasa punya hati , kayak kata Candil , rocker itu … hehehe.
Yah, … mana tahan  ?
Kalau ada suatu keterpaksaan  ? , … mmm   tanya pada hati nurani anda yang paling dalam.

Saya ingin ingatkan, kita boleh dan di hargai menjadi seperti lilin.
Berkorban untuk orang lain, kalau ada suatu misi kemanusiaan.
Seperti jika ada gempa bumi , gunung meletus ,banjir atau bencana lain, mungkin waktu ada perang ?
Di “ medan” seperti itulah kita patut menjadi lilin dengan misi kemanusiaan yang tinggi.

Tetapi kalau untuk cinta,… enggaklah.
Disitu harus ada  knowledge , respect ,care  juga tanggung jawab yang harus kita tanggung , pikul dan jinjing bersama, demi kebahagiaan bersama pula.

Tetapi, tetap saja, setiap manusia berhak untuk  memilih jalan hidupnya sendiri.
Tentu saja dengan resiko, konsekwensi dan tanggung jawabnya sendiri pula.
Tulisan ini ditujukan baik  bagi  pria maupun wanita.

Jumat, 10 Agustus 2012

Pejuang Sejati Tanpa Pamrih

Para pejuang arek2 Suroboyo. Gambar:iwandahnial.wordpress.com
Karena perlu buku , saya beserta suami dan anak sore itu pergi.
Suami yang pegang stir , dan berhenti disebuah toko buku besar.
Pak tukang parkir memberikan tanda mencarikan  tempat dan mulai aba-aba.
Sepertinya suami memperhatikan sesuatu ,  malah kearah tukang parkir itu :
“ Opo pa  ?  ( Ada apa  pa ?  ) “, saya tanya, ikut memperhatikan tukang parkir itu pula.
“ Kok koyok … Bakri  ( Kok seperti … Bakri ) … “ , dia berkata agak sedikit ragu, tapi terus memperhatikan tukang parkir itu.

Tukang parkir itu kaget ketika suami menyapa , dan saya lihat suami memeluk dia.
Rasanya dia malah risih , bingung dan salah tingkah  (ewuh pakewuh :Jw )
Sayapun diperkenalkan, ternyata pak tukang parkir itu adalah betul pak Bakri, rekan seperjuangan suami di medan  “ inferno “ Surabaya tempo doeloe melawan Sekutu.

Sesudah saya selesai dengan buku2 saya dan anak saya , saya lihat suami masih duduk omong2 di pos penjagaan dengan pak Bakri.
Saya ganti yang nyetir pulang bersama anak saya, sementara suami masih tinggal  ber nostalgia dengan rekannya.

Ternyata  beliau , pak Bakri itu  punya hubungan erat dengan keluarga suami.
Sebagai  seorang perantau dari Palembang, dan ditampung dirumah  keluarga suami.
Pribadinya baik , santun dan bersahabat.
Dan betul2 menjadi sobat suami kemanapun dia pergi .

Waktu itu clash peperangan mulai terjadi , keadaan sudah memanas.
Dan karena rumah keluarga suami ada didaerah Surabaya Utara , yang selalu menjadi lintasan yang membahayakan .
Yang  selalu terkena imbas dari saling silang yang mendebarkan itu.
Terlebih rakyat dan pemuda Surabaya tidak rela tanah air  kita diinjak lagi oleh Belanda.penjajah.
Belanda  yang mbonceng pada Sekutu , yang mencari sisa-sisa tentara2 Jepang yang menyelusup disana-sini.

Pasti  , bentrokan tidak bisa dielakkan, dan rakyatpun menyambut datangnnya musuh dengan  semangat gagah berani, sengit dan fanatik
Suami dan pak Bakri-pun ikut dalam kancah pertempuran yang tidak seimbang itu .
Lasykar rakyat yang seadanya , yang banyak pakai bambu  runcing  itu terus dipukul mundur oleh jagoan2 dari Perang Dunia kedua , dengan persenjataan canggih saat itu.

Terjadi dua kali pertempura hebat  melawan Inggris/Sekutu di  medan  Surabaya :
** Terjadi 3 malam dan 2 hari  mulai pada tgl. 28 October 1945, pertempuran 60 jam.
** Terjadi 21 hari atau 500 jam , mulai tgl.10 Nopember 1945 – permulaan Desember 45.
Korban ribuan dan yang banyak jatuh dari fihak rakyat.

Surabaya dibombardir  dengan dahsyat dari laut, darat dan udara, dan penduduk Surabaya semburat lari kocar-kacir keluar kota kearah Wonokromo, menyebar kesegala penjuru.
Dapur2 umum didirikan untuk mensuply konsumsi garis depan
Dan pak Bakri dengan rekan2-nya ini berjibaku  yang mengawal “amunisi” bagi pejuang garis depan.
Berapa kali nyawanya diujung tanduk, dikejar oleh bom2  atau peluru yang nyasar menggila , menjungkir balikkan segalanya.

Kemudian  Sekutu mengeluarkan ultimatum membumi hanguskan Surabaya, tanpa syarat , harus tekuk lutut ,  karena kematian BrigJen Mallaby yang terbunuh di Surabaya.
Mereka mendatangkan bantuan dari Batavia, menambah personil dan peralatan perangnya, termasuk penambahan pesawat udaranya menjadi 20 buah.
Surabaya dihentak dengan gemuruh dan keadaan gegap gempita.
Kematian membayang dimana-mana , kepedihan mencengkeran setiap insan.
Pasukan2 “arek 2 Suroboyo “ yang terus dikejarpun lari menghindar.
Ibu mertua kearah Mojokerto, suami masih berkeliaran sekitar Surabaya , hit and run dengan musuh , dan pak Bakri kedaerah Sidoarjo .
Mereka berpisah , tidak saling mengerti nasip masing-masing.

Sesudah lama merdeka dan suami ditugaskan di Palembang , kitapun menemui pak Bakri.
Beliau tetap sederhana, sesederhana dahulu waktu masih “ngalor-ngidul” dengan suami.
Rumahnya disebuah rumah panggung kecil dan keluarganya mengelola sebuah warung ,usaha kecil di 16 ilir Palembang atau bekerja seadanya.
Ketika diberitahu bahwa beliau berhak atas dana yang diberikan Pemerintah, meskipun sedikit ,beliau menolak.
Sepertinya peristiwa “besar” di Surabaya, perjuangan hidup dan mati, adalah merupakan baktinya beliau pada Negara, tidak mengharap balasan.
Beliau hanya  mengharap agar , generasi mendatang tidak me-nyia2-kan perjuangan para pahlawan yang gugur dimedan laga.
Seorang pejuang sejati tanpa pamrih , memang  hanya seorang pejuang kecil tetapi berhati besar dan mulia.

Jumat, 03 Agustus 2012

BAGIMU BANGSAKU , Sebuah Ode dan Satire

Veteran,pahlawan bangsa. Gambar:indonesia-raya.tumblr.com
( Dari suara hati Veteran yang saya kenal )

Pahlawan ,  ketika  kau  genggam  hati  rapuh  ini
Dan  kau  bisikkan  senandung  syahdu  nan  lembut
Kau berkata  nyata :
Dewiku,  kupersembahkan  Jamrud  Katulistiwa  ini  diharibaanmu,  dihadapanmu

Berdebar  Dewi  Pertiwi,  sedan,  runtuh,  tertunduk
Ah,  jamrud  ini , yang  lama  dirindu   dan  terbelenggu  di Angkara,  tak  berdaya
Sekarang  ada  didepannya  kembali, … layak  mimpi  kiranya

Tetapi  ketika  mata  binar  sendu  itu  terbuka  redup
Memang  masih  nampak  kemilaunya  manikam  yang  terpancar
Tetapi  kenapa  ada  beberapa  ikatannya , … yang  niat  melepas,  rantas  dan  kusam  ?
Terburai  ?,  Aduh,  sayangku  … jangan, …  aku  mohon

Ya , pasti kau ! … Wahai  si  Hitam  Hati,    engkaulah  sipembuat  onar,  biang  kerusuhan,  pengacau tak bernyali
Pengeruk  permata  Bunda ,  menggerayap  kesana – sini ,  adu  domba  sebar  fitnah  dan  derita  di  Jamrud  Katulistiwa

Tega  nian  kau  hardik  nurani,  kau  koyak   kalbu,  berai  dan  porandakan  gairah  nyata  diantara  rintih  nyanyi  dan  impian  sepanjang  warsa.
Dikau  saudarakau  yang  munafik,  kau  hempaskan  runtuh  ,  mental  anak  bangsa  ini
Tidak  adakah  setitik  kemanusiaan  sentuh  didenyut  nadimu  ?

Tidakkah  kau  rasakan,  banyak  nurani  terhenyak  ,  hentak  ,  terluka  karena  ulahmu  ?
Sadarlah  kau  yang  sedang  alpa,  jiwa  para  pahlawan  sedang  resah  disana  dan  Bunda  Pertiwi-pun  menangis  rintih … pedih,  dan  pilu

Dan  bagimu … Anakku,  lihatlah  jamrud  mentakjubkan  ini, … ini  Milikmu juga  Darahmu,  Ragamu,  Masa  Depan  dan  Kehormatanmu
Tidak  adakah  geletar  binar  hasrat  didadamu  ?
Meneruskan  perjuangan  heroik  yang  sudah  dirintis  ?

Tegakah  kau  ksatria  muda , melihat  permata  ini  diluluh  lantakkan   dan  diinjak – injak oleh  segelintir  manusia  yang  tak  bertanggung  jawab ?
Insan  yang  tidak  mengerti  artinya  kebanggaan  dan  tetesan  darah   yang  mengalir disekujur   nadi  dan  seluruh  bathinmu  ?

Anakku,  kamu  bangsa  besar,  bermartabat,  jangan  kau  turuti  nafsu  serakah  pengecut-pengecut  hina ,  merasuk  dalam  dirimu
Kau  bukan  budak,  bukan  budak  nafsu,  nafsu  rendah  seperti  yang  ada  diroman  picisan
Sejarahmu  megah,  menggetarkan,  menggiriskan  seluruh  jagad  diplanet  ini

Kau  bisa  jungkir  balikkan  alam  raya  ini ,  pasti 
Pasti  akan  cengangkan  dunia   bila  kau  tegakkan  kepalamu,  busungkan  dadamu  Dan…... hentakkan  semangatmu  membangun  Negara  ini  kembali  dengan  kejujuran  dan  ketulusan

 Pahlawan perkasa itu  sudah  serahkan  semua  kepadamu,  dengan  segenap  darah,  sukma  dan  denyar  jantungnya
Ayo, mari  kita  rangkai  kembali  untaian  mutu  manikan  indah  ini  dengan  sepenuh  hati , sepenuh  asa,
Agar  bisa  kembali  bersinar  dengan  cemerlang,  kokoh,  kuat ,  dan  utuh  tak  bernoda.

( Kupersembahkan bagi pahlawan dan anak bangsaku tercinta : INDONESIA )
    




VETERAN , Pejuang Garis Depan

Veteran, penjaga bendera bangsa. Gambar:anggarezpector.blogspot.com
Ingat Veteran , kita pasti ingat dengan perjuangan bangsa Indonesia .
Ingat dengan cerita-cerita kepahlawanan bangsa kita merebut kembali kemerdekaan
ini dari  tangan Belanda .
Yang konon sudah menjajah  bangsa kita semua selama 350 tahun.

Kita  bukan minta atau mengemis tapi merebut kembali  dengan gagah berani, tanpa gentar disertai darah dan air mata.

Kisah-kisah heroik disetiap daerah pasti ada, semua mendebarkan dan membanggakan. Tapi yang paling berkesan adalah perjuangan dari Surabaya. 
Dimana “arek-arek Suroboya” dengan perkasa berusaha menghadang sekutu yang ditunggangi Belanda.

Dengan  hanya peralatan seadanya, mereka berusaha menghalangi pasukan sekutu yang punya persenjataan paling canggih saat itu.

Waktu itu  Surabaya dihentak dari laut dengan dentuman-dentuman meriam dari kapal perang Sekutu  dari laut
Dan pesawat tempur – nya yang menyeruak  dilangit Surabaya
Dengan bom –bom  yang menggeleggar, meraung-raung  merambah , membahana di
persada Surabaya

Surabaya bergetar,  rakyat panik dan lari berhamburan,  tunjang-palang mengungsi keluar kota, menyelamatkan diri.

Tetapi diantara puing-puing Surabaya, masih berkeliaran pasukan-pasukan kecil arek Suroboyo yang cuma “bondho nekat”  .
 Istilahnya modal dengkul  , bermodalkan tekad/dengkul  saja .
Mereka hanya punya tekad , menghadang Belanda yang mau balik lagi menggagahi Nusantara tercinta ini .
Mereka hanya cuma punya nyawa tok  dengan  senjata seadanya , seketemunya.

Sekutu kemudian mendarat, dengan gegap gempita  .
Diawali  pasukan gurgha yang tampak garang, dengan sorban dan bajunya yang khas.
Gemeradak  dibacking tank-tank yang bergemuruh.
Mereka datang tidak dengan Caiya-caiya-nya  Shahruk Khan . tetapi dengan senapan pemusnah  canggih  yang menakutkan.
Dan yang  selalu  siap dihamburkan pada pasukan arek Suroboyo yang menghadang mereka.

 Pertempuran  berhadap-hadapan mengerikan terjadi ,  dan korban berjatuhan bergelimpangan bersemburat darah.
Dari persenjataan , sungguh pertempuran yang tidak seimbang, korbanpun bertumpuk dipihak kita.

Tetapi  karena pasukan sekutu kurang paham dengan jalan-jalan tikus di Surabaya .
Jadi  mereka sering dicegat diantara bangunan yang sudah runtuh porak poranda.
Dari pasukan sekutu yang terbantai itulah , baru pasukan “ arek-arek Soroboyo “ ini mendapat amunisi dan peralatan perangnya ,…. kasihan sekali.

Tetapi pasukan sekutu, jagoan-jagoan perang dunia – pasti tidak kurang taktik dan tidak gentar menghadapi  pasukan arek Suroboyo .
 Yang hanya bondo nekad , seadanya  , yang  amat minim peralatan dan minim pengalaman perang.

Setelah mundur 2 hari, pesawat-pesawat sekutu datang lagi, disertai dentuman meriam dari kapal perang  yang lego jangkar  dilaut .
Mereka menyebarkan selebaran agar perlawanan dihentikan , mereka harus mundur  .
Atau Surabaya akan di bumi-hanguskan jika tidak mau menyerah.
Dan inilah jawaban mereka , jawaban arek-arek Suroboyo  :
:    Ayo ,…..rawe-rawe rantas , malang-malang putung ,… maju terus  !  
Pertempuran yang terjadi menimbulkan korban yang amat  besar , mengerikan .
 Sehingga kemudian  Surabaya dijuluki sebagai kota Pahlawan .

 Ya , kenapa saya  kok sok begitu  tahu dengan perjuangan arek-arek Suroboyo ini ?
Betul ,…karena salah satu dari  pasukan arek Suroboyo itu akhirnya jadi suami saya.

Saya masih ingat, disetiap  menjelang 17 Agustus , jiwanya seolah menggebu  dan bergetar lagi , ada semangat menggelora didada
 Sayapun senang mendengarkan kisah2 heroik, gila2-an  , kadang jenaka , lucu dan keberanian nekad ngawur ,   penuh bahaya .
Betul2  nyawa  taruhannya dari pasukan  suami , yang rata2 masih amat muda itu.

Pertempuran hadap-hadapan serta penghadangan yang mereka lakukan , banyak membawa korban.
Di peperangan , jika  ada seruan  “ AWAS – tiarap  “ , mereka harus cepat tiarap , menjatuhkan diri dimana saja.
Terlambat sedikit , nyawa terbabat melayang oleh tembakan/mortir musuh yang menerabas kemana-mana.
Pernah seorang rekan suami  yang nekad ,  meskipun sudah ada peringatan “ tiarap “ , dia tetap berdiri dan berteriak  “ maju !! “ , terus  berlari kearah musuh.
Dan terbabatlah pejuang muda itu , putus berkeping bersimbah darah dihadapan pasukannya.

 Sesudah merdeka , disetiap peringatan kenegaraan jelang 17 Agustus .
 Jadi persis setiap tanggal  16 Agustus , ,jam 12 .00 tengah malam, suami selalu  hadir datang ke upacara itu dengan semangat.
Untuk memperingati rekan2 –nya yang  gugur dahulu sebagai kusuma bangsa  , dan jasadnya berserakan dimana-mana .
Sekalian merekapun bertemu dengan rekan-rekan semasa perjuangan dahulu.

Mertua perempuan sayapun suka nimbrung bercerita, tidak kalah seru dan  semangatnya.
Karena beliau juga salah seorang  dari mereka , berjuang dibelakang  dengan  mendirikan dapur umum.
Pensuply  makanan dari garis belakang untuk pejuang garis depan.
Bagaimana beliau dengan bu Dar Mortir, pahlawan wanita Surabaya , lari kocar-kacir , jika tempat dapur umumnya ketahuan  dan diobrak-abrik Belanda.


Satu yang saya ingat dari beliau2 itu , bahwa perjuangan itu amat didukung oleh seluruh rakyat Indonesia.
Pejuang2 itu bukan hanya orang/pemuda Surabaya  saja , tetapi banyak pemuda2 dari seluruh pelosok tanah air , nimbrung jadi satu , bertekad bulat seiya sekata .
 Saudara2 dari desapun dengan  sukarela menyokong perjuangan heroic itu.
Mereka berjuang bersama , satu padu , susah dan senang sama-sama.
Bersama-sama melawan penjajah  dengan satu janji , satu semboyan : MERDEKA atau MATI