Selasa, 30 Oktober 2012

Tampang Udik ,… Rejeki Gedongan


Boiyen, menggapai gedongan ?. Gambar:selebriti.kapanlagi.com

Minggu pagi kemarin, sesudah jalan pagi santai, saya kepingin bikin tahu-genjrot ,… pasti sedeep , tahunya anget panas dan bumbunya  pedes manis.
Saya belok ke pasar ke pak tukang tahu,  - ternyata disana penghuni pasar sedang bergembira-ria, menari sambil nyanyi-nyanyi , …  cintaku lowbatt …  cintaku  lowbatt. … sambil tertawa-tawa gembira.

“ …. Mangga  buuu   ( mari  buu… )  “ ,  sapa mereka , saya ketawa sambil memperhatikan mereka. Sampai lagu selesai , mereka kemudian  bubaran.
“ ..nyambut gawe maneh , … golek duik  ( kerja lagi ,… cari duit lagi… ) “ , merekapun meneruskan pekerjaan yang ditinggal sebentar tadi untuk melepas jenuh hati.
Ada satpam , tukang sapu , tukang becak , bakul2 sekitar , tukang bakso , sopir , beberapa yang lain , sepertinya masih semangat senyam-senyum.

Cintaku lowbatt dilantunkan oleh Boiyen, penyanyi dangdut  dengan hidung jerawat – saking mungilnya hidung alias pesek abis.
Dengan wajah pas2-an dan suara asbun – asal bunyi -, Boiyen dengan pedenya asyik meliukkan tubuhnya berjoged ,… dan orang kebanyakan menyukainya.

“ Remem nggih bu nggadah anak kados ngaten ,… bangga  ( senang ya bu punya anak seperti itu ,… bangga ) .. _” ,  pak bakul  tahu  berkomentar .
Diapun berceritera antusias , bahwa dengan satu kali pertunjukan dia bisa dibayar 1 – 2 juta rupiah . Bahkan jika sudah terkenal seperti Ayu Ting Ting bisa peroleh honor sampai 30 juta/pertunjukan.

“ Tiyang biasa2 ngaten , rak angel  …..  ( orang biasa2 seperti mereka sulit sekali untuk mengangkat diri karena berbagai keterbatasan ) , saya teruskan pakai bahasa Indonesia , … Disamping sekolah amat mahal , juga  tampang  tidak menunjang untuk ditampilkan.
Tapi mereka bisa berhasil, pasti mereka punya kemauan yang amat luar biasa untuk mencapai cita.
Saya cuma mengangguk-angguk saja , arif juga pak bakul tahu ini.

Saya jadi ingat dengan pesohor2 lain , dengan pendidikan dan  wajah pas2-an tapi bisa menaklukkan ibukota,  jadi dengan wajah ndeso , bisa dapat rejeko kota,  atau  dengan tampang udik bisa menggapai rejeki gedongan.

Sebut saja Yati Pesek, Tukul , grup OVJ , Soimah dan sekarang yang lagi meroket yaitu grup Pesbukers dengan Opiek dan Sapri –nya.
Dahulunya barangkali orang mengira , untuk menaklukkan Jakarta dibutuhkan pendidikan  tinggi atau tampang yang meyakinkan.
Ternyata dengan berbekal pendidikan minim dan wajah kurang meyakinkanpun, orang bisa menaklukkan  “ yang lebih kejam dari Ibu tiri  “ ini , asal punya kemauan dan semangat baja.

Tampak makin banyak saja, orang yang biasa2 saja ingin men-jajal keperkasaan ibu kota, dan kelihatan makin banyak yang berhasil  juga .
Biasanya mereka ditunjang dan dibantu oleh rekan sensip yang sudah mapan.
Kerjasama antar mereka juga tampak makin akrab dan guyup, karena mereka yakin akan adanya hukum dan masa timbal- balik antar mereka nantinya.

Yang sudah sukses , harus benar2 pandai mengatur keuangannya, memperbaiki mutu dan nilai dirinya, karena tiada sesuatupun yang abadi dimuka bumi ini , hidup seperti roda yang berputar.
Yang baru muncul juga harus mau berusaha sekuat tenaga untuk menggapai cita2-nya .
Semua  demi perbaikan dirinya juga keluarganya yang terpuruk , untuk bisa bangkit memperbaiki dan menata  kehidupannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar