------------------------ jang terhempas dan masuk comberan
Peristiwa dua janda Pahlawan yang didakwa menyerobot rumah dinas Perum Pegadaian dan terancam hukuman dua tahun penjara sungguh menyedihkan dan memilukan. Dua-duanya sudah berumur 78 tahun dan sudah renta.
Runtuhlah seluruh nurani didada.
Sebenarnya kalau punya kelebihan uang, saya yakin beliau-beliau pasti sudah beli rumah mewah bak selebriti pajak.
Padahal beliau ini punya hak kavling lho , di-negara Indonesia tercinta nan gemah limpah loh jinawi, warisan dari pahlawan-pahlawannya.
Pemerintah.
Harusnya Pemerintah Indonesia yang sudah 64 tahun merdeka, bisa sedikit jeli memberi perhatian pada para sepuh ini.
Ditempa kehidupan dan krisis – ekonomi global yang panjang, membuat kehidupan para sepuh ini makin terpuruk.
Dibanding lima-tahun yang lalu saja, harga-harga kebutuhan sudah naik duakali lipat.
Beras yang dahulu 3500 rp, sekarang sudah 7000 rupiah,
Gula, dahulu cuma 3800 rp, sekarang 10.000 rp lebih.
Apalagi bagian minyak , dari minyak goreng, minyak gas (wuih.), bensin ,juga sudah naik berlipat.
Padahal kesejahteraan para sepuh ini tetap.
Mohon sekali-kali Pemerintah turun kepasar, jangan diliput diteve, tidak usah ada
kamera, dan wawancara yang menyudutkan.
Bakulnya pasti takut,harganya rendah, nanti kalau Menteri-nya sudah pulang, harganya balik lagi, mahal dan naik terus.
Sesungguhnya harga-harga sudah melewati batas wajar,sudah mencekik leher.
Jangan pula dibandingkan dengan harga-harga diluar negeri, karena penghasilan
per-capita disana juga jauh diatas rata-rata penghasilan rakyat disini..
Mungkin salah kita (?), tidak bisa cari tambahan penghasilan yang menggiurkan,
Pada tanggal 21 April 2008 Presiden mengeluarkan PerPres no, 24 /2008 tentang
Dana Kehormatan Veteran RI ( Dakomvet ).
Disusul PerMenKeu no.151/PMK/05/2008
. Dananya 250.000 rp/bulan dan diberikan kepada setiap warga yang telah mem-
peroleh gelar kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI ( Pasal 1)
Karena ada pasal-pasal yang menyebut tentang pensiunan dan janda (UU RI no11/1969,
tentang Pensiun pegawai dan pensiun janda/duda pegawai) dan di-PerPres 24
pasal 2 ad.b dan pasal 4, dan PerMenKeu no 151/PMK 05/2008 pasal 2 ad b
dan pasal 3.
Kamipun berkirim surat ke Taspen,yang diberi tugas melaksanakan pembayaran
(Peraturan Menteri Keuangan no 65/PMK 02/2008, pasal 1 ad 2)
Balasannya ditolak dengan alasan yang tidak bisa dimengerti (copy).
Padahal di-pasal 8 PerMenKeu 151/PMK/05/2008, pembayaran ini tetap berlaku
dan dihitung mulai 1 Januari 2008 .PerPres 24.2008.
Mudah-mudahan Presiden RI dan Menteri Keuangan menjelaskan masalah yang
sebenarnya, sebagai fihak yang mengeluarkan peraturan-peraturan tersebur.
Apakah janda Veteran bisa dapat Dakomvet ?
Kalau tidak, pasti akan banyak lagi Soetarti dan Rusmini yang bakal masuk dalam
bursa “ pemiskinan baru “ di-Republik ini.
Koin untuk Janda Pahlawan ?
Disuatu media, katanya Pemerintah segera membangunkan rumak bagi janda Perintis Kemerdekaan.
Semua pasti setuju sekali karena manusiawi banget.
Kami, janda-janda Veteran juga mohon diperhatikan. Kami tidak mengharapkan tunjangan yang mengada-ada dan muluk-muluk seperti anggota DPR.
Cukup jika dana kesejahteraan disesuaikan.
Agar kami bisa hidup wajar, sesuai dengan kondisi krisis-global yang terjadi.
Jadi kami sedikit bisa menikmati hidup nyaman ditanah tumpah darah yang makmur
ini yang dahulu dibela mati-matian oleh pahlawan. kami,
Bahkan saya bermimpi, jika Pemerintah bisa membuat semacam Bank (?), atau koperasi
setidaknya semacam yayasan bagi janda Pahlawan, yang tinggal beberapa gelintir, agar
bisa meminjam /ngutang sewaktu-waktu jika ada kebutuhan mendadak..
Jadi tidak usah nabrak sana-sani ataupun ngutang di-Bank yang bunganya selangit.
Modalnya dari mana ? .Mudah-mudahan Pemerintah tidak berdalih “keterbatasan-
dana “ untuk yang satu ini.
Jika Pemerintah memang betul-betul tega dan sampai hati, saya mengusulkan untuk membuka semacam “ koin – terima-kasih Pahlawan “ untuk menghimpun dana
barangkali semboyan gotong-royong harus dihidupkan dan dikembangkan lagi.
Seyogyanya kita ingat akan kata bijak : Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa
menghargai pahlawannya.
Mudah-mudahan bangsa Indoesia cepat menjadi bangsa yang besar , karena tidak melupakan pahlawannya
Menjelang Hari Pahlawan 10 N0vember 2010 mudah-mudahan kami, janda Pahlawan
menerima kabar yang baik dari Pemerintah.
Komentar anda ?
oleh ; Ibu Swandari
janda Pahlawan.