![]() |
AddBeuty and the Beast . Gambar:picturesdepot.com caption |
Saya punya teman , laki-laki , sekalipun wajah dan postur
kurang sedap dipandang , kurang meyakinkan – tetapi berpendidikan baik, posisi
cukup , dan terkenal sebagai laki2 yang bertanggung jawab.
Dahulu keluarga saya
dan keluarganya agak akrab.
Bertahun tidak ketemu, dan tiba2 bengong saya , ketika kami jumpai dia sedang asyik berbelanja disebuah Toserba
di kota ini ,
bersama seorang wanita , yang saya tahu pasti bukan isterinya dahulu.
Untuk “ melarikan
diri “ tidak mungkin, jadi kami bersalaman dan diapun memperkenalkan wanita itu
sebagai isterinya.
Setelah berbasa basi sekedar dan saling memberikan alamat
dan nomor hape, kami berpisah. Sekali
lagi saya perhatikan wanita pendampingnya , cukup menarik dan kelihatan well
educated.
Dan saya jadi heran, ketika esok hari , dia sudah berdiri didepan pintu rumah saya
, bertamu , sendirian.
Rupanya mas Tok , begitu kita biasa memanggilnya , menangkap
kebingungan saya , waktu kita ketemu kemarin. Dan pagi2 ini dia sengaja bertamu
, ingin menjelaskan duduk persoalan tentang
“ penggantian “ isterinya.
“ Coba kau pikir , posisiku jelek2 gini kan boleh dibanggakan – segala fasilitas
ada, rumah , mobil , duit komplit cukup tersedia – sayang tidak bisa diimbangi oleh mbakyu-mu “ , mas Tok
selalu menyebut begitu untuk isterinya yang dahulu , pada kami.
“ Diimbangi bagaimana
? “ , saya tak mengerti.
“ Coba ,.. dengan fasilitas komplit begitu, dia tidak bisa
membangun dirinya – ke salon kek , pakai baju yang bagus dan mahal , senam atau
belajar sesuatu yang bisa dibanggakan – sama sekali tidak !. Dia tetap saja
seperti dulu , waktu kami masih melarat. Seharian pake daster terus ,ke dapur
aja pikirannya – bingung ngurus anak, rumah , sehingga tak ada privacy untuk
aku samasekali.
Toh dia bisa menggaji
pembantu untuk urus tetek-bengek rumah ?. Untuk mengajak ke pertemuan resmi ,
malu juga aku , karena ngomongnya pasti nggak nyambung , dandanannya juga
kampungan. Wanita sekarang kan pandai2 , berpengetahuan
luas, modis , pendidikan mereka cukup tinggi , tidak seperti mbakyumu “
Saya perhatikan mas Tok , rasanya penampilannya agak beda ,
mungkin posisinya sekarang lagi ngetop.
Dan terbayang mbakyu
- isterinya dahulu - seorang
wanita lugu , sederhana , lemah lembut , nrimo dan tidak berpendidikan tinggi , seperti juga mas Tok kala itu.
Tetapi berkat keuletan dan ketabahan mbakyu , yang mau
bersusah payah sebisanya , jungkir-balik , mas Tok berhasil menyelesaikan
kuliahnya.
Dan saya makin pusing , ketika mas Tok bercerita lebih menggebu
, bagaimana hebat isterinya sekarang.
Isterinya sekarang adalah seorang wanita karier sukses ,
cantik , berpendidikan tinggi.
Canggih ,bisa membawa diri , selalu “ in “ dalam segala hal
dan lain-lain , dan sebagainya , and
bla- bla – bla , hal yang hebat-hebat , serba tak tercela .
Saya tetap termangu-mangu sampai dia pamit.
Dan , … belum sampai dua tahun dari peristiwa itu , mas Tok , - yang itu-itu juga , datang
lagi dan berceritera.
“ Coba apa pendapatmu – bagaimanapun hebat seorang wanita ,
toh dia tetap seorang wanita , ibu rumah tangga , yang harus mengurusi rumahnya
, suami , anak dan segala tetek-bengek rumahnya kan ? “.
“ Si Nungki itu …
“ , dia menegaskan , ketika dia
tahu , saya belum berkomentar.
“ Kenapa emangnya Nungki
? “ , saya tanya males.
“ Ah , mentang-mentang aja dia sukses, seenaknya saja. Tak
pernah ke dapur , anak terlantar , rumah juga berantakan , habis semua
diserahkan pembantu. Coba setiap hari
sepulang kerja , kalau nggak rapat , pertemuan2 , senama , salon dan dandan terus
, dianggap apa aku ini – mending kawin sama babu saja ! “.
“ Saya udah ngurus perceraian dengan dia , … kok enggak ada
ya perempuan baik ? “
Lucu memang pria itu , lalu maunya apa dia , mendapatkan
wanita serba sempurna ? , mana ada yang serba sempurna dimuka bumi ini ?
Entah kenapa saya kok jadi jengkel dengan pribadi satu ini ,
sok banget kayaknya.
Kalau sedang jengkel , saya jadi jahil , suka usil , pengin
ngerjain.
“ Kamu kenal mbak Ratih enggak ? “ , saya pancing dia , dia menggeleng.
“ Mbak Ratih , tuh ,… rumahnya di pojokan , dia baru pulang
dah selesai S-3 nya dari Ohio - orangnya
cantik , tinggi langsing putih , masih bujangan , orangnya baik sekali - kayaknya lagi pengin cari jodoh , … mmm, …
siapa ya “ , saya lirik mas Tok , terlihat matanya berbinar , bersiap
mendengar saya bicara.
“ Penginnya ,… mmm,
.. orangnya ganteng
( saya tahu pasti dia tidak ) , tinggi besar , putih ( dia jauh dari itu
) , … pendidikannya seimbang deh dengan dia
( dia cuma S-1, itupun susah payah jika tanpa “ bantuan “ isteri dahulu ) -- “ , saya berkata tanpa merasa melecehkan ,
malah seperti memikir , saya lihat mas Tok berang , kelihatan memendam marah.
“ Soalnya mbak
Ratih mau ada perbaikan keturunan
kelaknya “ , saya pandangi mas Tok tanpa
rasa bersalah dan seolah minta pertimbangannya.
Tiba2 dia bangkit dan langsung pulang tanpa pamit ,
terdengar pintu depan saya dibanting .
Saya berjanji kalau dia datang lagi , saya akan kerjain dia
lebih sadis lagi.
Caprib ( Catatan
Pribadi ) :
Bilamana didalam kehidupannya , manusia mengeluh , dapat
dipastikan , penyebabnya ialah - karena
mereka mengharapkan hal/barang yang mustahil di dalam hidupnya.
( Renen )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar