![]() |
Gambar : www.flickr.comption |
Diam-diam dia menghela nafas , merenung , memandang jauh
Dan lorong waktu itu membawanya ke masa silam , yang lampau
Layak dongeng , indahnya cinta menyapa dan menyentuh senyum
di dada
Ada
dua hati saling bertaut , - seolah tak terpisahkan
Sang pangeran yang rela tekuk lutut dihadapan sang puteri
Benarkah suatu kenyataan , atau hanya fatamorgana
belaka ?
Mereka bersenandung , menyuarakan kidung-kidung cinta yang
membuai
Aduhai ,… dihadapannya ada palang – aral yang menghadang
Suatu pamali keluarga
besar , yang getar dilewati – tuk jangkau dan dilewati
Sang pangeran gagah tegar siap menerjang , … tetapi
Sang putri terhenyak dan surut langkah , … tertunduk
Pengecutkah dia ? -
Tidakkah dia berani menghadapi kenyataan yang belum tentu ?
Puteri – kau sebarkan benih cinta itu dan yang sudah tumbuh subur merebak dihati , tak
tergoyahkan
Tiba2 kau tinggalkan sang pangeran sendiri dengan hati yang terluka ?
Tanpa berani kau tatap mata yang tulus itu ?
Kau lupakan semua yang pernah terjadi begitu saja – kah ? ,
tanpa pesan dan alasan yang pasti ?
Kau hentakkan semua harapan , dan kau kaparkan semua
kenangan indah .
Konon kau puteri yang cantik , - berhati lembut ,berbudi
luhur , cerdas dan halus nurani ?
Benarkah itu puteri ?
- Jawab aku , benarkah ?
Lalu kemanakah semua predikat itu puteri
?
Begitu saja kah puteri
? - Begitu saja ?
Kau hempaskan semua kenangan indah itu ?
Benar ,… aku tidak bisa mengerti , setelah kita lewati semua
nuansa biru yang indah itu bersama ?
Tidak ingatkah engkau puteri ?
Jawab aku, … ah, apa dosa dan salahku ?
*** Ya , akulah
puteri yang pengecut itu , pangeran ---
Maafkan aku ….
( Selamat Hari Wanita Internasional , dan selamat akhir
pekan buat semua sobat )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar