Bunga cinta ?. Gambar:sesuatubanget.com |
Siang itu saya akan berbelanja , karena beberapa kebutuhan
dapur habis.
Biasanya saya senang berbelanja siang hari , sekitar jam
15.00 –an .
Karena keadaannya sepi , jadi bisa memilih belanjaan dengan
santai dan teliti.
Dengan mengenakan baju santai yang nyaman dan hanya pakai
sandal.
Saya biasa nyopir sendiri kesebuah supermarket yang cukup
komplit , tidak jauh dari rumah.
Siang itu saya ditemani anak laki-laki saya , dia
membutuhkan buku.
Ketika hampir seisi rumah lelap , istirahat siang jam tiga lebih , kami berangkat.
Jalan rasanya lengang dan supermarket itu juga sepi.
Penjaga parkirpun saya lihat terkantuk duduk di pos
penjagaan.
Saya mencari tempat parkir yang teduh.
Tiba-tiba sebuah BMW silver merapat persis disisi saya. Saya
perhatikan.
Pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya turun langsung
menghambur kearah saya.
“ Halooo sayang , aduh apa kabarnya nich ? “ , dia langsung peluk dan cipika cipiki .
Saya agak tertegun,baru sadar setelah melihat wajahnya.
Saya langsung ketawa : “
Tak pikir selebritis kesasar kesini “ , sambil berdecak memperhatikan
dandanannya.
Busananya bukan main dengan assesoris yang sedikit berlebih
dan parfum lembut tapi agak menyengat.
Ketika saya puji dengan genit dia mencubit saya .
Dia adalah Rena,salah seorang kenalan saya.
“ Kok hebat bener, mau kemana ? “ , saya sebenarnya heran
juga dengan mode busananya yang menor.
Mestinya tidak dipakai ke supermarket dan pada siang yang
menyengat ini.
“ Eh , aku mau cerita padamu , … secret deh ! “ , dia
menggandeng saya.
Wanita itu memang aneh, katanya rahasia, kok malah mau
cerita kesaya.
Dia langsung menyeret saya ke sebuah food court didalam
supermarket itu.
Anak saya langsung keatas, ke sebuah toko buku di tingkat
dua.
Memesan kudapan sekedar dan minuman , kami duduk di sebuah
sudut yang sepi.
“ Kau tahu , … aku sekarang lagi jatuh cinta ! “ . dia berkata.
Saya keget dan tidak jadi minum ys degan didepan saya.
Saya perhatikan dirinya , tapi rasanya geli juga.
Pantasnya kata itu diucapkan remaja tujuhbelasan tahun ,
atau paling tidak bujangannlah.
Rena ini sudah berumur hampir 50-an tahunan, punya suami dan
anak.
“ Kau mbanyol (
bercanda ) ya ? “ saya tanya dia.
Rena langsung bertopang dagu dan matanya menerawang jauh.
“Aku rasa tidak. Aku benar-benar jatuh cinta , lebih indah
dari cinta pertama dahulu “ dia memastikan.
Rena kemudian berceritera bahwa sekarang dia lagi
benar-benar saling “ kasmaran “ dengan
Jody.
Jody itu pemilik sebuah perusahaan yang lagi ngetop.
Oh, ya keluarga Rena
juga cukup ngetop dan kaya raya.
Dan seperti juga Rena, Jody juga sudah berkeluarga dengan
beberapa anak.
“ Cinta kami benar-benar suci, tanpa pamrih. Kami juga bisa
saling menenggang pada keluarga kami masing-masing.. Ada saat-saat tertentu kami bertemu dan
saling membuka hati.
Bahkan kami bisa saling memecahkan masalah keluarga,
anak-anak , atau masalah lain-lain ,
juga persoalan pekerjaan “ dia mengangguk-angguk.
“ Kau maksud,..dia sahabat karibmu ? “ saya balik tanya.
Dia termenung sejenak.
“ Bisa juga , tetapi unsur-unsur romantisnya ada. Sehingga
kami menjadi bergairah, untuk apa saja. … mmm, ..seolah ada kekuatan baru,
semangat baru yang benar2 menguasai jiwa, raga, dan hidup kami ! “ , dia
menyedot minumannya.
Saya mengalihkan pandangan saya dari wajahnya dan mulai
mengaduk-aduk bumbu gado-gado didepan saya.
Bumbu gado-gado ini
bukan terbuat dari kacang seperti biasanya tapi dari kacang mente/mede, jadi
enak sekali , kacang mentenya yang utuh juga ikut disebar campur sayurnya.
“ Kamu nggak percaya pada aku ya ? “ , seolah dia mengerti kalau aku kepingin
alih perhatian dengan mengaduk gado2 itu.
“ Teruskan ceritamu, kan
aku dengarnya pake telinga … nggak pake mata “ , saya menunjuk telinga saya.
“ Ayolah , please , aku ini bingung sekali “ , dia berkata
memelas.
“ Lha ,.. terus maumu ini apa sih ? “ , saya geleng kepala.
Dia terdiam , menarik nafas dalam-dalam
“ Terus keluargamu dan keluarganya dia gimana , …apa
reaksinya ? “ saya tanya lagi.
“Mereka semua tidak tahu, kami menjaga rapat hubungan ini .Lagipula
kami tidak pernah mengabaikan tugas kami sebagai isteri dan sebagai suami
ataupun orangtua. Bahkan kami bisa saling mengingatkan “.
: Ya , itu namanya
sa-ha-bat ! “ saya tandaskan
lagi.
“ Bukan , kami juga terlibat dengan hubungan yang romantis,
sehingga kami hanyut karenanya. Tapi bener deh, itu semua kami landaskan pada
cinta kami yang suci murni, putih bersih dan bening sebening kaca “.
Saya bingung juga dengan falsafahnya.
Pengin tanya ,romantis sampai hanyut itu , apa maksudnya, tapi
pertanyaan itu cuma nyangkut di tenggorokan.
Juga sukses , murah hati , amat lembut , manis dan penuh pengertian., penuh
perhatian dan cepat tanggap .
Saya ketawa,…komplit banget : “ Yang kurang , kamu harus pakai otakmu
lagi ! “ , saya geli.
“ Sesudah berhubungan dengan Jody, hidup saya makin indah,
makin baik dan berarti , …..oh , itu dia ! : ,
Rena menunjuk pada seorang pria yang berjalan kearah kami.
Kami bersalaman, ternyata Jody memang gagah dan tampan dan
berumur sedikit lebih tua dari kami.
Orangnya gallant, sympatik dan romantis ,….istilah2 itu saya
dapat dari Rena.
Jaman sekarang mungkin seorang Metro sexual .
Kalau Rena tergila-gila dengan profil macam Jody, saya kok
rasanya agak “ngeri “ bila berhadapan dengan laki2 macam itu.
Matanya suka menyipit bila bicara dan ada senyum yang
misterius sekali.
Pikir2 seperti ular yang mau menyergap mangsanya.
Sehabis belanja dan menjemput anak saya, saya mendengar nama
saya dipanggil.
Saya tengok “
sepasang merpati “ yang sedang dimabuk asmara
itu sedang tertawa-tawa bahagia
Rena melambai dan Jody mengacungkan dua jempolnya , sayapun
melambai.
Kok tiba2 saya ingat lirik
lagu si “ nenek-genit Titiek
Puspa “ , judulnya sih lupa.
Tapi sebagian liriknya berbunyi , saya ingat
:
“ ….. cintaku habis-habisan ,..padamu,….jika sangsi
,…belah saja dadaku …. “
Saya senyum sendiri ,…bukan main.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar