![]() |
Cupid yang suka bercanda. Gambar:thepersonaldevelopmentguy.com |
Aku aduk pelahan es jeruk didepanku , kesedot lembut ,… mmm,
segar , aku melihat sekeliling , food court itu makin ramai.
Tempat makan itu berada disebuah mall yang besar.
Tiba-tiba , … aduh , kok seperti ada yang memperhatikan
aku.
Aku menoleh kekanan , … ups , sepasang mata sedang menatap
tajam kearahku , tajam mempesona dan ada
senyum ramah kagum memperhatikanku dibibirnya.
Aku cepat memalingkan wajahku kembali, kupandang es jeruk
itu lagi , … kok deg-degan ya ?
Tuhan , wajah ganteng tampan itu terasa menggoda.
Tiba-tiba : “ Hai , … sedang menunggu seseorang ? “.
Sosok mempesona itu sudah dihadapanku dan menyapa.
Akupun tersipu : “ Hai ,…
“ , aku terbata : “ Sedang menghabiskan ini .. “ aku menunjuk dengan mataku kearah es jeruk , ah, kok aku bingung ya.
Dia langsung duduk didepanku dan kita berkenalan.
“ Surya … “ , dia menyebut namanya ,… yah , siapa yang tidak kenal dia.
Aku menyambut uluran tangannya dan menyebut nama panggilanku
sambil senyum.
Mata itu rasanya tak berkedip dan terus menatap memandangku,
…aku tersipu.
Ya, aku ingat siapa
dia , seorang bintang di Universitasku.
Yang pasti ganteng bukan main dengan segudang prestasi
akademis juga bidang olahraga. Jangan tanya kekar posturnya.
Iiih , terasa hati ini berdenyar , jadi salah tingkah.
“ Kamu kan
penyair cantik dari fak . Sastra itu kan
? “ , dia bertanya , aku tersenyum, dia mengerti aku rupanya.
Dan terlebih aku , amat mengenal dia , siapa tidak kenal
Surya , - cowok komplit dari fak. Tehnik , impian dan idaman setiap sosok hawa
dikampus kami.
“ Di baca Puisi kemarin , kamu luar biasa lho , aku sampai
enggak bisa mendekat, dosen2 pada berebut salaman dengan kamu , belum lagi
mahasiswanya, banyak banget penggemarmu
( aih ,.. andai aku tahu ) – itu karanganmu pribadi ya ? “ , … aduh mata itu seperti menyayat
jantung ini.
Aku tersenyum , ya itu karanganku , rangkaian pribadiku dan
aku membacanya dengan sepenuh hati – waktu itu memang ada nuansa yang teramat
indah yang mengelilingi hati yang sedang berbunga ini.
Mata kami bertemu, kita saling senyum lagi ,… ya, sosok ini
yang bisa menggoncangkan seluruh hati cewek-cewek di Universitas ku , banyak
mahasiswi fakultas lain di Universitas
ku , yang meratap, merindukan dan
mendambakan lirikan dia.
“ Aku ingin kami menjadi lebih dekat “ , dia berkata dan menatap mataku lebih
dalam.
“ Sudah lama kutunggu waktu seperti ini, mimpi apa aku
semalam bisa dekat dan bertemu dengan bidadari cantik seperti ini “ , dia meraih tangaanku, aku mengelak dan memberi tanda dengan mataku
, bahwa disekitar kita banyak manusia.
“ Beli apa tadi ? “ ,
aku mengalihkan pembicaraan .
“ Oh ,… “ , dia seolah tersadar , kemudian dia menunjukkan
dan mengeluarkan dos makanan dan membukanya … martabak.
“ Ini kesukaan mamaku , pakai telur ayam , dagingnya juga
ayam , corned dan keju – istimewa lho , pernah nyoba ? “ , aku menggeleng.
“ Sebentar ya , aku akan pesankan untukmu , tunggu
disini “ , dia langsung bangkit.
“ Aku biasa pesan, dan dia akan memasak khusus yang enak untuk
kamu “ , dia mengacungkan jempolnya.
Astaga postur itu , yang sanggup menggoyang hati hampir seluruh gadis2 dikampusku.
Sekali lagi dia memandangku, tersenyum dan mengacungkan dua
jempolnya yang ditempelkan didadanya.
Oh , aku ingat sesuatu, aku lihat jam dan cepat bangkit dari
kursi.
Aku menyelinap , dan meninggalkan food court itu diam-diam.
, aku cepat2 melangkah.
Sekali lagi kutengok Surya , dia lagi berbicara dengan
penjual martabak itu.
Lebih cepat lagi aku
melangkah , … uuhh , seseorang tiba-tiba
menabrakku .
Aku kaget : “ Mas
Indra ? “ , dia juga heran, tapi terus
tersenyum , iya , mas Indra ini tunanganku.
: “ Aku tadi nyusul kerumah , mama bilang kamu sudah
berangkat sendirian kesini “ dia berkata.
“ Pulangnya nanti aku mampir
kerumahmu kok “ , aku tersenyum.
Dirumah Indra ,ibunya sudah menyiapkan beberapa oleh2 bagi ibu ku ,sepulang beliau dari luar kota.
Kamipun bincang2 di ruang tengah, tiba2 senyum itu terbayang
, Surya… aduh, aku mengusap-usap mukaku.
Disini ada Indra , tuananganku dan juga ibunya Indra yang
amat menyayangiku.
Ah , senyum itu membayang lagi , menggoda lagi ,… Surya.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dan cepat meraih minuman
yang tersedia ,aku minuma perlahan.
Gila , senyum itu terbayang lagi , seperti men terror
dimataku terus ,…
C-u-p-i-d , … jangan bercanda .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar