![]() |
Jin Baghdad modern, Gambar:ediimroni.blogspot.com |
Didalam dongeng 1001
malam ada kisah
tentang Sultan Harun
Al-Rasyid.
Kalifah satu ini
terkenal karena bijaksana,
arif dan adil
dalam pemerintahannya.
Rakyat dinegara itu
heran, karena Sultan
bisa benar mengerti seluk beluk keadaan
rakyatnya.
Jika ada pejabat
dinegara yang melaporkan
keadaan suatu masalah ,
sang baginda tidak
langsung percaya , tetapi
kemudian mengerti
kalau laporan itu
bohong, dimanipulasi atau
direkayasa oleh pejabat
yang bersangkutan.
Dan pejabat yang
suka “ ASS “ ( Asal
Sultan Senang ) akan dikenai
sanksi dengan pidana
yang semestinya.
Semua rakyat mengira
kalau sang Sultan
itu mempunyai Jin -
jin Baghdad yang
terkenal seperti disetiap
kisah 1001 malam.
Konon mereka makin
takut dan amat
menghormati kalifahnya, tidak
berani berbuat kecurangan
atau kesalahan yang
sudah menjadi aturan
di wilayah itu,
karena pasti bakal
ketahuan Jin Baghdad .
Tetapi
sebenarnya Harun Al-Rasyid
mempunyai trik tertentu
dalam menjalankan pemerintahannya.
Dia tidak percaya
begitu saja dengan
segala laporan manis
pejabat-pejabat dinegara itu, yang
konon suka berbohong
untuk keuntungan dan
kepentingannya sendiri.
Jadi diam-diam, menurut
dongeng, Sultan sering menyelinap pergi
malam hari menyamar
dan keluar
istana, kemudia bercampur
dan bergaul dengan
rakyatnya., sebagai rakyat
biasa.
Sehingga dengan nongkrong
santai bersama para
penduduk, beliau faham
benar dan mengerti
kehendak dan kebutuhan
rakyatnya serta sas-sus
yang beredar.
Kebobrokan para pembantu-pembantunyapun juga bisa diketahui
oleh beliau,
Tetapi itu cuma
dongeng, meskipun setelah
dikaji, dipikir dan
ditelaah, ada benarnya
juga dan bisa
diterapkan untuk masa
kini meskipun dengan
cara yang lain.
Seorang kepala Pemerintahan
jangan hanya percaya
pada segala laporan
anak buahnya saja, lebih-lebih
jika bawahannya suka “
menjilat “, jadi dia
harus turun tangan
sendiri untuk mengerti
keadaan rakyat yang
sebenarnya.
Dan dijaman mbah Google
yang canggih ini,
seorang Presiden tidak
usah repot seperti
dongengnya Harun AL-Rasyid, pakai keluar
malam-malam menyamar guna
mendekati rakyat, dan
mengetahui kebutuhan rakyatnya.
Apalagi
Indonesia Negara yang
amat luas dan
besar, pasti ribet
jika memakai metode
itu, belum beli
pesawat Kepresidenan, pasti
anggarannya jadi berlipat.
Juga tidak perlu
panggil Jin Baghdad,
atau Jin yang
lain, Tetapi cukup
dengan
M-E-D-I-A, bisa media
elektronik atau media
cetak.
Sekarang media sudah
demikian majunya, dalam
hitungan detik/ menit apapun
yang terjadi dibelahan
bumi manapun bisa
segera terpantau.
Jangan curiga dahulu
jika ada laporan
yang kurang berkenan
dari kinerja pejabat daerah atau bawahannya.
Juga jangan medianya
yang dicurigai atau
malah mau di-block
atau dibreidel.
Harus dicheck dahulu,
baru mengambil keputusan.
Jika suatu media
terus menerus melaporkan
dan mengulang-ulangnya suatu
“ penyimpangan “ itu
karena Pemerintah belum
juga tanggap dengan
laporan itu,
Memang ada media
yang sok kebablasan
jika mengekspos sesuatu,
ini karena untuk menarik
pejabat yang terkait,
yang menangani masalah
itu untuk segera
ditangani dengan tuntas.
Contoh : Lumpur
Lapindo.
Jangan terulang lagi seperti Ruyati,
yang sesudah dipancung,
baru Pemerintah seperti
kebakaran jenggot, padahal
media sudah mengulasnya
berbulan sebelumnya.
Meskipun hanya dongeng,
tokoh HarunAl- Rasyid bisa
menjadi inspirasi , meskipun
dengan versi, jaman
yang lain tetapi
dengan inti yang
sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar