Kolam Segaran Trowulan. Gambar:mojokertensis.com |
Tulisan Bidan Care tanggal 31 May 2012. 01.59 tentang kolam Segara di Trowulan menarik
sekali.
Kolam kuno yang biasa disebut Segaran –Trowulan-Kabupaten Mojokerto-Jawa
Timur , konon luasnya 6,5 hektar dengan
panjang 375 m dan lebar 175 m .
Sekeliling kolam bersusun batu bata setebal 1,6 m dengan
kedalaman kolam sekitar 2,8 meter
Diketemukan oleh Maclain Pont , seorang insinur dibidang
gula , yang tertarik pada arkeologi , pada tahun 1926 dalam keadaan tertimbun..
Dahulu dipakai sebagai tempat rekreasi Raja Majapahit,juga sebagai waduk air yang
berbentuk telaga.
Dibangun pada abat 14, juga untuk mengatasi banjir dan
mengelola perairan masyarakat Trowulan.
Ditulis pula oleh bu Bidan kita itu , dibawah kolam terdapat
semacam gorong2 air atau terowongan yang cukup besar dibeberapa tempat untuk
mengatur masuk dan keluarnya air.
Jadi sejak abat ke 13-14 , masyarakat Trowulan/Majapahit sudah bisa mengatasi
banjir dengan tehnologi sederhana dan dengan usaha arsitek sendiri.
Sebenarnya disamping untuk waduk air , untuk mengatasi
banjir , mengatur perairan didaerah itu ,
ada lagi kegunaan segaran
Trowulan itu.
Konon itu juga sebagai tempat ajang pamer bagi Raja Majapahit , ceritanya -
waktu itu jika Raja Majapahit kedatangan tamu-tamu dari luar kerajaan,
pasti dijamu di tepi segaran itu , dengan aneka kemegahan , segala
pernak-pernik peralatan makan yang konon terbuat dari emas asli.
Jangan –lupa- vote –- Bidan Care untuk terfavorit di kompasianaval , … trims.
Sesudah segala perhelatan yang konon amat megah mewah , maka segala peralatan yang terbuat dari emas
itu langsung dilempar dibuang kedalam segaran.
Tamu2 pasti terheran-heran, kok peralatan yang begitu mahal
terbuat dari emas dibuang setelah dipakai makan ? ,mereka pasti berpikir betapa
kaya rayanya kerajaan ini.
Hal itu tersebar keseluruh penjuru tempat , sehingga
Majapahit terkenal sebagai kerajaan yang amat kaya raya… emas saja dibuang-buang.
Cerita ini saya dapat dari omong2 dengan masyarakat didaerah
itu, waktu saya berkunjung di Pendapa Agung, yang tidak jauh dari segaram.
Tetapi ceritera
sebenarnya, setelah segala alat mewah dan mahal
dibuang , dan perhelatan selesai
kemudian tamu2 pulang , maka penyelam2 segera mengambili kembali segala
peralatan yang sudah dilempar kedalam kolam itu.
Suatu trik untuk memberi kesan pada tamu tentang betapa kaya
dan hebatnya Majapahit saat itu.
Barangkali ahli sejarah bisa
“membenarkan “ kisah ini , atau ada versi lain yang lebih menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar