![]() |
Sumber Gambar:xgalau.wordpress.com |
Alkisah disuatu belantara bersemak yang
auto pilot, tersebutlah
ada seorang anak , sebut saja si
Dudi , anak ndeso pucuk gunung yang
punya keberuntungan baik.
Anak ini rajin , jujur
dan mau bekerja keras.
Ciri khasnya , kemana-mana selalu suka memakai sepatu kets
yang mahal , karena katanya sejak kecil dia tidak pernah punya sepatu saking
mlaratnya.
Rupanya pak RT, … ternyata ada pak RT-nya kok, senang
melihat perilaku si Dudi.
Suatu hari dipanggilnya Dudi
: “ Dud , … kamu tahu kebun belakang itu - pohonnya sudah tumbuh kemana-mana – coba di
tata, supaya daerah situ jadi terang, jadi nggak ada hantunya yang berkeliaran “.
Pasti si Dudi senang mendapat kepercayaan dari pak RT itu.
Diapun bekerja sekuat tenaga , nebang sana-sini , menata ini
itu , dan konon daerah itu jadi terang benderang ,… nampaknya.
Wah, pak RT yang punya hobi
bersenandung dan ngarang lagu ini pun
senang , kemudian memanggil Dudi
lagi.
: “ Dud , kebun yang
sebelah sana
itu juga harus di tata , belukarnya
macam-macam , takutnya banyak ,… mmm, silumannya. Juga ada kolamnya yang selalu bikin kisruh ,
bikin sensasi , ikannya macam2 sih , sering cakar2-an juga.
Tapi kalau ada proyek (?) , bisa jadi baik dan santun kok ( hihihi ). Kamu kan pinter
mbabat tanaman yang kurang baik itu “
Dengan semangat Dudi-pun mulai memangkas pohon yang tampak
kurang serasi.
Yang kuning dan merah mulai dikeprasnya ,kelihatan dirasa
merambat keluar jalur.
Tiba-tiba : “
E-e-e-eh , bocah gemblung – berani-beraninya motong pohonku yang apik dan
berguna itu , itu mahal dan menghasilkan lho ,… “ , ternyata itu Bu Kahar ,
pemilik semak belukar daerah situ berteriak sambil berkacak pinggang.
“ Dasar bocah ndeso nggak genah , - balik sana
ke- dukun –mu, suruh sembur –nyemprot kamu lagi, biar sembuh sakit mu yang
kesambet kemarin, enak aja potong sana-sini “
Si Dudi kaget juga di semprot oleh Bu Kahar seperti itu.
Dia merasa menjalankan perintah pak RT dan perintah hati
nuraninya ,, lagipula terlihat pohon2 itu mulai merembet kemana-mana, takutnya
ada banyak setan yang bakal gentayangan disitu.
Ikan2 dikolam juga ikut demo teriak2 , ngolok2 si Dudi : “
Ngawur , ..pohon2 itu selalu melindungi kami, memberi penghidupan bagi
kami , ikan2 dikolam,… hei , balik sana , bersihkan rumahmu sendiri , jangan
utak-atik wilayah orang lain , wilayah kami –
-- a-w-a-s !! , kami
akan gugat balik kamu … ( lho ? ) ,…
kamu baru rasa “.
Si Dudi jadi bingung juga , enggak ngerti “ peraturan “
di negeri semak belukar ini.
C-u-t ---- C-u-t
---- C-u-t ----
STOP --- Finish
--- End ---
T-a-m-a-t -----
*** Dan rakyat
penontonnya , seperti biasa , hanya bisa melongo , melihat parodi yang konyol
ini dengan tetap bersabar
hati .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar