Tak terkendali. Gambar:m.jakartapress.com |
Judulnya tampak sadis
banget.
Tetapi sedihnya ini kejadian sebenarnya , bukan sensasi atau
cerita horror.
Dan sedihnya terjadinya di Negara tercinta kita ini , Indonesia .
Catatan dibawah ini , pasti membuat anda bergidik ,
terhenyak, merinding, miris dan bertanya-tanya , seolah tak percaya.
Menurut Prof. Muhayu Darwin MPA , dalam “ The 6 th Asia Pasific Conference on
Reproductive and Sexual health and right 2011 di Jogya , dinyatakan bahwa : Di
Indonesia tahun 2011 , ada 1 – 2 juta aborsi
terjadi.
Jadi penemuan tulang2 hasil aborsi dokter di Cilacap sebanyak 2927 dirasa amat masuk akal juga.
Penggerebekan rumah tempat aborsi di Jakarta atau kota2 besar yang lain yang makin
menjamur , membuat orang geleng2 kepala.
Dari hasil penangkapan/penggerebekan itu ternyata biasanya dilakukan oleh remaja, yang lakukan
sex liar atau dari kalangan ekonomi lemah, yang belum tersentuh KB.
Mirisnya yang sudah
berupa bayi, - keluar dari rahim, - dibuang , dibunuh atau dijual .
Pembuangan sering dilakukan, diletakkan dimuka rumah
seseorang , Panti Asuhan,
Ditinggal di Puskesmas/RS, pasar, emperan toko, bahkan
tempat sampah.
Yang dibunuh juga sering tergambar diteve, atau media yang lain dengan amat mengerikan dan
sadis.
Dijerat, mutilasi , dibekap , dimasukkan di dos, atau kertas
kresek.
Dibuang disungai , dipekarangan orang lain , tempat sampah atau dikubur asal2-an.
Beberapa waktu yang lalu , saya sempat melihat seorang ibu
paruh baya, yang menjawab pertanyaan jurnalis suatu media tentang penjualan bayinya : “ Iya memang saya jual , saya nggak punya
uang , suami tidak bekerja dan saya cuma
bisa cari seadanya.
Padahal saya masih punya 5 orang anak yang harus saya kasih
makan. Saya tidak bisa pelihara dia, yang beli bisa pelihara dia .Saya jual 750.000 rupiah
! “ dia menjawab tegas tanpa
ragu.
Siapapun pasti kaget dengan jawaban itu, seolah dia
menantang - anda bisa menolong ? “
Sebagai catatan tambahan :
Jumlah anak terlantar 4,8 juta jiwa , dan 230.000 anak jalanan.
Trafficking , Indonesia merupakan lumbungnya
sebanyak 3.000 orang/tahun.
Sementara dari 6 juta TKI, yang 39.000 orang bermasalah (
Kementrans ).
Pengangguran sampai Februari 2012 sebanyak 7,6 juta
orang ( 6,3 % )
Yang saya khawatirkan , bahwa semua data itu hanyalah
merupakan puncak gunung es saja yang lebih mengerikan lagi dilapisan bawahnya.
Sadar atau tidak,
pertambahan penduduk yang tak terkendali, akan membuat Negara ini mengalami
kesulitan yang menggurita dan menyeretnya runtuh.
Negara akan pontang panting untuk memenuhi semua kebutuhan
rakyat , terlebih dengan maraknya korupsi yang tak kunjung reda.
Kita seperti mengundang silent killer masuk ke ranah Negara
ini.
Meskipun sebenarnya tampak Pemerintah sudah berupaya untuk
menanggulangi, tetapi kita berpacu
dengan waktu.
Diprediksi angka kelahiran masih tinggi, 1,2 % , sementara
negara2 maju 0,7 %.
Itupun masih termasuk tinggi dan sulit terkejar oleh
pertumbuhan ekonomi/pangan.
Jadi memang seyogyanya
:
Perbaikan ekonomi
ditingkatkan , ini tugas Pemerintah yang sudah menerima mandat dari rakyat , jangan ribut soal partai pendukungnya saja.
BKKBN dengan program2nya yang sudah diperbaharui., harus
lebih ditingkatkan.
Jampersal juga yang
rupanya sudah mulai berjalan
Harus dibantu dengan Instansi terkait : DepKes , DepSos dan
DikBud , untuk mensosialisasikan hal itu.,juga Kementrans atau yang lain
Program Kondomisasi DepKes lebih diperbaiki , teorinya jangan
hanya membagikan kondom secara gratis pada
remaja 15 -24 tahun saja.
Tetapi harus disertai pendekatan, pengertian dan kerjasama
dengan orangtua dan sekolah
Lembaga2 sosial , keagamaan juga harus bergerak dan
bertindak dengan cepat.
Menangkis dengan dalih HAM ?,
suka2 mau tidur dengan siapa , kapan saja atau dimana saja ?
HAM juga punya keterbatasan, seperti kita punya/ masuk di
aquarium masing-masing.
Selama kita tidak menyinggung punya/HAM orang lain atau sebaliknya, cuek saja ,
begitukah ?
Sayangnya dalam prilaku sex liar , hal itu masuk ketempat/HAM orang lain , bahkan stabilitas Negara .
Dengan dampak penyakit HIV/AIDS , kelahiran tak terkendali
serta prilaku sadis/criminal, demikian juga pranata masyarakat pasti terganggu.
Jika kita lambat menanganinya, pasti akan menjadi masalah
besar bagi Negara
Karena kalau sudah
berwujud seorang anak, lalu mau dikemanakan ?
Toh tidak mungkin jika kita seperti menghadapi flu burung
misalnya : Dengan sadis menangkapi
unggas dalam radius tertentu , ditembaki, disembelih dan melemparkannya
dikobaran api ? , pasti tidak.
Manusia masih punya Agama , nurani , budi luhur dan etika
moral beradab.
Jadi antara Pemerintah dan rakyat memang harus ada saling kerjasama , saling pengertian untuk
menanggulangi masalah pelik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar