Striptease Indonesia ? Gambar:m.okezone.com |
Pengembalian uang tiket konser batal Lady Gaga barusan,
seperti mengingatkan lagi dengan cerita saling silang yang bertalian dengan
tokoh controversial itu.
Sudah agak lama terjadinya tapi saya tergelitik untuk
menengoknya lagi.
Dan pasti kemudian dikaitkan dengan kejadian senada ditanah air, yang tidak kalah heboh dan seronoknya.
Banyak yang membandingkan dengan gaya penyanyi dangdut tanah air.
Maksudnya gaya
penyanyi dangdut kalau sedang beraksi nyanyi dengan goyangannya yang
memukau dipanggung.
Ada goyang ngebor, dengan Inul Daratista, goyang gergaji ala
Dewi Perssik.
Banyak goyang yang lain, tapi saya tidak hapal.
Terus ada golongan penyanyi versi “ macan “, ada Tiga Macan,
Trio Macan,….dan sepertinya banyak, dan saling rebut paling Macan asli.
Tetapi yang paling nge-top sepertinya Trio Macan dengan Iwak
Peyek-nya.
Eh, yang paling gres
ada goyangan baru , yaitu goyang bebek atau goyang Itik.
Kalau anda pengin tahu atau membayangkan.
Lihat saja jika Bebek atau Itik sedang berjalan, bagian
pantatnya,…. ….hehehe, ada-ada saja , kayak itulah , bayangkan sendiri.
Saya ketawa sendiri, waktu seorang penyanyi dangdut
memperagakan go-tik ( goyang Itik ) itu.
Sepertinya sih masih jarang, juga tampaknya tidak se-heboh
dari golongan para macan.
Tetapi baru-baru ini saya betul2 terkaget-kaget waktu
melihat gaya
Candoleng-doleng yang tayang di -internet.
Sudah pernah dengar sih , pernah heboh juga waktu itu , baik
di media cetak /kaca , tapi belum sempat
lihat “ life “ di Internet.
Katanya goyang ini berasal dari Makassar
, artinya Candoleng-doleng itu berjuntai-juntai.
Dan saya yakin meskipun belum pernah melihat pertunjukan
life Lady Gaga dipanggung. Pasti ini lebih erotis dan vulgar dari semua itu.
Candoleng-doleng itu suatu pertunjukkan ( ? ) yang diadakan seusai ada perhelatan pernikahan.
Penontonnya banyak laki-laki/perempuan , dewasa dan
anak-anak yang diadakan disiang bolong dan ditempat terbuka.
Bintangnya , penyanyi dangdut elekton , dan bersedia membuka
baju dan celananya .
Dengan yang serba “ terbuka “ itu dia bernyanyi dengan gaya super seronok , katanya sih namanya
goyang koplo ( ? ).
Dan penonton boleh nyawer , memberi uang pada si penyanyi.
Katanya cuma antara 2 s/d 5 ribuan , dan sang penyawer boleh
memasukkan duit saweran itu sambil merogoh sana sini
badan dari si penyanyi.
Suasananya riuh rendah dengan adegan yang semi brutal , saya
pikir amat menyedihkan.
Karena kesannya amat dilecehkan dan tidak dimanusiawikan
sama sekali.
Kalau orang membandingkan dengan strip – tease , yang ada di
nite club , pasti bedalah.
Strip-tease diluar negeri , yang konon ada dinegara yang
bebas sex , lebih diatur.
Disana biasanya diadakan ditempat tertutup, daerahnyapun
tertentu.
Diadakan pada malam hari dengan penonton dengan pembatasan usia dewasa.
Candoleng-doleng ini dilakukan ditempat terbuka, disiang
hari dan ditonton oleh masyarakat setempat tanpa batasan umur atau gender.
Kesannya seperti pertunjukan liar yang bebas dan ngawur.
Ketika ditanya, si penyanyi mengatakan kalau semua ini
dilakukan karena terpaksa.
Dia seorang ibu tunggal dengan seorang anak dan suaminya
pergi tanpa kabar berita.
Karena himpitan ekonomi dan dia bersedia mundur jika punya
kerja yang pantas.
Dia lulusan SMA dan sudah berkali ganti pekerjaan.
Karena sering di expose dan ada beberapa organisasi
kemasyarakatan yang mengancam akan membubarkan pertunjukkan itu.
Rupanya Pemerintah juga turun tangan untuk menghentikan dan
melarang pertunjukkan itu.
Tetapi ada baiknya agar aparat ( Pemerintah ) , atau Ormas
yang melarang, juga bisa memberikan solusi jalan keluar bagi mereka untuk ikut menolong mencari kehidupan yang lebih layak dan manusiawi .
Mereka juga warga Negara Indonesia , anak bangsa Negeri ini juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar