![]() |
AGambar:jatim.bkkbn.go.iddd caption |
Ingat dengan data dari
KomNas Perlindungan Anak beberapa waktu yang lalu ?
Perilaku seksual bebas Remaja SMP/SMA seperti ini :
93,7 % - Pernah ciuman , petting , oral seks.
62,7 % - Remaja SMP tidak perawan.
21,2 % - Remaja SMU pernah aborsi
97 % - Pernah nonton film porno.
Terlalu kaget sih enggak , tetapi saya khawatir jika
kenyataan yang ada lebih parah dari data
yang tertera itu.
Sample biasanya diambil acak dan pasti tidak 100 % valid ,
karena kurang detail. Akibatnya ada gunung es disana. , ini yang
mengkhawatirkan.
Mungkin banyak yang kurang berkenan jika ada pemaparan data
seperti itu di media , karena jika kemudian diketahui orang banyak , sehingga
menimbulkan keresahan.
Tetapi menurut saya , harusnya seperti - jika kita menghadapi suatu masalah atau
penyakit.
Harus sedini mungkin kita ketahui dan sesegera mencari
solusi pemecahannya atau pengobatannya.
Jadi jangan dibiarkan berlarut , seperti kita pura-pura tidak tahu dan tidak
mengerti , seolah semua dianggap baik2 saja—tiba-tiba,… kaget , nanti pasti
akan kebakaran jenggot karena keadaan sudah menggurita dan sulit untuk ditanggulangi.
Dan sudah bukan rahasia
jika semua pasti menyalahkan efek dari
kemajuan tehnologi , pisau bermata dua ini dinilai paling besar andilnya
dalam menjerumuskan anak-anak bau kencur , sudah berani melakukan perbuatan
yang belum layak untuk sepantasnya dilakukan.
Orangtua juga punya pr baru – mengikuti jaman berinternet
dan mengetahui segala trik yang tersembunyi.
Segala cara digunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan
kemajuan tehnologi kearah hal yang berguna.
Orangtua kalangkabut dengan
seribu satu cara untuk membendung pornografi yang kian merajalela. Sehingga
antara orangtua dan anak menjadi semacam kucing2-an untuk saling adu pintar
dalam dunia IT.
Kadang orangtua sudah merasa
safe , karena di hape dan internet
dirumah sudah bersih , bebas dari pornografi , tetapi diluar ? , apa iya mereka terus bisa mengawasinya ?.
Atau apakah anda tahu jika di
hidden folder/file mereka, yang ber password , ada
“ sesuatu “ yang disembunyikan ?.
Dan pasti banyak cara lain
digunakan yang pasti membuat orangtua terus merasa was2 dan deg2-an. Mereka
juga harus banyak belajar tentang kejiwaan seorang anak.
Saya rasa dengan derasnya arus
pornografi, hal itu sulit dibendung, dan orangtua serta anak akan saling terus berkejaran untuk
aduk pintar dan cerdik saja.
That’s it , hanya itukah ? , harus menyerah ? , pasti tidak.
Beberapa waktu yang lalu , saya pernah membaca , jika anak2
jaman sekarang menjadi cepat tumbuh , cepat besar dan menjadi dewasa.
Apa benang merahnya , mereka begitu cepat tumbuh
menjadi besar , seperti dewasa , cepat
gede, dan rupanya perkembangan libidonya
ikut berkembang pesat
Yang patut dicurigai pasti pola
makan dan jenis makannya – You’re what you eat.
Kita telusuri terus – karena
banyak keluarga yang sibuk, ayah ibu bekerja , pola dan jenis makanannya
dipilih yang praktis , yang siap masak dan siap saji juga siap santap.
Produsenpun berlomba untuk
memenuhi kebutuhan pasar yang membludak , sesuai juga dengan pertambahan
penduduk yang masih tinggi.
Merekapun mencari jalan pintas ,
praktis dengan cepat melipat gandakan hasil produksinya, sayuran , buah2-an juga
aneka daging dan ikan.
Untuk menggenjot itu semua ,
mereka mempergunakan anekan bahan/hormon pertumbuhan, supaya hasilnya maksimal
, lebih baik , cepat dan memikat.
Meskipun masih menjadi perdebatan
bahwa zat/hormon itu bisa juga mempengaruhi manusia untuk tumbuh kembang, tetapi mungkin patut
dipertimbangkan, patut dikaji ulang.
Jangan2 zat/hormon pertumbuhan
dari aneka makanan bisa pula berpengaruh pada manusia.
Kita mengkonsumsinya setiap hari,
apakah tidak ada pengaruhnya bagi badan manusia.
Rasanya benang merah sudah mulai tampak ,-- bagaimana ?
Kesimpulannya , bahwa makanan
yang kita santap setiap hari juga memicu perkembangan tubuh, termasuk
perkembangan seksual remaja menjadi cepat matang
Dirangsang dari luar oleh pornografi yang beredar luas,--
dan dari dalam didesak oleh pertumbuhan
libido yang cepat pula, sempurnalah
sudah pemicunya.
Ada rangsangan dari dalam dan juga dari luar
, kebebasan seks para remaja itu berkembang pesat seolah tak terkendali.
Dampak dari semua , jatuhnya
moral dan mental remaja juga penyakit
yang mengiringinya HIV/AIDS.
So, jadi mungkin bukan cuma
internet saja yang perlu kita waspadai, tetapi juga jenis dan pola makan kita yang perlu diperbaiki.
Ini semua pasti demi masa depan anak-anak
kita, generasi muda bangsa tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar