![]() |
Sang Bupati Aceng . Gambar :nasional.news.viva.co.id |
Tadi malam setelah ada islah antara Bupati Garut , Aceng
Fikri, dengan Fany Octora , gadis yang dinikahi
4 hari , trus dicerai ( ceritanya
dah tahu semua ) ,saya kira keadaan
gonjang-ganjing selesai atau mereda.
Konon AF sudah memenuhi
semua janjinya pada keluarga FO,
dan ada janji perdamaian atar keduanya .
Kok tiba2 saja tadi jam 16.00 setelah acara 100% Ampuh
, di Global teve ,ada ceritera
lanjutannya, lebih mengherankan dan bikin orang makin tambah mules.
Konon, seorang bapak , Bambang Kusbayono, bercerita jika
anaknya , Shinta , juga pernah dinikahi oleh sang Bupati tanggal 13 Maret 2011
, dalam tempo 2 bulan , juga dicerai lewat SMS, sebelum janji2 sang Bupati
diselesaikan.
Aceng berjanji memberikan rumah , meng-haji-kan keluarga
Shinta, bla-bla-bla.
Diperlihatkan ada surat
nikah, foto2 dan kesaksian beberapa orang yang melihat acara pernikahan itu ,
jadi mau tidak mau . orang harus
percaya.
Ceritanya lagi, Aceng itu mengikuti suatu ilmu ( hitam ? ), bahwa untuk melanggengkan
kekuasaan, dia harus bisa mendapatkan 8
perawan ting-ting untuk dinikahinya.
Untuk meyakinkan korban2-nya, dia berjanji memberikan rumah
, meng-haji-kan keluarga si perawan ,
dan memberikan dll , dsbnya , etc.
Tapi rupanya janji itu cuma di bibir saja, setelah berhasil
menikahi and so on , dia mulai bikin alasan untuk menghindar dan mencari korban
baru.
Konon sudah banyak yang jadi korbannya, bisa diselidiki
sendiri di Garut, katanya pernikahan itu ya selalu penuh dengan seremonial yang
ramai,jadi banyak yang tahu.
Belum reda dengan skandal sex-nya, rupanya ada masalah lain,
yaitu , beliaunya, untuk mengganti Dicky Chandra ( … dan butuh duit tentunya … ) mungkin lalu bikin audisi/sayembara …. Kayak di tipi itu
lho , tapi … ssttt , bisik-bisik.
Dan seorang yang bernama Asep …. ( saya lupa terisannya ) ,
diharuskan membayar 1.4 milyar untuk bisa mengganti kedudukan DC sebagai wakil Bupati.
Pak Asep ini cuma bisa mbayar 250 juta dahulu , dan sampai
sekarang janji itu tak pernah ditepati , duit juga tidak kembali dan dia
melapor ke polisi.
Rupanya komplit sudah perangai pejabat yang diberi mandat
untuk men sejahterakan rakyat , malah dia melenceng kemana2 , ya komplit sudah
baginya untuk mengundurkan diri , daripada rakyat makin murka.
Kesalahan besar lainnya, ada anti demo tandingan untuk
menghadang demo aspirasi rakyat.
Saya lihat, pejabat2 atasannya sudah gerah , dari Gubernur
JaBar , Mendagri , bahkan Presiden SBY-juga memberi statement , bahwa
betapapun, norma dan tata krama harus tetap ditegakkan dinegara ini.
Mudah2-an ini dipikirkan, dikaji dan dipatuhi oleh Bupati
yang fenomenal bikin heboh ini ,
tambahannya lagi ,… Negara ini bukan milik moyangmu sendiri ,…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar