![]() |
Yang terluka. Gambar:rudyputraleo.blogspot.com |
CURAHAN HATI
:
Bunda,sebenarnya saya malu menulis ini., tetapi jalan keluar
sulit saya temui.
Saya seorang gadis berumur
30 tahun , bekerja sebagai staf
disebuah usaha swasta.
Lulusan sebuah Universitas
swasta terkenal.
Terus terang bunda , saya bukan perawan lagi.
Kejadian yang menimpa saya terjadi 11 tahun yang lalu , saya
masih di SMA.
Pacar saya adalah teman sekelas, waktu itu kami sama2 lulus
dan akan meneruskan kuliah dikota lain , dia minta bukti cinta saya.
Dan karena saya memang amat mencintai dia, saya serahkan
milik saya yang paling berharga itu.
Herannya , tak sampai lewat setahun, dia sudah melupakan
saya , bahkan sudah punya pacar baru dikotanya tempat dia belajar.
Berkali-kali saya berusaha mengingatkan dia tentang janjinya
yang dulu , tapi tidak berhasil.
Bahkan dia kemudian menikahi pacarnya itu yang sudah hamil.
Saya merasa terpukul,kecewa , putus asa dan kepingin mati
saja. Kejadian itu tetap membekas dihati sampai sekarang. Terkadang rasa putus
asa itu datang dan saya tidak punya gairah hidup.
Apakah ada kemungkinan saya masih bisa menikah ? , lalu bila menikah nantinya suami saya
mengetahui bahwa saya sudah bukan perawan lagi , apa yang akan terjadi ?
Sekarang saya rasanya setiap hari pusing2 dan badan terasa sakit semua.
Lebih sulit lagi , baik ortu maupun saudara2 saya tidak ada
yang tahu keadaan saya –bahkan banyak yang masih suka men-jodoh2-kan saya.Apa
yang harus saya perbuat bunda ?, untuk
berterus terang , jelas tidak mungkin.
Apa betul saya bukan perawan lagi bunda , toh akibat
perbuatan itu , saya tidak hamil.
Atau mungkinkah saya mandul ?
SWANDARI’S MIND
:
Surat
nanda yang panjang itu sudah bunda baca , dan disingkat disini.
Sebenarnya aneh juga, kejadian itu sudah 11 tahun yang lalu
, waktu itu nanda masih polos dan hijau.
Tetapi sekarang , setelah nanda berhasil menamatkan kuliah
dan sudah menjadi staf, kejadian itu masih menghantui nanda , rasanya terlalu dramatis.
Jika benar, nanda
harus mengubah sifat dan sikap yang
serba khawatir, was-was , sensitive dan tidak percaya diri.
Tentang nanda masih
perawan, , mandul atau tidak , jika memang penasaran , diperiksakan ke
dokter saja , lebih safe.
Pertanyaan yang lain, apa bisa menikah , suami tahu nanda
perawan atau bukan, apa yang akan terjadi , terus terang bunda tidak bisa
meramal , itu semua tergantung dari nanda sendiri.
Keperawanan bukan
segalanya
Tentu saja bukan maksud bund mengatakan bahwa
keperawanan bagi seorang gadis itu tidak
penting.Di negara2 timur , keperawanan masih dijunjung tinggi. Masyarakat masih
menganggap bahwa keperawanan itu sama dengan kesucian., dan kesucian merupakan
suatu nilai, suatu norma dari masyarakat tertentu.
Tetapi tentu saja , keperawanan bukan segalanya, sehingga
jika seorang gadis sudah bukan perawan lagi , karena sesuatu hal – hidupnya
sudah tidak berarti. Seakan langit sudah runtuh baginya. Terlalu ber lebih2-an
anggapan seperti itu.
Seharusnya memang milik itu hanya patut kita peruntukkan
pada suami tercinta pada malam pertama.
Tetapi kalau tanpa sengaja , terpaksa , karena roda paksa,
hilang sebelum waktunya, ya , bagaimana lagi..
Kehidupan ini akan berjalan terus, demikian juga kehidupan
nanda , tantangan demi tantangan akan datang silih berganti.
Kejadian itu sudah 11 tahun, terlalu lama untuk ditangisi
dan disesali , tangisan dan penyesalan tidak akan menghasilkan apa2 , jika
nanda tidak mau bangkit dan melangkah.
Bangkit dan melangkah dengan positif, penuh pertimbangan dan
perhitungan.
Kenyataan itu harus nanda terima, karena sudah terjadi , apa
boleh buat.
Solusi : Kesatu ,
.. Kedua atau Ketiga
:
Jika nanda sudah punya calon, sebenarnya ada beberapa
alternative yang bisa dipilih.
Nanda terus terang, tutup
mulut selamanya atau untung2-an.
Dengan berterus terang, beban mental nanda akan hilang,
tetapi nanda juga harus siap mental jika
ditinggalkan.
Biasanya karena “
cinta “ , laki2 akan rela menerima nanda, tetapi nanda harus siap,
sewaktu-waktu dia akan mengungkit-ungkit hal itu lagi. Biasanya jika terjadi benturan
dalam perkawinan kalian.
Pernikahan bukan bulan madu selamanya kan ?
Yang kedua, jika nanda ingin tutup mulut selamanya dan tidak
ketahuan , caranya dengan operasi selaput dara . Yang bisa menangani tentu
seorang dokter. Dengan jalan ini memang ciri anda bakal tidak ketahuan, tetapi
beban mental akan nanda sandang selamanya.
Hati2 dengan pacar
yang dahulu, jika dia pengin njatuhkan/ngacaukan hidup nanda.
Kemudian ada satu cara lagi, tetapi sifatnya
untung2-an. Begini , - kejadian itu
sudah demikian lama. Jika frekwensi
melakukan anda dahulu tidak sering, dan selama itu nanda tidak pernah
melakukannya lagi , “ barangkali “ saja
suami nanda tidak tahu.
Konon jika cuma sekali dua saja dilakukan , keadaan kondisi
nanda akan bisa “ pulih” kembali.
Bagaimana ? , Silahkan saja pilih salah satu , dengan
catatan tentu saja semua ada resikonya yang cukup besar.
Tetapi ananda, disisi mana sih hidup ini tidak penuh
resiko ? , apapun yang kita lakukan
pasti punya resiko. Apapun yang kita lakukan tentu ada akibatnya.
Seninya adalah , bagaimana kita bisa memperkecil resiko itu
, sehingga tidak terlalu mengganggu/menggoyahkan hidup kita.
Seni hidup ini yang harus nanda pelajari , sesuai dengan sikon .
Kemudian jika resiko sudah tidak bisa dihindari lagi , sudah
saatnya nanda harus berani menghadapinya semua dengan tabah, tawakal, dan
selalu mohon lindungan pada Tuhan YME.
Jangan lupa untuk berusaha semaksimal mungkin dan tetap
semangat.
Perjalanan hidup merupakan suatu perjuangan, dan tiap
perjuangan memerlukan gairah.
Tanpa gairah tidak ada lagi semangat untuk mencapai
sesuatu. Jangan cepat putus asa dan
kehilangan gairah hidup.
Masih banyak pria yang baik didunia ini , yang lembut hati ,
tulus dan mau mengerti keadaan.
Masyarakat juga sekarang rupanya banyak mengalami perubahan.
Banyak pemuda2 yang tidak lagi mempersoalkan keperawanan , mungkin saja, karena
mereka sendiri juga banyak yang sudah bukan perjaka “ ting-ting “ lagi.
Perlu diingat bahwa perkawinan bahagia, bukan datang dengan
sendirinya , tetapi suatu upaya bersama yang tak kenal putus asa.
Didasari oleh cinta, saling
pengertian dan pengorbanan yang
tulus.
Jadi bukan didasari oleh perjaka tidaknya sang suami atau
perawan tidaknya sang isteri.
Swandari’s Mind :
Bercanda dalam pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam
warna-warni kehidupan.
Caprib ( Catatan Pribadi )
:
Kehilangan milik tak
begitu penting , kehilangan Kehormatan itu lebih parah
Tetapi yang paling celaka , ialah kehilangan Keberanian .
( Goethe )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar