![]() |
Sumber Gambar: www.areadewasa.com |
Pertanyaan :
Saya seorang laki-laki, umur 41 tahun, status duda,
mempunyai seorang anak perempuan 10 tahun, sekolah di SD.
Punya pekerjaan tetap, dengan penghasilan yang pas2-an.
Ex isteri saya sekarang sudah menikah lagi dan berdiam di
luar Jawa. Dirumah selain saya dan anak juga ada ibu saya yang sudah janda dan
mengurus segala keperluan rumahtangga dibantu pembantu lama.
Ibu saya menganjurkan agar saya menikah lagi, anak juga
sering tanya kok enggak punya ibu seperti teman2-nya. Saya menduda sebetulnya
sudah lama, 6 tahun yang lalu, tetapi untuk menikah lagi rasanya kapok, masih
ragu-ragu, khawatir pernikahan saya hancur lagi seperti dulu.
Sebenarnya perpecahan
antara isteri dan saya, karena permintaan isteri yang kepingin membantu saya
dalam ekonomi kami yang seret. Rupanya usahanya maju, dan terlibat hubungan
dengan teman bisnisnya itu. Rupanya dia lebih cocok dengan rekan bisnisnya,
selepas dari saya merekapun menikah.
Hidup baik2 diluar Jawa, punya 2 anak, sepertinya usahanya cukup maju,
kadang mengirim uang/hadiah untuk anaknya disini.
Tidakkah saya mengalami kesulitan jika saya menikah lagi ?
Sebaiknya apakah saya menikah dengan janda atau gadis saja, mengingat status
saya ?
Saya kuliah lagi dan ada teman kuliah, gadis umur 32 tahun,
orangnya sederhana saja, kalah jauh dengan isteri dahulu, tapi sepertinya dia
baik dan dari keluarga biasa juga.
Saya sebetulnya ingin serius dan menikah dengan dia, kasihan
juga melihat ibu saya yang sudah tua harus merawat anak saya, anak saya nanti
jadi manja.
Sebaiknya saya menikah lagi atau bagaimana ya bu ?
Swandari’s Mind :
Kalau berniat menikah lagi, gadis atau janda bukan
persoalan, pokoknya cocok untuk anda, anak anda dan ibu mestinya.
Jadi jika sudah menemukan calon , sering-seringlah ajak main
kerumah anda, perkenalkan pada seluruh keluarga kecil anda.
Sebaiknya ceriterakan seluruh peristiwa anda dengan ex.
isteri dengan jujur, beri gambaran tentang pekerjaan, penghasilan dan juga
cita-cita anda.
Secara singkat, terus terang sajalah semua, blak-blakan
istilahnya, supaya jadinya bisa enak dan tidak saling silang , karena banyak
yang disembunyikan sebelumnya.
Ingin saya nasihatkan juga kepada anda, bahwa anda tidak
usah takut untuk menikah lagi.
Memang kata orang, garam itu sama asin rasanya, tetapi
wanita tidak sama semua tabiatnya. Memang ada yang berhati sepuhan, berhati
palsu, tetapi tidak kurang yang berhati emas, berhati murni, luhur budi.
Untuk sementara, sambil jalan, meneruskan kuliah anda,
sambil lebih mendekat pada teman kuliah anda itu, siapa tahu cocok dan bisa
menerima keadaan anda.
Saya setuju sekali jika anda meneruskan kuliah yang
tertunda, akhirnya nanti disamping mendapat gelar juga mendapat pendamping yang
berhati bidadari.
Jangan lupa mohonlah kepada-NYA serta pasrah dan tawakal
selalu.
Ayo maju terus, tetap semangat dan pasti sukses.
Swandari’s Mind :
Bercanda dalam
pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam warna-warni kehidupan.
Caprib :
** Cinta tidak bisa dipikat seperti burung, tetapi ia akan
datang sendiri, karena mempunyai perasaan yang sama (NN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar