Buku teman dan sahabatku. Gambar:zzzafra.blogspot.com |
Sejak masa anak2, remaja , kemudian dewasa sampai tua , rasanya saya
belum pernah lepas dari buku.
Sebagai putri tunggal dari ayah dan ibu, saya amat akrab ( ah , malu juga kalau dibilang manja ) dengan beliau2.
Dan pasti banyak kebiasaan beliau2 itu yang menurun menjadi
kebiasaan saya juga.
Ayah dan ibu suka sekali membaca, koran, majalah dan buku,
banyak yang masih berbahasa Belanda , perasaan gambarnya bagus2.
Waktu itu internet belum ada, tevepun masih hitam putih, dan
sering buram.
Oh, ya disamping hobby baca, beliau sambil baca itu pasti
tersedia cemilan dimeja, dan saya sering berkeliaran disekitar beliau sambil
lihat gambar2 dimajalah/koran dan pasti cemal-cemil kudapan yang enak bikinan ibu
saya.
Jadi membaca masih merupakan hal yang menarik dan merupakan
kebiasaan/hobby yang menyenangkan bagi keluarga saya.
Tetapi lama2 saya mempunyai kebiasaan yang buruk, suka
membaca sambil tiduran , lha wong rasanya nyaman banget kok.
Untungnya mata saya sampai sekarang,masih baik2 saja, masih
sanggup membaca huruf kecil2, sementara rekan2 seumuran saya sudah harus pasang
kacamata untuk melihatnya.
Padahal konon membaca sambil tiduran, katanya merupakan kebiasaan
yang bisa merusak mata dengan cepat.
Waktu masih kanak2, buku2 yang saya baca , komik2 dengan
gambar2 yang menarik.
Ada Tarzan, Flash Gordon, Superman,Mandrake, dari luar
negeri , menyusul komik Indonesia/wayang., Ramayana , Mahabharata dengan perang
Bharatayudhanya.
Lucunya di komunitas saya, dengan teman2 sepantaran, dan
kebanyakan laki2, kami suka sekali memainkan tokoh2 dalam komik itu , super
hero luar.
Saya memang termasuk tomboy,dan sering jadi tokoh dalam
komik2 itu.
Saya sering menjadi Tarzan yang sering bergelantungan di
pohon ,… kersen didepan rumah ,dan saya
sulap jadi rumah Tarzan .
Sesudah tua ini, dan saya bertemu dengan rekan2 saya tempo
doeloe itu, kita suka ketawa2 geli
mengingat permainan yang lucu itu.
Masa remaja menjelang dengan manis, saya mulai suka buku2 petualangan
yang menarik, seperti Lima Sekawan, Empat Serangkai , Trio Detective dan Stop.,
serial misteri Alfred Hithcock juga jadi
favorit.
Dan dikala pendar2 cinta mulai menyapa, saya mulai suka
buku2 remaja atau cerita2 remaja yang selalu membuat emosi menari indah di-awang2.
Kehidupan nyata yang asyik dan menggetarkan , membuat hidup
ini bak memasuki dimensi nuansa aneh tapi memukau.
Saya kira saat itu yang bingung tujuh keliling ,cari buku
tentang remaja, pasti ibunda saya, untuk
membimbing putri semata wayangnya yang tomboy dan sok jail.
Putri tersayangnya yang sedang dilanda kehidupan remaja
penuh aneka pelangi … ibunda tersayang , terima kasih dari hati yang tulus.
Sampai SMA saya masih asyik dengan dunia remaja yang penuh dengan sensasi.
Memasuki alam dewasa saya mulai berbenah diri, untuk
menyongsong dunia lain, terlebih saya sudah mempunyai seseorang yang kemudian mulai
berpikir tentang masa depan.
Disamping buku2 disiplin ilmu yang saya pelajari di kampus,
saya juga suka membeli buku2 diluar yang
menarik.
Saya merasa perlu ilmu2 lain untuk menujang pengetahuan
tentang masa depan, karena ternyata kehidupan ini banyak sekali seginya.
Terlebih sesudah menikah dan kerja, ternyata kita memasuki
dunia yang tidak gampang atau simple ,
seperti dalam kisah atau dongeng .
Penyatuan dua pribadi plus pribadi lain yang mengikutinya
disekitar, kadang amat sulit untuk diselaraskan.
Rasanya saya memerlukan ilmu/pengetahuan lain untuk
menunjangnya.
Yang paling gampang, saya lari ke toko buku , sahabat sejati
saya.
Pengalaman pribadi memang tidak pernah sama disetiap orang ,
termasuk si pengarang buku yang saya
beli itu.
Meskipun mereka merupakan
ahli2 dengan segudang ilmu, pengalaman dan penelitian.
Tetapi , tetap saya masih
amat memerlukannya , sekedar sebagai panduan, jika suatu saat saya harus
mengambil suatu keputusan , dalam
masalah dan situasi tertentu.
Dunia pernikahan, adalah suatu dunia yang masih asing
samasekali bagi saya.
Ternyata perkataan - bahagia sampai kakek nenek, seiya
sekata , sehati , satu kata satu hati,
bahagia selamanya , tidaklah segampang seperti ucapannya.
Kata2 itu tidak bisa
berwujud begitu saja seperti jatuh dari langit , tetapi harus kita usahakan
sekuat tenaga.
Dan menurut saya harus dengan tenggang rasa tingkat tinggi
untuk mendapatkannya.
Lebih2 setelah hamil dan mempunyai anak.
Nasihat orangtua , atau teman2 yang sudah berkeluarga juga
amat membantu.
Tetapi saya rasa, tiada suatu nasihat dan perhatian yang
rasanya bisa amat pas dengan keadaan dan masalah orang lain.
Jadi untuk menambah wawasan, saya kembali lagi pada sahabat
saya , toko buku , mencari beberapa refernsi buku2 yang berguna dari masalah2
yang melintang.
Tidak tepat pas, tapi setidaknya bisa dipakai tambahan
rujukan dari sekian banyak nasihat dan pengetahuan yang sudah saya ketahui.
Banyak masalah di dalam rumahtangga, : pengertian , sex,
tenggang rasa, pendidikan anak, kesehatan dan banyak segi yang lain.
Saya juga selalu menyempatkan diri untuk ikut seminar,
symposium, pertemuan juga penataran2.
Kadang datang sebagai
utusan atau pribadi, tetapi saya selalu senang
mengikutinya.
Disana pasti saya bisa mendapat tambahan pengetahuan/ilmu ,
dan mendapat buku2 atau makalah yang diperbincangkan.
Senangnya, saya juga bisa bertemu dengan rekan2 baru, atau
malah dapat sahabat yang klop dan pas, juga cerita2 yang baru.
Jika keluar kota ,
kemana saja, disamping makanan khas yang
saya cari, saya pasti mencari toko buku.
Dan selalu ada saja buku baru yang menarik minat
dan bisa saya dapat.
Sesudah tua dan pensiun, ternyata masih ada masalah yang
menghadang.
Saya sakit parah, sampai harus dirawat 23 hari dirumah sakit
dengan 3 hari di ICU
Saya suka bincang2 dengan dokter2 yang merawat saya dan menanyakan detail dari sakit saya.
Ternyata banyak kecerobohan yang saya lakukan karena ketidak
tahuan , dan saya sering sok pede , karena sejak kecil saya suka olahraga dan
amat sangat jarang sakit.
Sayapun sering2 ketoko buku lagi, mencari sahabat sejati saya lagi.
Mencari buku2 :
kesehatan , menu sehat , makanan yang baik bagi kesehatan penderita seperti
saya ,
Kemudian untuk menghadapi hidup manula ( ah, enggak, saya lebih suka menyebutnya
GLAMUR , golongan lanjut umur,…hehehe,… meskipun artinya sama tapi kok kayaknya lebih keren , lebih
bersemangat ).
Saya mencari buku2 untuk glamur ini, Penyakit2 yang biasa menyerang mereka,
rahasia untuk melawan proses penuaan, olahraga , kesehatan , juga makanan2 yang
pantang atau baik bagi mereka.
Saya harapkan dengan berteman dan bersahabat dengan buku,
saya ingin tetap menjadi tua dengan bijak ,
Tidak menjadi orangtua yang sakit2-an atau
jadi merasakan sakit semua ,
selalu mengeluh, menyalahkan apa saja dan merepotkan sekitarnya.
Sampai sekarangpun saya masih suka membaca ber-ulang2 buku2
pemberi semangat, kesehatan , pengetahuan baru , yang berwawasan luas yang
mentakjupkan.
Katanya otak ini harus selalu dipergunakan , sehingga tidak
cepat aus .
Sampai sekarangpun , jika saya menemui ada kata2 yang bagus
, saya masih suka menulisnya di buku catatan pribadi saya.
Yah , tetapi, sedari awal sudah saya tuliskan, saya punya
kebiasaan buruk yang tidak dianjurkan dalam dunia medis , yaitu membaca sambil tiduran.
Aduh , bagaimana ya
suatu kebiasaan sejak kecil dahulu
sampai sekarang .
Jadi sebelum tidur malam , saya
pasti suka membaca buku duluan diranjang saya . Entah kenapa, karena saya
rasakan hal itu bisa membuai perasaan
dan emosi diri , menjadi nyaman sekali , sampai saya terlelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar