Adam dan Hawa atau Adam and Eve. Gambar:nowpublic.com |
Kami semua, teman-teman wanitanya tentu saja, heran dengan
kelakuan Hesti.
Begitu baiknya, begitu tulusnya dan begitu “mengerti “ –nya
dia pada suaminya.
Sampai2 dia rela suaminya berbebas ria dengan sekretarisnya.
Seorang gadis yang masih muda, cantik, pintar dan ,… mmm,
genit , pergi kemana2.
Dan sudah bukan rahasia lagi, jika hubungan mas Ario , suami
Hesti dengan Nita, sekretaris pribadi sang boss, sudah keluar dari hubungan
boss dengan sekretarisnya yang wajar.
Tapi kelihatan Hesti samasekali tidak curiga , was-was ,
cemburu , bahkan rasanya malah memberi angin.
“ Aneh , orang2 itu, semua bilang mas Ario dan Nita ada
hubungan istimewa “, dia pernah bilang
pada saya.
Dan saya, yang kadang pernah memergoki mas Ario dan
Nita di mana-mana bersama,
Tentu saja heran bukan main.
“ Mereka kan
bekerja. Lagipula untuk kepentingan relasi perusahaan suami saya, memang mereka
harus selalu pergi bersama ke mana-mana “, begitu Hesti selalu berkata dengan
pastinya.
+ “ Tetapi, apakah
kau tidak curiga , jika mereka terlalu sering pergi bersama, sampai jauh malam
bahkan menginap segala ?” saya bertanya heran .
Dia tertawa : “ Isteri seorang usahawan, jika selalu curiga,
bisa bangkrut dong perusahaannya. Jika ingin maju , isterinya harus seorang
yang penuh pengertian pada suaminya “ , dia tersenyum.
Sebetulnya saya ingin bertanya lebih banyak tentang penuh
pengertiannya , tetapi nggak enak juga, mungkin nanti jika dia tersinggung atau salah faham.
Saya sebetulnya hanya ingin mengingatkan, agar dia tidak
terlalu percaya dan waspada dengan kedekatan mas Ario dan Nita.
Berkali saya dan suami bertemu dengan mereka, bukan disuatu
pertemuan resmi, tetapi justru di mall , resto , bioskop , bahkan pernah
disuatu apotik .
Apotik itu menyatu dengan praktek dokter2 specialist , emangnya sakit parah apa mereka , kok Hesti
tidak pernah cerita.
Rupanya dia ditipu mentah2 oleh mas Ario dengan segala dalih
relasi, pekerjaan dan kemajuan perusahaannya.
Tetapi untuk mengatakan bahwa dia ditipu melek-melekan sama
suaminya, tentu saja saya tidak sampai hati.
Hesti kelihatannya cukup bahagia, dia tetap bergairah,
cantik segar dan senyum selalu.
Tetapi jika dipikir lagi, aneh juga Hesti ini.
Masak iya, dia
sebodoh itu bisa ditipu semudah
itu oleh mas Ario.
Hesti itu seorang sarjana lulusan suatu universitas negeri
terkenal.
Jadi tidak mungkin dia tidak mengerti segala “ sepak-terjang “ sang suami selama
itu.
Saya sebetulnya agak malas, karena selain bioskop itu cukup
jauh dari rumah ,juga tadi barusan hujan , sekarang masih rintik-rintik.
Kami , demi cinte nich ye – memilih pertunjukan terakhir,
terus pulangnya beli sup kikil yang
uenak sedep hangat , terlebih diudara dingin seperti ini.
Saya mengenakan mantel panjang dan udara malam dingin
menerpa diseling beberapa kilat yang membelah langit.
Saya perhatikan mereka.
Saya kaget, ternyata si wanita itu Hesti , dia mengenakan mantel panjang dan kerudung
kepala.
Sang pria juga mengenakan jaket dan memakai kopiah,
posturnya tinggi ramping berbeda dengan
mas Ario., yang agak pendek dan gemuk.
Lampu masih remang2, ketika kami masuk.
Tempat duduk mereka beberapa deret disamping kami.
Karena rupanya Hesti tidak ingin dikenali, sayapun tidak
ingin menyapanya, meskipun penonton tidak terlalu banyak saat itu.
Dan sebelum film berakhir, saya lihat mereka berdiri duluan
dan keluar , dan saya makin yakin kalau itu Hesti, dengan seorang pria, tetapi
yang pasti bukan mas Ario.
Selang beberapa hari kemudian, kami diundang makan malam di
keluarga Hesti.
Mas Ario menyambut dengan hangat dan cerita bahwa dia baru
datang dari Jepang urusan bisnis.
Dia juga bercerita bahwa dia pergi bersama Nita, sebagai
sekretaris handalnya.
Nita juga saya lihat diantara tamu, saya mencari-cari
Hesti..
Hesti kemudian datang menyambut kami, dengan ramah, berbasa
basi sekedarnya , dan kami saling bertatapan.
Tiba2 dia memeluk saya,
berbisik : “ Terima kasih ya,
jangan bilang siapa2 lho “ , saya langsung digandeng ketempat makan ,
diladeninya saya dengan penuh perhatian,…tapi kok kayaknya malah lebay.
Sambil ngomong ngalor ngidul, saya lihat dia selalu
tersenyum ceria , berbunga-bunga , penuh arti, …dan saya baru mengerti apa arti
dari “ penuh pengertian “ versinya.
Suatu peragaan indah dari the devil Eve ? , atau suatu balasan manis bagi arogansi seorang Adam yang jauh nurani dan kebablasan ?
=====================================================
Caprib ( Catatan Pribadi ) ;
Kebanyakan dari kita, tidak mesyukuri apa yang sudah kita
miliki,
Tetapi selalu menyesali apa yang belum kita capai/miliki.
(
Schopenhouer )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar