![]() |
Baby smoker Indonesia. Gambar:nasional.inilah.com |
Dahulu jika ada rekan bule dan berkunjung ke Indonesia ,
sering berkomentar : “ Aduh , sejak kita
masuk dibandara Indonesia, aroma tembakau sudah tercium disana “ – saya cuma
bisa senyum kecut , paling juga mbalas sambil
ketawa : “ Daripada kalau kita turun di bandara
Amerika , kita rasanya turun ke cerobong asap pabrik, - pengap , nggak
bisa nafas “.
Waktu itu saya rasanya enggak terima , jika ada orang asing
yang berkomentar seperti itu ,karena sepertinya orang Indonesia tidak bisa menjaga kesehatan – tapi sekarang ?.
Saya sempat tertegun
, karena ternyata bahwa Indonesia
merupakan negara nomor satu dalam prestasi mempunyai baby smoker/balita perokok
paling muda.
Tercatat balita perokok paling muda berumur 11 bulan ( catat) sebelas bulan.
Katanya dari 100 juta perokok, ada 1 balita perokok dirumah
, jadi dikhawatirkan sekarang ada banyak sekali calon2 perokok handal di bumi
pertiwi ini.
Kok bisa jadi perokok
? Pasti dipicu oleh kebiasaan keluarga atau lingkungan dimana dia
berada.yang kecanduan merokok dan membiarkan balita ikut menikmati kebiasaan
jelek itu. Bahkan diantara komunitas anak2 yang masih dibawah umur 8 tahun,
kata2 jorok juga sering terlontar layaknya mereka meniru kebiasaan orang2 dewasa disekitar rumah dan komunitas mereka.
Anak masih muda –balita- remaja , adalah peniru paling
pintar menirukan hal2 yang sering dilihat disekitarnya. Habits is the second nature, kebiasaan itu
bisa menjadi sifat keduanya.
Di seminar Nasional UnPad 2012 : Asap
rokok bisa membuat anak menjadi adiksi , bahkan perokok
pasif berpotensi ketagihan terhadap asap rokok ,sama berbahayanya dengan
perokok aktif bahkan lebih.
Dicceriterakan ada bocah Ilham Hadi – masih 8 tahun ,sudah
merokok sejak 4 tahun-tempat desa Karang Giwang/Karawang/Sukabumi, Jabar.
IH sekarang mengikuti terapi,parah karena jika tidak merokok
bisa sakau, sehingga membutuhkan psikoloog/psikiater dan ahli kesehatan.
Banyak diketemukan balita perokok, bahkan sepertinya
masyarakat memandang lucu, jika ada balita yang suka merokok, malahal seperti
malah memberi kesempatan , diberi rokok,
disulutkan pematik dan disuruh menirukan gaya
perokok yang sudah sudah ahli.
Menurut saya perilaku2 seperti itu samasekali tidak lucu ,
malahan menjerumuskan.
Kandungan sebatang rokok, disamping nikotin ,juga ada 700
jenis bahan kimia tambahan yang berbahaya untuk tubuh.
Asap rokok juga mengandung 400 zat kimia termasuk
arsenic,aseton,buton-karbonmonosida juga sianida.
Bahkan perokok pasif ,ikut menghisap 43 zat yang berbahaya ,
jika terhirup lebih berbahaya,
Partikel yang dihasilkan tar,indol –nikotinkresol –
mengiritasi saluran pernafasan /paru bersifat karsinogen yang menyebabkan
kanker.
Nikotin bisa menahan rasa lapar, merupakan racun bagi syaraf
–rileks-menyebabkan kegemukan dan penyempitan pembuluh darah.
Jadi tidak ada gunanya bagi kehidupan dan kesehatan untuk
masa depan.
Sebaiknya ortu atau komuitas suatu masyarakat bisa menjaga
perilaku mereka,bahkan melarang jika ada balita yang minta2 kebiasaan yang
jelek itu.
Lebih baik lagi mereka bisa menjaga kebiasan2 yang kurang
baik dan tidak sehat itu, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk calon tunas
bangsa yang ada disekitarnya .
Jadi merokok bisa merupakan benda kecil yang paling digemari,
tetapi perokok ,seperti menabung sumber penyakit dalam diri – efeknya jangka
panjang dan bisa menjadi penyakit komplikasi yang kronis, yang bakal
menyengsarakat hidup masa depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar