![]() |
Gambar :www.hpgua.com |
Curahan Hati :
Saya seorang wanita , umur 32 tahun , karyawati suatu
perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
Bunda , pendidikan saya sarjana dan kata orang wajah saya cukup cantik , tetapi
rupanya nasip saya tidak secantik wajah saya.
Teus terang saja , saya sudah punya anak , wanita berumur 5
tahun , hasil hubungan saya dengan suami orang lain.
Pria itu Ab saya kenal lama, sebagai relasi dari perusahaan
tempat saya bekerja. Karena sering berhubungan –pertama soal
pekerjaan—lama-lama saya makin mengenalnya sebagai pria baik tapi bernasip malang.
Pernikahan dengan isterinya , adalah hasil perjodohan
orangtuanya. Dia samasekali tidak mencintai isterinya , meskipun sekarang sudah
punya 2 orang anak.
Jadi dia terpaksa menikah , ada hutang budi pada orangtua si
wanita.
Karena percaya pada janji2-nya , yang akan menikahi saya,
jika sudah cerai dari isterinya , saya menyerahkan milik saya yang paling
berharga.
Hubungan ini berlanjut hingga saya hamil, dan dia terus berjanji saja . Sampai saya melahirkan dan sampai sekarang
pun hubungan ini tetap hanya backstreet saja.
Lama kelamaan, saya mulai khawatir, karena rupanya dia
sering mulai berbohong pada saya. Sering tidak menepati janjinya , dalam soal yang
kecil dan remeh saja.
Saya sedih dengan status saya dan status anak saya , rasanya
semua mengambang tidak menentu.
Perlu bunda ketahui, pria itu punya jabatan dan kedudukan
yang lumayan ,dia supel-sympatik, pintar bicara yang manis.
Anak saya itu saya titipkan pada seorang bibi di desa dan
saya selalu mengirim beaya untuk hidupnya. Kadang Ab juga datang dan memberi
uang untuk anaknya itu.
Saya bingung dengan nasip saya yang tidak menentu ini – bagaimana ya bunda ?
Swandari’s Mind :
Maaf ya , agak bunda
singkat , lalu sekarang nanda mau apa ?
Mau menuntut minta dinikahi ? Kalau dia berdalih dan bohong
melulu , pasti juga tidak bisa berbuat apa2. Nasi sudah menjadi bubur ? , -- sebentar , buburpun jika nanda pintar
, masih bisa dijadikan bubur ayam yang enak dan nikmat.
Mudah2-an saja kisah nanda ini akan dibaca oleh banyak
wanita muda lainnya , dan bisa lebih hati-hati
- bahwa jangan terlalu mudah percaya dengan rayuan gombal yang
meng-atas-nama-kan cinta , dan betul
merupakan sikap paling bodoh sehingga akan menyengsarakan nanda juga anak
nanda.
Jika nanda bertanya tentang status nanda – tetap nanda
seorang bujangan yang masih bebas –bebas untuk mencinta dan dicintai , mestinya
juga masih bebas untuk menikah.
Status putri nanda, ya tetap saja jadi anak nanda, putri
seorang ibu – nanda.
Anda berhak mencarikan dia seorang ayah yang baik, yang bisa
mendidiknya kelak menjadi insan yang berguna.
Harapan bunda, jangan buang-buang waktu, mumpung masih muda,
karena sampai kapanpun nasip nanda akan
tetap seperti itu , jika tidak berusaha mulai sekarang., kapan lagi ? , waktu
akan terus berjalan.
Pastinya usaha yang baik dan terpuji.
Putuskan hubungan nanda dengan pria itu ,karena percuma dan
buang2 waktu saja.
Nanda sudah menunggu cukup lama , mestinya lebih dari enam
tahun jika dihitung.
Ceriterakan pada pria itu, nanda tidak bisa menunggu lebih
lama lagi
Jika dia nggombal lagi , ancam dia untuk memberitahu ini pada
isterinya atau kekantornya dan jangan main2 .
Untuk nanda sendiri , carilah kesibukan yang positif dan
kreatif.
Bunda percaya dengan kondisi seperti nanda , cantik , muda
dan pintar , pasti segala kemungkinan masih bisa terjadi dan terbuka luas.
Yang penting harus
juga lebih hati2 dalam menentukan setiap langkah selanjutnya.
Jangan terlalu cengeng, hidup ini memang penuh tantangan ,
nanda harus belajar jadi berani untuk menghadapinya.
Ayolah, masalah bukan
untuk ditangisi tapi harus dijawab dengan semangat dan ketegaran hati yang
mantap.
Jika nanda tidak tegas dengan prinsip hidup nanda dan
berusaha keras untuk menggapainya , pasti nanda akan terombang-ambing terus ,
nanda masih punya tanggung jawab terhadap putrid nanda . Oke ?
Caprib ( Catatan Pribadi ) :
Separuh dari masa kehidupan manusia terbuang sebelum ia
berbuat kesalahan2 dan dari sanalah ia dapat menarik kebajikan dari
kesalahan2-nya.
( Jay Taylor )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar