Senin, 06 Juni 2011

Ngidam Blackberry, ” Kartini ” gugat cerai

Ternyata diawal tahun 2011, gugatan cerai di Surabaya katanya meningkat tajam.
Selama 2 bulan permulaan tahun ini saja, sudah ada 561 perkara cerai gugat yang diajukan ke Pengadilan Agama oleh kaum wanita.

Dan disuatu acara teve lokal, life dalam menanggapi hal itu, saya sempat tertarik dengan jawaban yang diberikan oleh salahsatunya.

Rata-rata menjawab tentang ekonomi dan perselingkuhan. Tetapi seorang bapak setengah baya yang kelihatan cukup well-educated memberikan tanggapan lain.

“ Iya, habis perempuan dijaman emansipasi ini maunya minta macam-macam, ini, itu, balackberry-lah. Suaminya kan sudah kerja banting tulang, eh, kok malah minta cerai kalau nggak dibelikan “

Wow, aduh bapak, apa tidak salah jawaban itu ?
Saya ingin sedikit urun-rembug atas jawaban beliau ini, saya harap beliau seorang kompasianer juga.

Dijaman emansipasi ini, jika si wanita bukan pengikut patriarki, pasti dia tidak bakal minta ini itu kepada suaminya, terlebih jika ia tahu suaminya sudah banting tulang untuk keluarganya,


Biasanya seseorang pengikut faham emansipasi , bisa cari uang sendiri bahkan bisa bantu untuk meringankan beban keluarganyam
Jadi kalau ia kepingin ini, itu untuk pribadinya, blackberry atau Ferrari, dia pasti berusaha cari sendiri, bukan terus ngambek malah minta cerai segala..

Mungkin yang bapak maksud itu patriarki, yaitu sosok yang masih amat tergantung pada laki-laki (dengan berbagai alasan ) , monat-manut saja, kolokan, manja dan belum pernah dewasa, pasti uring-uringan bila keinginannya tidak kesampaian.

Menurut saya emansipasi itu malah baik untuk wanita, mendidik perempuan jadi lebih dewasa, mandiri dan bertanggung jawab terhadap hidupnya.
Tul,.. betul, bener kan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar