Kamis, 19 Januari 2012

Fabel Crazy : Bukan 1001 Malam

Sumber gambar: joyhomework.wordpress.com

Alkisah disebuah Negara diatas awan, - eh, bukan sih, bukan Negara - tapi dikawasan autopilot , ada suatu bentuk kehidupan yang aneh.
Sebenarnya tanahnya subur makmur, gemah rimpah loh jinawi , tapi sepertinya ada yang salah sehingga kehidupan disitu tidak berjalan semestinya.

Konon ada suatu komunitas disana, sekelompok marga ( satwa ), ini kan dongeng fabel.
Yang berkuasa di hutan tak bertuan itu , adalah seekor kerbau jantan yang besar dan gemuk. Kabarnya pinter dan sok nyeni gitu.
Dan ada beberapa spesies yang lain dengan daerahnya masing-masing.
Dan sebagai makanannya, merekapun punya lahan rumput yang luas, Rumputnya juga beraneka ragam, ada yang merah, hijau, kuning, biru , ungu dan masih ada beberapa yang tidak begitu penting yang lain.

Karena ini fabel – fabel itu suatu dongeng dimana binatang bisa ngomong , berpikir dan bertindak seperti manusia ( ‘kali nggak tahu ,..xixi ) - maka kerbau jantan itupun berpikir .
Waah, rumput hijau sebelah sana itu enak banget, tebal, pasti renyah, kremes-kremes ( aku nggak bilang mak nyus lho, belum pernah makan rumput soalnya ).
Apa akal agar si-Belalang, penguasa rumput hijau disana itu, mau berbagi rumputnya dengan aku ?
Soalnya rumputku yang biru ini ternyata banyak beracun, punya banyak masalah.
Aku bisa setress , sakit perut dan sekarat kalau terus bersama mereka.

“ Hai pak Belalang, aduuuh, putrimu cantik nian – yuk, kita berbesan ya , anakku juga ganteng kok , masdeplang juga lho…” – maksudnya Masa Depan Cemerlang, arti yang lain,…silahkan pikir sendiri ah , pokoknya pasti asyik deh,….hehehe.
Pak Belalangpun terpukau, dan langsung ho’oh saja mendapat durian runtuh seperti itu
Berlangsunglah penggabungan yang aneh dan ajaib ini dan si Kerbau-pun bukan buatan senang hatinya.

Ups,..eit, tapi rumput merah sebelah sana itupun pasti gurih,juga nikmat bisa untuk menambah tenaga extra yang besar , apa akal ya ?.
Penguasa rumput merah itu ternyata seekor banteng betina yang garang
Dia tidak berani mendekat, takut di-sruduk ( apa ya bahasa Indonesianya, ditanduk-terus di hempaskan…)
Lagian dia dahulu juga pernah sekandang dipimpin oleh si banteng betina itu, ada rasa segen juga.




Ah, ya, disamping si banteng betina garang itu, ada banteng jantannya.- itu saja yang akan diajak berdamai, kelihatannya lebih jinak.
Diberinya si banteng jantan itu, dijanjikan kedudukan yang mentereng.
Wah, ternyata si banteng jantan langsung mau , bersedia dan akhirnya dapatlah si kerbau sebagian rumput merah yang diidamkan itu.

Si kerbaupun berdendang ria, berhasillah politik adu dombanya, katanya namanya devide et impera ..
Yaitu suatu politik memecah belah dan menguasai, dahulu kala dijalankan oleh Belanda waktu mau menguasai Negara Jamrud Khatulistiwa , nun jauh disana.
Diapun bersiap-siap mengarang sebuah lagu kemenangan untuk didendangkan.

Waduh, ternyata danau disana amat meresahkan.
Dikawasan itu memang ada danau ajaib- berbagai ikan bisa hidup disana.
Ada tengiri, teri asin, tongkol, piranha juga salmon, wuih,..ada mas kokinya juga yang imut dan amit ternyata
Biarpun dari perairan yang berbeda, mereka bisa bersama , … ( jika ada proyek ).
Ikan2 itu memang sering bertempur satu dengan yang lain, untuk mempertahankan batas wilayah masing-masing.
Tapi tidak membahayakan, karena begitu ada proyek, …walah, mereka pasti berdamai, sibuk membagi rejeki yang gurih itu.
Lagian danau itu sudah disulap jadi danau impian yang memukau, fasilitasnya bukan main, bisa masuk dalam keajaiban dunia nomor satu, pertama dan utama.

Pak kerbau masih berpikir, itu disana sedang tumbuh rumput menarik.
Kombinasinyapun aneh, biru ada kuningnya juga,pasti sedap tuh., mungkin pupuknya berkwalitas, banyak fulus.
Nantilah dia pikir , akan digunakan lagi otaknya yang encer dan cerdik itu.
Pasti akan bikin lagi trik-trik unik untuk bikin intrik yang menarik jika rumput itu sudah tumbuh subur.
Sekaramg masih rumput baru tata, kecil-kecil, belum bisa dipanen,…huahahaha.

Diapun mengambil gitarnya, melirik lagu ciptaannya semalam :

Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, ..merah, hijau, kuning, biru dan ungu,
Kusundut balon hijau,..dor,…hatiku amat senang
Kutusuk balon merah,..duaar, hatiku tambah riang
Balonku tinggal tiga,..kupegang erat-erat…..diterusin saja sendiri ah…

Dia terus berdendang, meskipun tampak jaim, dan wajahnya ditampakkan sentimentil dan melankolis, tapi tetap tampak sendu,….maksudnya Senang –Duit gitu.

Dan ditutuplah layar-tancap fabel crazy ini dengan kegalauan yang makin menghimpit hati nurani rakyat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar