Selasa, 03 Januari 2012

A-l-e-r-t ! Dekstro, obat Batuk Pengundang Petaka !

Beberapa waktu yang lalu ,banyak tentang Dekstro yang diexpose oleh media.
Apalagi setelah ada kematian seorang pelajar SMA karena over dosis Dekstro.
Penjebol penjara baru-baru inipun , ditengarai para napi itu menggunakan dekstro.
Sebenarnya Dekstro itu adalah obat batuk biasa, bisa berupa pil atau sirop.
Pil biasanya berwarna putih , biru atau kuning ( gambar )

Macam Dekstro yang diwaspadai. Sumber gambar:inilah.com
Bukan obat keras, tetapi Dextrometharphane ( DMP ) yang bekerja kepusat batuk disaraf otak . Akan bereaksi seperti Narkoba bila over dosis.
Hal itu akan meningkatkan agresifitas seseorang , suka marah-marah, mengamuk, dan menyerang , kemudia jatuh tertidur seharian.

Karena harganya sangat murah, hanya Rp.2000.- per 10 tablet, dikhawatirkan bisa cepat tersebar luas merata sampai kelapisan masyarakat bawah.
Sepertinya lebih berbahaya dari Narkoba yang cukup mahal harganya, dan hanya orang-orang berduit saja yang bisa membelinya.

Ditakutkan karena bisa dijual bebas, di apotik kecil, toko obat ,tanpa resep dokter, sehingga daya sebarnya sangat mengkhawatirkan
Sering digunakan oleh pengamen, anak jalanan dan anak2 SD sampai SMA yang siap
“ tempur “ bila tawuran , juga masyarakat umum.
Disinyalir mereka bisa meng konsumsi Dekstro 10 – 30 butir sekali minum, bahkan ada yang sampai 100 butir sekali tenggak.

Para ortu diharapkan berhati-hati dan waspada dengan “ narkoba “ jenis baru ini.
Para pengedar sudah siap beroperasi dimana-mana.
Pembelian Dekstro secara besar-besaran sudah terjadi, bahkan dengan kekerasan, main pistol segala juga sudah ditengarai polisi.
Pemerintah juga diharapkan cepat bertindak, sebelum keadaan jadi berlarut-larut.

Cara cepat , yaitu : meningkatkan Dekstro dari obat bebas menjadi obat keras, harus dengan resep dokter dan dibeli di apotik.
Saya khawatir agresifitasan masyarakat akan bertambah dipicu oleh luas peredaran Dekstros,.
Hal-hal negative pasti menyusul , yang pasti sulit dikendalikan.
Jangan lagi kita kehilangan generasi penerus yang potensial gara-gara kurang waspada.


Alert …. Warning……Waspada……Waspadalah !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar