Sabtu, 03 Maret 2012

Rambu – Rambu Amor : Sisi Lain Dari Cinta.

Cupid, siapa lagi yang kaupanah ? . Sumber Gambar: Google
Didalam mitologi Romawi , ada dewa yang bernama Amor.
Kekuasaannya dibidang cinta , romantisme dan erotis.
Biasanya digambarkan sebagai anak imut bersayap yang menenteng busur panah dengan anak panah yang siap dibidikkan.
Anak panah itu adalah panah asmara yang biasanya bisa menembus setiap insan.
Konon jika panah asmara itu menembus jantung hati seseorang yang tepat terkena bidikannya.
Korban tersebut akan terhentak, terpukau , terpesona , kemudian klepek-klepek, nggak ingat apa-apa lagi , yang diingat cuma kekasih hati saja, layaknya terhipnotis.
Tapi itu mitologi Romawi, jadi tidak usah dipercaya, kita kan ada nun jauh disana dari Romawi / Italia ,sekarang.
Oh, ya sipenenteng panah itu namanya Cupid , dan dia biasa berkeliaran terbang kemana-mana, mungkin lho sampai ke Indonesia , jadi hati-hati dan waspada.


Sekarang kita kembali , down to earth , kembali ke Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu, saya sampai terheran-heran.
Seorang mahasiswi , bisa sampai jatuh habis2-an, ditipu laki2 yang mengaku serba wah.
Ceritanya, dia mengaku sebagai sarjana , masih bujangan, berdinas di-militer, dengan pangkat letnan.
Sampai sedemikian jauh hubungan itu berjalan, si-gadis minta pertanggung-jawaban , karena ternyata dia mengandung.
Tetapi si-letnan tidak tampak lagi batang-hidungnya.
Setelah cari sana sini, tanya kemana aja,…..( lagi-lagi kayak lagunya Ayu Ting Ting ya ), sampailah ke pondokan sang arjuna.
Ternyata dia adalah laki-laki yang sudah beristeri dengan dua anak, bukan sarjana dan masih nganggur.
Saya, disamping kasihan juga merasa heran.
Hubungan itu sudah sedemikian jauhnya, rupanya si-gadis itu belum bisa mengenal keadaan laki-laki itu sama sekali.
Aduh , kemana ya pikiran si gadis , setelah dipanah si-Cupid , masak iya ratio itu disembunyikan di-lemari bajunya selama itu ?. Padahal dia mahasiswi, bukan buta huruf yang tidak mengenal / mengerti apa-apa.

Ada lagi cerita seorang dara, yang berkenalan dengan seorang pria di dalam bus.
Berkenalan, omong cerita,saling membuka hati ,saling rayu dan katanya saling jatuh cinta dan bersedia menikahi si gadis. ( si Cupid ini konyol banget ya ).
Sesampai dikota tujuan, langsung si pria diajak kerumah si gadis.
Diperkenalkan keluarga si gadis, yang langsung diterima dengan baik, sebagai calon mantu yang diharapkan ( …wah..).
Bersilahturahmi , omong lagi dan cerita , dan barang2 orangtua beserta ratusan ribu uang amblas dibawa si pria.
Tunggu punya tunggu , karena katanya sang arjuna “ harus menyelesaikan urusan penting dahulu “ dan butuh dana sedikit, selesailah ceritanya.
Kejadian itu cuma berlangsung 2 hari saja.

Kejadian2 dan cerita seperti itu, banyak saya dengar, dan si korban, kaum hawa itu , tidak bisa apa-apa.
Hanya bisa menangis, menangis saja menyesali nasipnya yang malang.
Saya kawatir dengan adanya internet dan hape ,seperti sering terjadi, si Cupid ini makin aktif merajalela , njepret ngawur kesana sini , nyebar anak panahnya.
Sedihnya yang sering jadi korbannya, adalah perempuan yang lugu (..lucu dan dungu ..)

Sekarang ini, sebetulnya wanita2 sudah cukup majunya,sehingga tidak ada sesuatu kesempatan atau kemungkinan yang tidak bisa diraih atau dicapainya.
Tentang nasip dan masa depannya , wanitapun bisa memilih , dan tentunya diharapkan suatu pilihan baik dan yang tidak menyusahkan dirinya ataupun keluarganya.

Cita-cita , kehendak tentu tidak bisa begitu saja jatuh dari langit, pasti harus diperjuangkan dan dipikirkan masak-masak.
Ingat, bahwa tidak akan ada yang instant , semua harus diperjuangkan dengan sekuat tenaga.
Dipikirkan masak-masak dengan rationya, dengan otaknya , bukan hanya perasaan dan emosinya saja.
Konon memang ratio dan emosi wanita berbanding 40% dan 60% , sesuai kodratnya .
Tetapi banyak wanita yang , kalau sudah terpanah Cupid , ratio dan emosi melorot jadi 10% dan 90% saja.
10% itu mungkin cuma wadah otaknya saja, tapi isinya sudah dibuang kececer tak tentu rimbanya.

Kata orang , memang cinta itu sejuta rasa, sejuta suka tapi juga sejuta duka.
Yang terakir itu yang harus diwaspadai oleh wanita., karena itu yang merupakan sisi yang pahit dari cinta.
Jika kita terdorong oleh emosi diawang-awang, bisa kesasar-sasar bahkan tidak jarang yang sampai ditipu habis-habisan.
Bagaimanapun, jangan kita percaya bulat 100% pada lelaki, siapapun atau mungkin mengaku apapun dia .
Jangan cepat percaya, selidiki dia via rekannya dan tempat kerja , juga lebih baik lagi mengenal keluarganya dengan baik terlebih dahulu.

Bukan berarti kita selalu curiga pada laki-laki ,tetapi kewaspadaan harus tetap mengiringi setiap langkah kita.
Ini juga demi harga diri, martabat , keselamatan ,nama baik, juga perasaan kita sendiri.
Sebagian besar nasip kita ,justru tergantung dari kewaspadaan kita sendiri.
Percayalah, bagaimanapun berhati-hati pasti lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar