Jumat, 16 Agustus 2013

Ramalan Kedua Saya : Megawati - Presiden 2014


Kenapa tidak ?. Sumber Gambar: berita.plasa.msn.com

Seperti “ ramalan “ pertama , juga saya katakana bahwa untuk memenangkan Pemilu Presiden 2014  akan datang – yang menentukan pasti rakyat Indonesia yang berjumlah sekitar  240 juta jiwa.
Banyak ramalan yang beredar dengan masing sudut pandang sesuai intuisi tentunya.
Saya juga masih melihat dari sudut pandang paling gampang --- > pendidikan.

Ini kondisinya :

1. Buta Huruf           ---    masih ada, di pedesaan/daerah terpencil
2. Lulusan SD          ---    50, 88 %.
3. Lulusan SMP       ---     18,9 %
4. Lulusan SMA      ---     14,65 %
5. Lulusan S.1         ---     sekitar 4 % dari penduduk Indonesia
6. Lulusan S.2         ---     275.000 orang
7. Lulusan S.3         ---     30.000 orang
8. Profesor              ---      23.000 orang
( koreksi jika salah )

Calon Presidennya yang tampak – sering menampilkan diri di teve, Megawati Soekarno Putri ( MSP ) Prabowo Soebianto ( PS ), Abu Rizal Bakrie ( ARB ), Wiranto ( W ), Surya Paloh ( SP ), Hatta Rajasa ( HR )   mereka  di dukung oleh partai masing-masing.

Yang belum mendapat dukungan partai politik : 
Jusuf Kalla ( JK ), Mahfud MD ( MMD ), Rhoma Irama (RI ), Dahlan Iskan (DI ) – dll.

Ada juga kuda hitam, yang namanya makin melejit, tapi pribadinya tenang-tenang saja, dan setiap ditanya atau ditawari berbagai fihak, selalu dijawab tegas –  Saya ini kader PDI Perjuangan, saya tidak berpikir kearah situ,  perbaikan Jakarta itu yang selalu jadi   pemikiran dan tanggung jawab  saya ,…  hehehe , diiringi ketawanya yang khas.
Pasti semua bisa menebak itulah Jokowi, gubernur Jakarta sekarang.

Padahal aturan mainnya adalah  :
Yang tidak mendapat dukungan partai politik/penggembira, rasanya sulit untuk menerobos merubah aturan dalam Pemilu itu, yaitu :
Presiden harus diusung oleh partai politik yang sudah ter-verivikasi atau gabungannya, dan memenangkan suara lebih dari 20 %.
Hal ini juga sulit untuk digapai oleh partai baru atau partai kecil, yang masih saja  mencari berbagai cara untuk menarik minat rakyat.
Jadi terlihat jelas, siapa yang bisa di perkirakan untuk tampil : MSP, PS dan ARB.

PS dan ARB sepertinya sulit untuk  menang karena adanya “ sejarah masa lalu “ yang cukup menyedihkan dan belum bisa dilupakan rakyat.
Jadi saya tetap dengan ramalan yang lalu  --->  MSP adalah Presiden Indonesia 2014.
Alasannya ? – PDI Perjuangan adalah partai besar , pendukungnya adalah orang2 yang fanatic dan setia dengan figur Bung Karno.
Megawati terkesan sederhana, dilihat dari segi pendidikan dan sudut pandangnya.
Secara keseluruhan lebih bisa mengerti keadaan rakyat dan sebagai wanita – ibu – pasti lebih mengenal ruwet-ribetnya wanita Indonesia, yang konon jumlahnya 54 % dari seluruh penduduk negeri ini.

Kondisi pendidikan rakyat Indonesia yang masih rendah, akan membuat rakyat lebih memilih pemimpin yang bisa mengerti dan sejalan dengan pola pikir mereka, masyarakat yang masih sederhana.

Time out sebentar  : Saya dahulu pernah menyaksikan, waktu ada kampanye – seorang calon berpidato di teve – beliau seorang professor yang huebat dan pidato menjelaskan salah satu system ekonomi, pakai beberapa istilah  bahasa asing.
 Waktu itu saya sedang ada di pasar tradisionel,  bakul2 – rakyat jelata – mayoritas penduduk, lulusan SD – bertanya ke saya : “ Niku ngomong nopo seh  bu ? , mboten mudeng … “   ( Itu bicara apa sih bu, tidak mengerti )
Saya cuma ketawa dan teve itu langsung diganti channel ke irama dang-dut. So ?

Rakyat tidak bakal bisa mengerti akan pola pikir yang terlalu tinggi, malahan ternyata jika pemimpinnya  kelewat pintar dengan aneka pola pikir melangit, rakyat merasa hanya gampang di bodohi. Rakyat hanya butuh keadaan nyata yang ada dihadapannya – bukan teori2 muluk dari luar, yang bahkan tidak sesuai dengan kondisi/situasi  kita,  yang membuat Indonesia malah terhempas dan rakyat makin terkapar.

Dan satu lagi,  tentang pemimpin wanita,  mungkin masih banyak yang alergi dengan masalah gender itu. Mana ada wanita bisa memimpin Negara  se unik Indonesia, didalam sejarah tidak pernah ada . Pasti masih banyak yang berpikir dan meramal seperti itu.

Tetapi saya ingin menghapus  stempel itu, dan menggantinya dengan fakta sejarah yang benar dan tergambar gamblang.
Tidak usah mengambil contoh dari luar Indonesia, tapi saya ambilkan dari sejarah kita sendiri, sejarah bangsa Indonesia sendiri.

Waktu saya akan menulis novel dengan setting sejarah, dan membaca beraneka buku sejarah (7 buah ) – bukan fiksi atau dongeng – saya menemukan bahwa dijaman kejayaan Majapahit yang perkasa itu, rajanya adalah wanita, yaitu Ragapatni, Tribuwana Tungga Dewi, yang memerintah selama hampir 25 tahun.
Pemimpin wanita  itu  adalah ibunda Hayam Wuruk. Dengan Maha Patihnya adalah Gajah Mada yang terkenal itu.

Jadi kenapa seorang wanita tidak “diperkenankan “ menjadi kepala pemerintahan ? Waktu itu daerah kekuasaan Majapahit jauh lebih luas dari Indonesia sekarang dan sedang dalam situasi  carut-marut, tetapi justru Ratu itu bisa merubahnya, sehingga  nama Majapahit  harum, dan dihormati  sampai kemana-mana.

Jika Megawati Soekarno Putri bisa jadi presiden Indonesia, yang dibutuhkan  adalah mencari pribadi-pribad tangguh seperti Gajah Mada itu – yang akan membantunya menata pemerintahan di Indonesia menjadi lebih baik dan makmur.

Saya melihat sekarang disana-sini sudah  banyak bermunculan  “ Gajah-Mada “, baru, anak-anak  bangsa ini yang beriktikat baik dan bermental prima.

Mudah2-an mereka juga seperkasa, jujur, setia dan merupakan ksatria tangguh  masa depan, yang amat menyintai Negara dan bangsa Indonesia tercinta ini.
Bersedia gotong royong  untuk bekerja sama menjadikan Negara ini sederajat dengan masa  kejayaan Majapahit tempo doeloe.
Mari kita perhatikan bersama “ ramalan “ saya, dan pasti anda juga  berhak  ikut meramal, versi lain, sesuai dengan sudut pandang dan suara hati, nurani dan intuisi anda.



Dirgahayu  Republik Indonesia – 17 Agustus – 2014
Jayalah Bangsaku – Jayalah Negeriku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar