Rabu, 15 Februari 2012

Ibu Mertua dan Menantu Wanitanya

Membaca tulisan Bidan Care di Kompasiana beberapa waktu yang lalu tentang seorang mertua yang begitu perhatiannya kepada menantu wanitanya
Saya langsung ingat dengan salah seorang rekan saya, - sebut saja Mirta , dia pengajar disebuah universitas.
Tapi kisah Mirta ini berbanding terbalik dengan cerita yang ditulis oleh Bidan Care.

Waktu saya datang kerumah Mirta , dia lagi asyik menata sebuah karangan bunga yang cantik dan apik..
“ Untuk siapa ? … manis nian “ saya perhatikan , dan saya belai anggrek bulan dan scorpion yang manis dan artistic.
“ Biar d-i-a mengerti “ , kata Mirta sambil menambahkan daun pedang2-an pada rangkaian bunganya.
“ Mertua perempuanku itu sekarang kan ulang tahun. Aku kan tidak mengerti kesukaannya. Kukirimi aja bunga itu , sekalian menyindirnya ! “ dia ketus menjawab.

“ Anggrek bulan warnanya kan putib bersih , tetapi didalammnya terbersit warna kuning. Kuning kan lambang iri,cemburu dan dengki. Itu ibarat hatinya.
Scorpion itu , ya seperti kalajengking itulah dia. Penuh curiga, tidak bersahabat, manakutkan , belum lagi jika menyengat.
Kemudian ini pedang-pedangan , ungkapan Belandanya schoonmoeders tong/lidah mertua , runcing tajam, seperti pedang. Seperti jika Ibu mertuaku bicara, tajam dan menusuk ! “

Saya tertawa, geli dengan segala penafsirannya yang ngawur da semau gue itu.
Jika tatanan yang indah apik itu kalau ditafsirkan seperti kata-katanya, jadi menakutkan dan mengerikan juga.
Bagaimana pula ibu mertuanya jika mengerti apa yang tersirat dan maksud “tanda tresno “ menantu wanitanya itu ? – wah .

Keakraban menantu dan mertua, Sumber gambar:momsguideindonesia.com

PERSAINGAN SESAMA JENIS.
Hubungan ibu mertua dengan menantu wanitanya , kebanyakan sering kurang harmonis , bahkan sangat buruk.
Sebenarnya perbedaan pendapat , hanya berkisar pada masalah yang bukan prinsip, hanya sekedar perbedaan kebiasan sehari-hari , missal prnampilan, tingkah-laku , cara atau mungkin cita-rasa masakan.
Hal-hal yang sepele. Jika kemudian dibumbui dengan rasa emosi persaingan, yang tak terkendali, bisa menjadi masalah besar dan tak kunjung selesai.

Nasihat untuk Ibu Mertua :
1. Jangan menganggap menantu anda sebagai anak kecil yang harus selalu diajarin.
2. Memberi nasihat jika diminta saja, jangan bawel.
3. Jangan ikut campur jika ada percek-cokkan keluarga anak.
4. Nerusaha membantu, tanpa membiarkan diri diexploiter
5. Berlaku akrab dengan seluruh keluarga menantu.
6. Bantu sebisa jika menantu butuh pertolongan tanpa diminta.

Nasihat untuk menantu :
1. Jangan menganggap mertua sebagai musuh.
2. Hormati pandangannya, usahakan diskusi , jangan langsung memberontak.
3. Bila ibu mertua terlalu otoriter dan possessive, segera beritahu secara halus.
4. Biarkanlah dia tetap dengan anak dan cucu-cucunya.
5. Perhatika kesehatannya, pekerjaan dan kehidupannya.
6. Bantu sebisa jika beliau butuh pertolongan tanpa diminta.

SIFAT TERBUKA, PENUH PENGERTIAN dan SALING MENGHARGAI.

Bagaimanapun antara ibu mertua dan menantu wanita sudah terikat menjadi keluarga besar .
Suatu keluarga harus dijaga kelestariannya , keharmonisannya dan kebahagiannya.
Demi generasi penerusnya tentu saja , yang notabene adalah keturunannya sendiri.
Untuk itu sifar terbuka amat diperlukan, sehingga tidak ada pengertian saling silang
Tidak ada saling menyalahkan , saling iri atau menyindir.
Pikiran negative ataupun prasangka buruk, juga penafsiran yang hanya dipengaruhi oleh “ kepekaan emosi “ yang sefihak, rasanya harus dihindarkan.
Antara ibu mertua dan menantu wanitanya seharusnya ada suatu kerjasama yang baik.
Saling mengerti saling hormat, saling terbuka danjuga saling menyayangi.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar