Sabtu, 25 Februari 2012

Watch Out -- Saingan Isteri !!

Sumber Gambar : Google

Ternyata saingan seorang isteri bukan cuma wanita lain saja, tetapi banyak lagi yang lain.
Dan hal ini jika tidak diperhatikan dan dicari jalan keluarnya /solusinya , bisa membuat suatu rumah tangga punya masalah , bahkan berantakan.

1. KAWIN DENGAN PEKERJAANNYA.
Karena kesibukan pekerjaan, seorang suami sering meninggalkan isterinya sendirian dirumah dengan segala urusan rumah tangga.
Bila tempat bekerja suaminya menuntut terlalu banyak waktu, tenaga , perhatian , maka sang isteri mulai merasa tersisihkan
Seorang laki-laki yang kawin dengan pekerjaannya , tidak bisa mengkombinasikan sukses kerjanya dengan pernikahannya .
Dr. Jack Domien , seorang penasihat dari The Marriage Advicery Council , menyatakan agar para isteri disertakan sebanyak mungkin dalam kegiatan suaminya.
Dan para suamipun harus sadar bahwa seorang isteri tidak merasa bahagia bila terlalu sering ditinggalkan sendirian dirumah.
Harus dicari jalan tengahnya yang bijak dan win-win solution yang baik.

2. CEMBURU :
Bila seorang isteri mulai cemburu dengan wanita lain , sang suami hendaknya meyakinkan kepada isterinya , bahwa tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
Dia bekerja itu untuk isteri dan anak2-nya dirumah.
Sedangkan jika sang suami yang cemburu pada isteri yang bekerja , ia harus belajar mempercayai sang isteri dan harus percaya pada diri sendiri.
Sehingga semua merasa tenang dan dapat bekerja dengan baik dan optimal.

3. HOBBY :
Seorng isteri yang terus tinggal dirumah dan dipenuhi oleh pekerjaan rumah – akan tegang dan mungkin meledak ketika suaminya tiba dari pekerjaannya.
Kebosanan dan rasa tidak puas , bisa menimbulkan kerusakan yang tidak mungkin bisa diperbaiki.
Diperlukan lebih banyak pengertian dari suami/isteri .
Mencari kesibukan lain , mencari kerja part-time , atau hobby yang menarik.
Bisa juga bergabung di Kompasiana , dan menuliskan/menyalurkan beberapa bakat terpendamnya.

4. BEKERJA ?
Karena tinggal seharian dirumah ,seorang isteri akan mendapatkan kesulitan kejiwaan 3 kali lebih dari pria.
Jika anak2 masih kecil, seyogyanya seorang isteri memang harus ada dirumah untuk mengwasi anaknya yang masih kecil.
Jika anak2 sudah tidak terlalu tergantung pada mamanya 100% , boleh saja seorang wanita bekerja kembali, asalkan dirumah ada orang yang bisa dipercaya

5. KEBEBASAN :
Keinginan untuk merdeka/bebas , seperti waktu lajang dahulu sering menghantui.
Perasaan terkekang, rasa tidak puas dan bosan biasanya menyerang pada perkawinan ke-3 , 5 atau ke 7 tahun.
Biasanya hal ini bisa dilewati secara baik2 – kecuali salah satu ada yang menyeleweng dan terjerat disana.

6. KURANG KOMUNIKASI :
Menurut Prof. Geoffrey Gorer dari Chicago University , kesulitan komunikasi antara suami/isteri-lah yang merupakan pemecah pernikahan yang sesungguhnya, yang dilakukan oleh 31 % pasangan.
25 % karena saling mementingka diri masing2 , dan 25 % lagi karena kurang saling percaya atau cemburu.
Yang menarik justru persoalan sex hanya 10 % saja dari perpecahan suatu pernikahan.

Suatu pernikahan adalah tanggung jawab bersama antara suami dan isteri , sehingga jika timbul masalah, mereka berdualah yang harus menyelesaikan bersama pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar