Kamis, 23 Februari 2012

Perasaan Humor Bergandengan dengan Kecerdasan ?

Berhumor ria. Sumber Gambar : Google

Banyak ahli yang berpendapat bahwa , hampir setiap orang merasa mempunyai perasaan humor yang baik.
Tetapi ternyata , tidak sedikit orang yang samasekali kosong dengan perasaan ini.
Orang yang mempunyai perasaan humor,sebenarnya tahu mengasihani diri sendiri.
Karena dengan itu dia bisa memahami kesukaran2 kecil maupun besar ,yang dapat merusak kebahagiaannya sendiri , maupun kebahagiaan orang lain.
Dia bersifat lebih sabar , jujur dan suka memaafkan , baik kepada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
Dia juga bersedia meminta maaf kepada siapa saja, atas kesalahan yang diperbuatnya , baik yang disengaja atau tidak , biasanya dia sportif.

Orang yang suka melihat sesuatu hal dari sudut kejenakaannya , meskipun demikian parahnya, tidak akan merasa cepat tersinggung.
Tidak kelewat sensitive , tidak suntuk , kehilangan akal , lekas marah , cepat meledak dan lepas kontrol kemudian putus asa.
Oleh karena itu, ia akan pandai bergaul dengan sesamanya , orang merasa nyaman dan kerasan berada didekatnya.
Juga rasa toleransinya tinggi ,orang kan tidak harus terus menjaga image yang kadang ada yang berusaha ditutup-tutupi.
Seseorang bisa mengembangkan perasaan humornya layak seperti jika kita mempelajari /pengertian tentang musik.

Bahkan sekarang saya lihat ada suatu komunitas yang “ mendidik “ orang untuk belajar bisa tertawa , sepertinya untuk membangkitkan rasa humornya.
Konon tertawa bisa menjaga kesehatan jiwa dan mungkin raganya ( ada senam mulut ? ).
Meskipun, menurut saya, sepertinya terlihat konyol.
Karena kita diajari tertawa terbahak-bahak , meskipun tidak ada yang lucu atau peristiwa yang menggelikan terjadi.
Kesannya , kita malah mentertawai rekan kita yang juga sedang tertawa tidak jelas.
Apakah metode itu berhasil ,kita tunggu saja.

Ada juga pertanyaan, apakah laki-laki lebih banyak mempunyai perasaan humor ketimbang wanita ?
Dari suatu penyelidikan di lab. Ilmu jiwa , ternyata :
Laki2 bisa merasakan kejenakaan lebih dahulu daripada wanita.
Tetapi wanita bisa menghargai kelakar yang baik lebih dari laki-laki.
Bisa ditarik kesimpulan bahwa : kaun pria bisa lebih mudah menyenangkan dirinya daripada kaum wanita – tetapi kaum wanita dapat lebih tepat tentang sesuatu yang patut dihargai atau tidak.



Lalu apa hubungannya dengan kecerdasan ?
Banyak penyelidikan yang menunjukkan bahwa perasaan humor itu rapat hubungannya dengan kecerdasan yang besar.
Terbukti bahwa pada umumnya seniman2 besar, pencipta , creator adalah orang yang menjadi gudang humor.
Ide kreatif sering terbentuk /tercipta oleh perasaan2 humor yang tinggi.
Meski kadang orang humoris sering dicap sebagai orang yang kurang serius dalam menangani suatu masalah, malahan sering dianggap meng-enteng-kan segala persoalan.

Menurut Prof. John M. Willman , dari Illionis University , menunjukkan bahwa :
Suatu kelakar merupakan unsur terpenting dalam menimbulkan kejenakaannya.
Beliau juga menyatakan bahwa memandang kelakar yang mengandung resiko , itu yang paling jenaka – karena itu merupakan “ serangan “ bagi orang lain - , tetapi tidak sampai menimbulkan kemarahan bagi yang diserang.
Itu disebabkan karena kejenakaan yang terselip didalamnya.


======================

Ada seorang Tionghoa totok/asli yang mau diuji pengetahuannya mengenai sejarah Indonesia , yang dilakukan dalam rangka untuk menjadi warga Negara Indonesia .
Pengujinya menunjukkan gambar Teungku Umar , diapun menjawab :
“ Aaa, owe taulah , itu gambal Tengku Umal “
Selanjutnya penguji menunjukkan gambar Pangeran Diponegoro , diapun menjwab :
“ Naa, itupun owe tahu , pasti gambal pangelan Diponegolo “
Dan sebagai pertanyaan terakhir, diperlihatkan gambar Ibu Kartini .
Dengan ekspresi cerah , sang calon warga negara itu berteriak girang :
: “ Ayaa , itupun owe tahu , itu potlet Nyonya Menil , yang jualan jamu ,…( maksudnya itu potret Nyonya Meneer, yang jualan jamu ). “
Sang penguji bergumum sambil garuk-garuk kepala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar