Sabtu, 07 Juli 2012

C-I-N-T-A Habis - habisan


Bunga cinta ?. Gambar:sesuatubanget.com
Siang itu saya akan berbelanja , karena beberapa kebutuhan dapur habis.
Biasanya saya senang berbelanja siang hari , sekitar jam 15.00 –an .
Karena keadaannya sepi , jadi bisa memilih belanjaan dengan santai dan teliti.
Dengan mengenakan baju santai yang nyaman dan hanya pakai sandal.
Saya biasa nyopir sendiri kesebuah supermarket yang cukup komplit , tidak jauh dari rumah.
Siang itu saya ditemani anak laki-laki saya , dia membutuhkan buku.

Ketika hampir seisi rumah lelap , istirahat  siang jam tiga lebih , kami  berangkat.
Jalan rasanya lengang dan supermarket itu juga sepi.
Penjaga parkirpun saya lihat terkantuk duduk di pos penjagaan.
Saya mencari tempat parkir yang teduh.

Tiba-tiba sebuah BMW silver merapat persis disisi saya. Saya perhatikan.
Pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya turun langsung menghambur kearah saya.
“ Halooo sayang , aduh apa kabarnya nich  ? “ , dia langsung peluk dan cipika cipiki .
Saya agak tertegun,baru sadar setelah melihat wajahnya.
Saya langsung ketawa : “  Tak pikir selebritis kesasar kesini “ , sambil berdecak memperhatikan dandanannya.
Busananya bukan main dengan assesoris yang sedikit berlebih dan parfum lembut tapi agak menyengat.
Ketika saya puji  dengan genit dia mencubit saya .

Dia adalah Rena,salah seorang kenalan saya.
“ Kok hebat bener, mau kemana ? “ , saya sebenarnya heran juga dengan mode busananya yang menor.
Mestinya tidak dipakai ke supermarket dan pada siang yang menyengat ini.
“ Eh , aku mau cerita padamu , … secret deh ! “ , dia menggandeng saya.
Wanita itu memang aneh, katanya rahasia, kok malah mau cerita kesaya.
Dia langsung menyeret saya ke sebuah food court didalam supermarket itu.
Anak saya langsung keatas, ke sebuah toko buku di tingkat dua.

Memesan kudapan sekedar dan minuman , kami duduk di sebuah sudut yang sepi.
“ Kau tahu , … aku sekarang lagi jatuh cinta  ! “ . dia berkata.
Saya keget dan tidak jadi minum ys degan didepan saya.
Saya perhatikan dirinya , tapi rasanya geli juga.
Pantasnya kata itu diucapkan remaja tujuhbelasan tahun , atau paling tidak bujangannlah.
Rena ini sudah berumur hampir 50-an tahunan, punya suami dan anak.

“ Kau mbanyol  ( bercanda )  ya ? “ saya tanya dia.
Rena langsung bertopang dagu dan matanya menerawang jauh.
“Aku rasa tidak. Aku benar-benar jatuh cinta , lebih indah dari cinta pertama dahulu “ dia memastikan.

Rena kemudian berceritera bahwa sekarang dia lagi benar-benar saling  “ kasmaran “ dengan Jody.
Jody itu pemilik sebuah perusahaan yang lagi ngetop.
 Oh, ya keluarga Rena juga cukup ngetop dan  kaya raya.
Dan seperti juga Rena, Jody juga sudah berkeluarga dengan beberapa anak.
“ Cinta kami benar-benar suci, tanpa pamrih. Kami juga bisa saling menenggang pada keluarga kami masing-masing.. Ada saat-saat tertentu kami bertemu dan saling membuka hati.
Bahkan kami bisa saling memecahkan masalah keluarga, anak-anak , atau  masalah lain-lain , juga persoalan pekerjaan “  dia  mengangguk-angguk.
“ Kau maksud,..dia sahabat karibmu ? “ saya balik tanya.

Dia termenung sejenak.
“ Bisa juga , tetapi unsur-unsur romantisnya ada. Sehingga kami menjadi bergairah, untuk apa saja. … mmm, ..seolah ada kekuatan baru, semangat baru yang benar2 menguasai jiwa, raga, dan hidup kami ! “ , dia menyedot minumannya.
Saya mengalihkan pandangan saya dari wajahnya dan mulai mengaduk-aduk bumbu gado-gado didepan saya.
Bumbu gado-gado  ini bukan terbuat dari kacang seperti biasanya tapi dari kacang mente/mede, jadi enak sekali , kacang mentenya yang utuh juga ikut disebar campur sayurnya.

“ Kamu nggak percaya pada aku ya  ? “ , seolah dia mengerti kalau aku kepingin alih perhatian dengan mengaduk gado2 itu.
“ Teruskan ceritamu, kan aku dengarnya pake  telinga … nggak pake  mata “ , saya menunjuk telinga saya.
“ Ayolah , please , aku ini bingung sekali “ , dia berkata memelas.
“ Lha ,.. terus maumu ini apa sih ? “ ,  saya geleng kepala.
Dia terdiam , menarik nafas dalam-dalam

“ Terus keluargamu dan keluarganya dia gimana , …apa reaksinya ? “ saya tanya lagi.
“Mereka semua tidak tahu, kami menjaga rapat hubungan ini .Lagipula kami tidak pernah mengabaikan tugas kami sebagai isteri dan sebagai suami ataupun orangtua. Bahkan kami bisa saling mengingatkan “.
: Ya , itu namanya  sa-ha-bat  ! “ saya tandaskan lagi.
“ Bukan , kami juga terlibat dengan hubungan yang romantis, sehingga kami hanyut karenanya. Tapi bener deh, itu semua kami landaskan pada cinta kami yang suci murni, putih bersih dan bening sebening kaca “.
Saya bingung juga dengan falsafahnya.
Pengin tanya ,romantis sampai hanyut itu , apa maksudnya, tapi pertanyaan itu cuma nyangkut di tenggorokan.

 Rena bercerita kalau Jody orangnya tampan, gagah berwibawa.
Juga sukses , murah hati , amat  lembut , manis dan penuh pengertian., penuh perhatian dan cepat tanggap .
Saya ketawa,…komplit banget : “  Yang kurang , kamu harus pakai otakmu lagi  ! “ , saya geli.

“ Sesudah berhubungan dengan Jody, hidup saya makin indah, makin baik dan berarti , …..oh , itu dia ! : ,  Rena menunjuk pada seorang pria yang berjalan kearah kami.
Kami bersalaman, ternyata Jody memang gagah dan tampan dan berumur sedikit lebih tua dari kami.
Orangnya gallant, sympatik dan romantis ,….istilah2 itu saya dapat dari Rena.
Ada tambahannya lagi, yaitu dandy, trendy, wangi ….hehehe, artinya kira2 perlente.
Jaman sekarang mungkin seorang Metro sexual .

Kalau Rena tergila-gila dengan profil macam Jody, saya kok rasanya agak “ngeri “ bila berhadapan dengan laki2 macam itu.
Matanya suka menyipit bila bicara dan ada senyum yang misterius sekali.
Pikir2 seperti ular yang mau menyergap mangsanya.

Sehabis belanja dan menjemput anak saya, saya mendengar nama saya dipanggil.
Saya tengok  “ sepasang merpati “ yang sedang dimabuk asmara itu sedang tertawa-tawa bahagia
Rena melambai dan Jody mengacungkan dua jempolnya , sayapun melambai.
Kok tiba2 saya ingat lirik  lagu  si “ nenek-genit Titiek Puspa “ , judulnya sih lupa.
Tapi sebagian liriknya berbunyi  , saya ingat  :
“ ….. cintaku habis-habisan ,..padamu,….jika sangsi ,…belah  saja dadaku …. “
Saya senyum sendiri ,…bukan main.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar