Senin, 20 Mei 2013

Tawuran dan Geng Motor , Ada Solusi Apik


Gambar :joglosemar.co

Di media saya sering melihat  maraknya tawuran dan terutama geng motor yang makin menjadi-jadi.
Anak2 muda seumuran pelajar SMP dan SMA – yang dengan penuh semangat dan keberanian yang ngawur dan tanpa perhitungan melakukan perbuatan yang nyrempet tindakan melanggar Pidana.
Didalam istilah hukum , perbuatan2 itu disebut Juvenile – Delicuency atau Delikwen-yaitu suatu pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anak2 dibawah umur 18 tahun.

Saya sering sedih jika melihat mereka kemudian di-uber2 dan ditangkapi oleh polisi –dengan jadwal tetap – disuruh telanjang dada , jalan jongkok atau push-up – diberi pengarahan –orangtua dipanggil dan diserahkan kembali si Delikwen itu pada ortunya untuk bisa mendidik mereka lebih baik.

Rutin bertahun-tahun system itu diterapkan dan tetap saja tawuran terjadi di-mana2 – geng motor-pun makin merajalela,
Apakah cuma upaya begitu saja untuk mendidik anak agar kembali  ke jalan lurus  ?
Sepertinya tidak sesederhana itu , ada trik-trik khusus untuk menangani masalah ini.

Gangguan tingkah laku masa anak dan remaja dibagi dalam  :
  1. Reaksi  Hiperkinetik.
  2. Reaksi  Menarik  Diri.
  3. Reaksi Cemas Berlebihan.
  4. Reaksi  Melarikan  Diri.
  5. Reaksi  Agresif  Individual.
  6. Reaksi  Delikwen  Kelompok .

Yang dari a) ---> d) , adalah tingkah laku anak2 sampai berumur kurang lebih 12 tahun , tamat SD. , dan penanganannya yang banyak dilakukan oleh orang tua/guru atau mungkin psykolog.

Sedangkan yang agresif Individual, biasanya disebabkan oleh karena  : frustasi , pernikahan ortu yang labil sehingga anak tidak pernah mendapat kasih sayang  dan perhatian yang cukup dari ayah dan bundanya.
Bisa juga disebabkan karena ibu-nya yang mempunyai pribadi immature/lemah ego, juga anak merasa tidak disukai/ditolak/tidak diingini.
Sehingga anak sering tidak menurut , bengal, bermusuhan, agresif, bertengkar, merusak , mencuri juga menipu , dan bandel.


Jika tiada penanganan yang baik , mereka kemudian bertemu dalam proses sosialisasi keluar dan membentuk kelompok – karena persamaan nasip/keadaan.
Mereka inilah yang kemudian  membentuk grup atau geng bersama.
Antar grup atau geng sering terjadi benturan satu dengan yang lain ,  sehingga timbul persaingan atau tawuran.

Penanganan  Gangguan  Tingkah  Laku  Remaja  :
Hubungan orangtua dengan remaja sebaiknya dijalin dalam suasana bersahabat dengan menghindari sikap mengkritik , membenci atau antipati.
Betapapun orangtua harus tetap konsisten dalam menyayangi , menghargai dan mengasihi anak yang punya gangguan tingkah laku.

Setiap anak membutuhkan lingkungan yang aman , tenang ,menerima si anak dengan tulus , memberi kebebasan berperilaku yang baik  serta tertib.
Orangtua juga bisa memberi panutan pada anak dengan contoh2 keseharian yang santun.
Pada anak normal , lingkungan nyaman itu harusnya  berada dalam lingkungan rumahnya sendiri.
Pada anak2/remaja yang mempunyai gangguan prilaku , dia mencari keadaan    “ damai “ itu diluar rumah dan diterima oleh lingkungan yang senasip.
Grup ini biasanya di “ bimbing “ oleh orang yang lebih tua dan memanfaatkan keadaan demi keuntungan pribadinya  dengan mengorbankan para  remaja yang sedang  berusaha mencari jati diri ini.

Ada teori yang menyatakan bahwa keluarga adalah sebuah system.
Jika ada gangguan yang diperlihatkan oleh seorang anak – maka gejala ini mencerminkan
fungsi yang kurang baik pada system itu , pada unit keluarga itu.

Anak bertingkah laku demikian karena ia menunjukkan kebutuhan dan menginginkan agar di perhatikan dan di tolong.
Jika unit keluarga itu berfungsi baik , anak itu dapat menemukan kebutuhannya dan merasa lebih aman.

Pengobatan itu jelas  - bukan menghilangkan gejala2-nya tetapi mencari sebab  atau latar belakang penyebab timbulnya gejala2 itu.
Apakah ortu sudah mendengarkan pendapat2 anak dan care dengan hal itu ? – atau mereka selama ini hanya keinginan ortu saja yang selalu diterapkan dengan tangan besi pada anaknya saja ? – tanpa memperhitungkan pendapat , kebutuhan dan cita2 si anak ?

Kalau kita hanya ingin meniadakan gejala2-nya tanpa mempertimbangkan persoalan yang sebenarnya – maka gejala2 itu – tawuran dan geng motor atau yang lain – bukannya hilang tetapi  bahkan makin menjadi , melebar kemana-mana.
Hal ini pasti membutuhkan kerjasama yang baik antara orangtua/guru dan sendi2 sosial yang ada dimasyarakat.

Caprib :
Bukan air yang diluar  kapal yang dapat menenggelamkanya , tetapi justru air yang ada didalam kapal itu sendiri yang bisa menenggelamkan dia.
                               ( Panin )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar