Belaian sayang. Gambar:92maud.blogspot.com |
Kalau kau tanya, kenapa tak dibuka lagi hati itu ?
Matanya pasti berkedip-kedip, menahan resah isak didada
Terlalu mengada-ada , terkoyak, terhimpit , menghindar diri
, berlebihan atau malah bertekuk lutut ?
,…kautanya ?
Kukatakan sahabat , biarkanlah ranting yang patah ini
bersenandung dengan hatinya yang rapuh dan lara
Ijinkanlah dia merenungi semua dikeheningan kalbunya
Benar , cintanya sudah terlanjur bersatu dengan derai air
mata
Bertabur getar mempesona namun syahdu
Tiba-tiba ,… ups , dia terpeleset jatuh dan terhempas pedih
Dan dia betapa sulit melupakan semua itu ?
Katanya konon , kesepian itu merupakan pelengkap dari
cinta ?
Dan benarkah kepedihan akan membuktikan artinya cinta ?
Tetapi setiap saat mata itu berkaca-kaca
Selalu dia tergoda menatap bayangan dan lambaianmu
Tidak ingin jatuh cinta , kautanya ?
….dan dia mengangguk
Dibisiknya dengan lirih , ya , betul , karena dia tidak
ingin bersedih lagi
Pengecutkah dia ? ,
ah , dia tertunduk
Jadi maafkanlah dia sahabat, biarlah hati itu menata langkahnya sendiri
Perkenankanlah dia bertenang diri dan memilih persahabatan
dunia maya ini menjadi jabat hatinya
Dari nurani ini , setulus terima kasih bagi dirimu , sahabat
Dihelanya nafas dan dia memandang merentang jauh
Ketika dia menyapa bukit , perasaan sedih tetap mencengkam
diri
Dan dia tersedu dalam hati
Bahkan bukannya tanpa luka didalam jiwa, jika ditinggalkan
keindahan nuansa ini
Berkepanjangan hari-hari indah yang dihayati diantara relung
dindingnya nan apik
Terlampau banyak kepingan jiwanya berserakan disepanjang
jalan-jalan itu
Dan tak terhitung buah kerinduannya berlari-larian diantara
bukit-bukitnya nan molek
Rasanya tak kuasa dia memisahkan diri dari semua itu.
Dan kau , samudera luas , yang menghimbau segala , agar
datang kepadanya
Sudah siap dia berangkat dan gairahnya mekar berkembang
bagai layar terpasang , menantang angin
Sejenak dihirupnya nafas , dan sesayup pandang matanya
membelai bukit
Benar , bukan sebuah benda yang akan ditinggalkan
Bukan pula sebuah kenangan manis yang harus dilupakan
Tetapi segumpal hati lembut yang penuh perasaan
Ah , hampir dia tergiur membawa serta segala yang ada
Tetapi bagaimana bisa
?
Yang
lebay jelang renung diri
di-sebelas-enam-duapuluh duabelas
Dari percekcokkan dengan orang lain,kita melahirkan seni
pidato
Dan dari percekcokkan dengan diri sendiri kita menulis
puisi.
( Yeats ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar