Rabu, 05 September 2012

Pengin Cepat Kaya , Tapi Suami “ Loyo “

Gambar : bloggers.com
Curahan  Hati  :

Bunda , umur saya 36 tahun , suami berumur 42  tahun.
Sudah punya 3 orang anak , umur  11 ,  8 ,  4 tahun , yang terakhir laki-laki.
Pendidikan saya cuma akademi , kemudian bekerja pada suatu perusahaan swasta , dengan gaji yang lumayan.
Suami seorang PNS, sekalipun sarjana , tetapi gajinya dibawah saya.

Baru-baru ini dikantor saya, ada lowongan untuk pegawai baru , dengan syarat seperti yang dipunyai suami.
Saya mengharapkan suami beralih profesi ,karena jabatan itu cukup baik.
Disamping gaji lebih besar  , juga ada beberapa fasilitas yang menggiurkan.
Herannya suami menolak ,dia tetap cinta pada pekerjaannya , mencoba melamar saja tidak mau , sehingga sempat bersitegang dengan saya.
Saya sebetulnya kasihan pada dia, bekerja mati2-an , siang malam dengan penghasilan yang begitu minim.

Yang diharapkan , katanya, kalau pegawai negeri hidupnya terjamin, dapat pensiun seumur hidup..Susah sekali saya jelaskan, jika pegawai swastapun , jika pandai mengumpulkan /menabung , bisa juga dapat pensiun , dari deposito.
Lowongan itu sekarang sudah terisi , dan suami juga tenang-tenang saja.
Sekarang ini kami sering bertengkar , sedikit salah menjadi besar , saya juga sering pusing dengan keadaan ini , sehingga lepas kendali.
Sebetulnya sebagian besar kebutuhan rumah tangga ini adalah hasil kerja saya.
Saya tidak keberatan bercerai , dan anak2 ikut saya. 
Tetapi yang memberatkan , kelihatannya anak2 mencintai ayah mereka , mereka lebih akrab dengan ayahnya daripada dengan saya.
Sehingga saya agak ragu juga jika berpisah, waktu saya juga terbatas.
Saya khawatir jika kelewat memikirkan keadaan rumah , karier saya jadi berantakan.
Saya bekerja ini juga untuk mereka , bisa memberi pendidikan baik pada mereka.
Apa tindakan saya ?


Swandari`s  Mind   :

Tindakan bijak yang saya usulkan ,cobalah bisa mengerti tentang keadaan suami anda.
Kenapa anda jadi uring2-an setelah suami menolak keinginan anda  ?
Saya kira seorang sarjana yang sudah berumur lebih  40 tahun , PNS , serta dicintai oleh anak2-nya , pikirannya pasti sudah dewasa dan matang.
Mungkin pekerjaan yang anda tawarkan itu tidak sesuai dengan pribadinya ?
Mungkin pula dia sudah kadung mencintai pekerjaannya itu  ?


Perkawinan bukan berarti saling membelenggu satu dengan yang lain .
Tetapi suatu kebersamaan  satu dengan yang lain, dan  masing2 menghayati serta menghormati  ke-tunggal-annya .
Ibaratnya seperti  :  walau lagu yang sama sedang didendangkan, tetapi tali rebana masing-masing punya hidup sendiri – agak puitis ya  ? , tetapi begitulah penggambarannya.
Jadi bagaimanapun anda harus tetap menghormati hak azazi suami anda untuk memilih pekerjaannya.  Dia tidak menganggur kan ?

Nah, sekarang tenang saja dahulu, pikiran cerai dibuang jauh2 , cerai tidak menyelesaikan masalah, malah menambah masalah baru lho !
Rumah tangga anda sebenarnya tidak ada masalah apa-apa ,
Cuma anda saja yang sedikit keburu nafsu , .. maaf , sedikit keburu nafsu cepat kaya.
Tentu , tentu itu juga merupakan hak anda , tetapi kan harus lihat sikon-nya ?
Demi kelanggengan  rumah tangga dan anak-anak ,  sebaiknya keinginan itu di-rem sedikit-lah.
Oh, ya , siapa tahu, jika anda tetap berprestasi, mungkin anda yang nantinya mampu duduk di posisi menggiurkan yang anda impikan itu.

Pernikahan itu merupakan milik anda berdua, jadi perawatannya juga ditanggung bersama pula, jangan merasa bahwa andil anda lebih banyak dari suami.


Swandari`s  Mind  :
Bercanda dalam pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam warna-warni kehidupan.


Caprib  ( Catatan  Pribadi )  :
Berdoa kepada Tuhan , adalah laksana samudera yang dapat mencapai setiap sudut pantai kebutuhan hidup manusia.
                      (  Fosdick  )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar