Senin, 10 Desember 2012

Jabat Hati dengan Ibu Mertua ? , … Gampang2 Susah .


Jangan seperti ini. Gambar:tabloidwanitaindonesia.net

Amat banyak terjadi saling silang antara menantu wanita dan ibu mertua , bahkan beberapa teman saya sampai bentrok dan  “perang tanding “ terbuka  ( maksudnya bertengkar , berbantah ),  bikin sutres semua., dan suasana rumahtangga kurang nyaman.
Kebetulan  saya klop dengan ibu mertua saya , teman-teman  banyak juga yang heran kok bisa, padahal saya bukan termasuk  seperti  perempuan dalam dongeng yg berbudi luhur , nurani tinggi , santun , …   bla bla bla.
Saya perempuan biasa2 saja, kadang bisa marah , tersinggung , sok ini , sok itu dan sok anu , dan sepertinya ibu mertua saya juga begitu, biasa2 saja.
Tetapi mungkin ada satu yang belum dipunyai oleh rekan2 , …. eh , bukan satu , tapi beberapa , ini diantaranya  ,…  (  kasih tahu enggak ya  ? )

*** Sikapnya pasti tergantung dari sikap kita kepada beliau.
*** Jangan memancing perselisihan antar keluarga beliau.
*** Jangan ikut campur dengan urusan rumatangga mertua , anda pendatang baru,        
       jangan  memihak, lebih baik bersikap bijaksana atau netral.
*** Mertua adalah juga manusia, punya hati dan rasa ( kayak katanya Candil itu lho-
       Mertua juga manusia )
*** Jangan menganggap mertua sebagai musuh ,  ( wah , cari mertua apa cari musuh  ? ).
*** Hormatilah pandangannya , usahakan mengadakan diskusi dengan santun, jangan
       langsung  “memberontak “.
*** Bila beliau terlalu posesive/otoriter , beritahu secara santun , halus dan sedikit
       ngebanyol ( sedikit , … harus pinter ngelawak, pencair suasana ).
*** Berilah kesempatan pada beliau untuk tetap berakrab –ria dengan putra/cucu2-nya.
*** Perhatikan tentang kesehatannya ,pekerjaan/kesibukan2 dan kehidupannya.
*** Bantu sebisa mungkin kalau beliau sepertinya butuh bantuan tanpa diminta.

Banyak juga ya , tapi   t-e-n-a-n-g , …  itu semua bisa disingkat kok  :
Resep untuk  “ berjabat  hati “ dengan ibu mertua , adalah  :

***  Adanya rasa saling terbuka
*** Adanya rasa saling menghargai
*** Dan adanya saling pengertian

Karena sudah menjadi keluarga besar, harus ada rasa saling memiliki – sense of belonging yang utuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar