Sabtu, 01 Desember 2012

PERAWAN atau BUKAN , … Masalah Buat LU ?


Yang terluka. Gambar:rudyputraleo.blogspot.com

CURAHAN   HATI  :

Bunda,sebenarnya saya malu menulis ini., tetapi jalan keluar sulit saya temui.
Saya seorang gadis berumur  30  tahun , bekerja sebagai staf disebuah usaha swasta.
Lulusan  sebuah Universitas swasta terkenal.
Terus terang bunda , saya bukan perawan lagi.
Kejadian yang menimpa saya terjadi 11 tahun yang lalu , saya masih di SMA.
Pacar saya adalah teman sekelas, waktu itu kami sama2 lulus dan akan meneruskan kuliah dikota lain , dia minta bukti cinta saya.
Dan karena saya memang amat mencintai dia, saya serahkan milik saya yang paling berharga itu.
Herannya , tak sampai lewat setahun, dia sudah melupakan saya , bahkan sudah punya pacar baru dikotanya tempat dia belajar.
Berkali-kali saya berusaha mengingatkan dia tentang janjinya yang dulu , tapi tidak berhasil.
Bahkan dia kemudian menikahi pacarnya itu yang sudah hamil.
Saya merasa terpukul,kecewa , putus asa dan kepingin mati saja. Kejadian itu tetap membekas dihati sampai sekarang. Terkadang rasa putus asa itu datang dan saya tidak punya gairah hidup.
Apakah ada kemungkinan saya masih bisa menikah  ? , lalu bila menikah nantinya suami saya mengetahui bahwa saya sudah bukan perawan lagi , apa yang akan terjadi  ?
Sekarang saya rasanya setiap hari pusing2  dan badan terasa sakit semua.
Lebih sulit lagi , baik ortu maupun saudara2 saya tidak ada yang tahu keadaan saya –bahkan banyak yang masih suka men-jodoh2-kan saya.Apa yang harus saya perbuat bunda  ?, untuk berterus terang , jelas tidak mungkin.
Apa betul saya bukan perawan lagi bunda , toh akibat perbuatan itu , saya tidak hamil.
Atau mungkinkah saya mandul ?



SWANDARI’S   MIND  :

Surat nanda yang panjang itu sudah bunda baca , dan disingkat disini.
Sebenarnya aneh juga, kejadian itu sudah 11 tahun yang lalu , waktu itu nanda masih polos dan hijau.
Tetapi sekarang , setelah nanda berhasil menamatkan kuliah dan sudah menjadi staf, kejadian itu masih menghantui  nanda , rasanya terlalu dramatis.
Jika benar,  nanda harus mengubah sifat dan sikap  yang serba khawatir, was-was , sensitive dan tidak percaya diri.
Tentang nanda masih  perawan, , mandul atau tidak , jika memang penasaran , diperiksakan ke dokter saja , lebih  safe.
Pertanyaan yang lain, apa bisa menikah , suami tahu nanda perawan atau bukan, apa yang akan terjadi , terus terang bunda tidak bisa meramal , itu semua tergantung dari nanda sendiri.

Keperawanan  bukan segalanya

Tentu saja bukan maksud bund mengatakan bahwa keperawanan  bagi seorang gadis itu tidak penting.Di negara2 timur , keperawanan masih dijunjung tinggi. Masyarakat masih menganggap bahwa keperawanan itu sama dengan kesucian., dan kesucian merupakan suatu nilai, suatu norma dari masyarakat tertentu.
Tetapi tentu saja , keperawanan bukan segalanya, sehingga jika seorang gadis sudah bukan perawan lagi , karena sesuatu hal – hidupnya sudah tidak berarti. Seakan langit sudah runtuh baginya. Terlalu ber lebih2-an anggapan seperti itu.
Seharusnya memang milik itu hanya patut kita peruntukkan pada suami tercinta pada malam pertama.
Tetapi kalau tanpa sengaja , terpaksa , karena roda paksa, hilang sebelum waktunya, ya , bagaimana lagi..
Kehidupan ini akan berjalan terus, demikian juga kehidupan nanda , tantangan demi tantangan akan datang silih berganti.
Kejadian itu sudah 11 tahun, terlalu lama untuk ditangisi dan disesali , tangisan dan penyesalan tidak akan menghasilkan apa2 , jika nanda tidak mau bangkit dan melangkah.
Bangkit dan melangkah dengan positif, penuh pertimbangan dan perhitungan.
Kenyataan itu harus nanda terima, karena sudah terjadi , apa boleh buat.

Solusi :    Kesatu , .. Kedua  atau  Ketiga  :

Jika nanda sudah punya calon, sebenarnya ada beberapa alternative yang bisa dipilih.
Nanda terus terang, tutup  mulut selamanya atau untung2-an.
Dengan berterus terang, beban mental nanda akan hilang, tetapi nanda juga harus siap mental  jika ditinggalkan.
Biasanya karena  “ cinta “ , laki2 akan rela menerima nanda, tetapi nanda harus siap, sewaktu-waktu dia akan mengungkit-ungkit hal itu lagi. Biasanya jika terjadi benturan dalam perkawinan kalian.
Pernikahan bukan bulan madu selamanya kan ?

Yang kedua, jika nanda ingin tutup mulut selamanya dan tidak ketahuan , caranya dengan operasi selaput dara . Yang bisa menangani tentu seorang dokter. Dengan jalan ini memang ciri anda bakal tidak ketahuan, tetapi beban mental akan nanda sandang selamanya.
Hati2 dengan pacar  yang dahulu, jika dia pengin njatuhkan/ngacaukan hidup  nanda.

Kemudian ada satu cara lagi, tetapi sifatnya untung2-an.  Begini , - kejadian itu sudah demikian lama.  Jika frekwensi melakukan anda dahulu tidak sering, dan selama itu nanda tidak pernah melakukannya lagi ,  “ barangkali “ saja suami nanda tidak tahu.
Konon jika cuma sekali dua saja dilakukan , keadaan kondisi nanda akan bisa “ pulih” kembali.
Bagaimana ? , Silahkan saja pilih salah satu , dengan catatan tentu saja semua ada resikonya yang cukup besar.

Tetapi ananda, disisi mana sih hidup ini tidak penuh resiko  ? , apapun yang kita lakukan pasti punya resiko. Apapun yang kita lakukan tentu ada akibatnya.
Seninya adalah , bagaimana kita bisa memperkecil resiko itu , sehingga tidak terlalu mengganggu/menggoyahkan hidup kita.
Seni hidup ini yang harus nanda pelajari  , sesuai dengan sikon .
Kemudian jika resiko sudah tidak bisa dihindari lagi , sudah saatnya nanda harus berani menghadapinya semua dengan tabah, tawakal, dan selalu mohon lindungan pada Tuhan YME.
Jangan lupa untuk berusaha semaksimal mungkin dan tetap semangat.
Perjalanan hidup merupakan suatu perjuangan, dan tiap perjuangan memerlukan gairah.
Tanpa gairah tidak ada lagi semangat untuk mencapai sesuatu.  Jangan cepat putus asa dan kehilangan gairah hidup.
Masih banyak pria yang baik didunia ini , yang lembut hati , tulus dan mau mengerti keadaan.

Masyarakat juga sekarang rupanya banyak mengalami perubahan. Banyak pemuda2 yang tidak lagi mempersoalkan keperawanan , mungkin saja, karena mereka sendiri juga banyak yang sudah bukan perjaka “ ting-ting “ lagi.
Perlu diingat bahwa perkawinan bahagia, bukan datang dengan sendirinya , tetapi suatu upaya bersama yang tak kenal putus asa.
Didasari oleh cinta, saling  pengertian  dan pengorbanan yang tulus.
Jadi bukan didasari oleh perjaka tidaknya sang suami atau perawan tidaknya sang isteri.



Swandari’s  Mind  :
Bercanda dalam pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam warna-warni kehidupan.


Caprib  ( Catatan  Pribadi )  :
Kehilangan  milik tak begitu penting , kehilangan Kehormatan itu lebih parah
Tetapi yang paling celaka , ialah kehilangan  Keberanian .
                                          ( Goethe )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar