Kamis, 06 Desember 2012

W-u-i-h , … Aceng Butuh 8 perawan , langgengkan Kekuasaan.


Sang Bupati Aceng . Gambar :nasional.news.viva.co.id

Tadi malam setelah ada islah antara Bupati Garut , Aceng Fikri, dengan Fany Octora , gadis yang dinikahi  4 hari , trus dicerai  ( ceritanya dah tahu semua  ) ,saya kira keadaan gonjang-ganjing selesai atau mereda.
Konon AF sudah memenuhi  semua janjinya pada keluarga  FO, dan ada  janji perdamaian atar keduanya .

Kok tiba2 saja tadi jam 16.00 setelah acara 100% Ampuh ,  di Global teve ,ada ceritera lanjutannya, lebih mengherankan dan bikin orang makin tambah mules.
Konon, seorang bapak , Bambang Kusbayono, bercerita jika anaknya , Shinta , juga pernah dinikahi oleh sang Bupati tanggal 13 Maret 2011 , dalam tempo 2 bulan , juga dicerai lewat SMS, sebelum janji2 sang Bupati diselesaikan.
Aceng berjanji memberikan rumah , meng-haji-kan keluarga Shinta, bla-bla-bla.
Diperlihatkan ada surat nikah, foto2 dan kesaksian beberapa orang yang melihat acara pernikahan itu , jadi  mau tidak mau . orang harus percaya.

Ceritanya lagi, Aceng itu mengikuti suatu ilmu  ( hitam ? ), bahwa untuk melanggengkan kekuasaan,  dia harus bisa mendapatkan 8 perawan ting-ting untuk dinikahinya.
Untuk meyakinkan korban2-nya, dia berjanji memberikan rumah , meng-haji-kan keluarga  si perawan , dan memberikan dll , dsbnya , etc.
Tapi rupanya janji itu cuma di bibir saja, setelah berhasil menikahi and so on , dia mulai bikin alasan untuk menghindar dan mencari korban baru.
Konon sudah banyak yang jadi korbannya, bisa diselidiki sendiri di Garut, katanya pernikahan itu ya selalu penuh dengan seremonial yang ramai,jadi banyak yang tahu.

Belum reda dengan skandal sex-nya, rupanya ada masalah lain, yaitu , beliaunya, untuk mengganti Dicky Chandra  ( … dan butuh duit tentunya … ) mungkin lalu  bikin audisi/sayembara …. Kayak di tipi itu lho , tapi … ssttt , bisik-bisik.
Dan seorang yang bernama Asep …. ( saya lupa terisannya ) , diharuskan membayar 1.4 milyar untuk bisa mengganti kedudukan  DC  sebagai wakil Bupati.
Pak Asep ini cuma bisa mbayar 250 juta dahulu , dan sampai sekarang janji itu tak pernah ditepati , duit juga tidak kembali dan dia melapor ke polisi.
Rupanya komplit sudah perangai pejabat yang diberi mandat untuk men sejahterakan rakyat , malah dia melenceng kemana2 , ya komplit sudah baginya untuk mengundurkan diri , daripada rakyat makin murka.
Kesalahan besar lainnya, ada anti demo tandingan untuk menghadang demo aspirasi rakyat.

Saya lihat, pejabat2 atasannya sudah gerah , dari Gubernur JaBar , Mendagri , bahkan Presiden SBY-juga memberi statement , bahwa betapapun, norma dan tata krama harus tetap ditegakkan dinegara ini.
Mudah2-an ini dipikirkan, dikaji dan dipatuhi oleh Bupati yang fenomenal  bikin heboh ini , tambahannya lagi ,… Negara ini bukan milik moyangmu sendiri ,…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar