Jumat, 07 Desember 2012

“ Pengadilan “ di Bumi ,…


Gambar : ronnyblog1.wordpress.com

Ditayangan teve , saya melihat sesuatu yang menyentuh dari gonjang – ganjing perkara Bupati Garut AF.
Mungkin untuk menarik sympati public yang sedang panas, tampil seorang ibu sepuh , sepantaran dengan saya , bersama beberapa wanita muda,  ibunda AF dan saudara perempuan AF.

Dari tatapan yang seolah tenang dan tak berdaya karena kasus yang menimpa putra tercintanya , tiba2 saya merasa ada yang luruh dihati ini, lembut tapi menyayat.
Saya membayangkan andai saja itu saya , pasti merasa terpuruk , amat bersedih , melihat dan mengalami putranya di hujat seperti itu , apapu kesalahan yang dilakukan.
Dari semua kesedihan dan petaka , pasti ibundanyalah yang merasakan paling pedih.
Meskipun toh semua kejadian itu tidak akan bisa berjalan tanpa izin dari Tuhan YME.

Langsung saya teringat dengan buku mbak Arimbi Bimoseno, Karma , itu cepat datangnya ( maaf saya copet nama nanda )..
Benar juga ,sepertinya sekarang karma itu begitu cepat datang , - tidak usah menunggu kita diadili di akhirat.
“ Pengadilan “ itu sekarang juga bisa terjadi, di bumi , waktu kita masih hidup.

Peristiwa Aceng dan beberapa pejabat yang sering tayang di teve, bagaimana mereka harus menerima “ karma “ atas perbuatan salah mereka, terus berjalan menjadi contoh nyata .
Hal ini pasti bisa mengingatkan pada kita , untuk lebih bertindak hati2 dalam melangkah , terlebih bagi mereka yang sedang  “ di uji “ oleh Tuhan dengan didatangkannya kekuasaan dan kekayaan ditangan.

Rasanya beban seorang Ibu akan lebih berat lagi,karena harus extra lebih untuk mendidik dan mengawasi putra/i mereka , dalam menjalani hidup ini dengan benar.
Agar azab dan kesengsaraan tidak jatuh pada mereka yang kadang alpa dan lupa diri.
Karena bagaimanapun mereka adalah buah hati tercinta  bunda , tanggung jawab –nya.

Dan dengan ini pula, saya juga ingin minta maaf pada semuanya , karena pada tulisan saya beberapa waktu yang lalu, agak kebablasan dan lepas kendali – terus terang , saya merasa gemes dan sakit perut.
Itu semua karena saya melihat sesuatu yang kurang pantas dilakukan oleh seorang pemimpin yang dipercaya, dan mendapat mandat dan amanah dari rakyat – tetapi seolah dia mengabaikan  bahkan melecehkannya.
Mudah2-an semua peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar