Rabu, 25 April 2012

Hallo… Ibu Kartini ? : Ah , ... Wanita Disimpang Jalan


Wanita Millenium ? . Gambar:Google

***  Sambung hati ini , kami lakukan dalam bahasa Jawa Kromo-Inggil  - tetapi saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia Pop  - agar lebih akrab - ….. go on.

===============================

“ Benar , benar Ibu, setelah estafet emansipasi kami pegang , meskipun ada hambatan sana-sini , tetapi tetap melaju dengan lancar.

Iya Ibu, keadaan sekarang tidak seperti waktu jaman Ibu dahulu.
Jaman modern itu sudah berubah jadi  jaman millennium, jaman yang lebih modern lagi –super modern.

Banyak perubahan bagi kami  ?
Tentu Ibu, kami sekarang sudah bebas , sekolah , kuliah , kerja dan bisa jadi apa saja.

Iya betul , banyak yang jadi.
Sekarang tidak ada pekerjaan yang tidak bisa kami capai.
Dari buruh sampai direktur , dari sopir becak sampai sopir kapal terbang ada.
Dari lurah , bupati , gubernur , presiden juga bisa dicapai wanita.

Iya, iya Presiden itu seperti raja/ratu , tapi lewat pilihan rakyat.
Mirip pilihan lurah gitu tapi nggak pakai bumbung bamboo , tapi pakai coblosan.

Oh, iya, kami juga sudah bisa masuk militer, angkatan apapun kami bisa masuk.
Bahkan sudah ada yang berpangkat jendral lho

Apa ?  Laki –laki  ?
Kami tidak mengerti, apa mereka terdesak oleh kemajuan kami ini.
Oh , tidak Ibu , bahkan masih banyak laki2 yang  masih pengin membahagiakan perempuan .
Sampai banyak yang mau korupsi dan masuk penjara.

Apa Ibu ? Oh , korupsi itu mengambil uang Negara – ya, ya  betul , sama dengan mencuri – hehe,  iya merampok , karena banyak banget yang digarong.
Yang perempuannya ? , gimana ya , sayangnya yang jadi rampok itu ya banyak juga yang wanita dan tampaknya makin banyak saja.
Memang uang bukan segalanya, tetapi ternyata segalanya butuh uang  Ibu, kata mereka.

Memang Ibu, kebutuhan sekarang banyak sekali – betul , tapi lebih banyak lagi.
Sekarang kita juga butuh ivestasi juga untuk masa depan, iya, semacam tabungan.

Investasi ? , macam2 Ibu , ada tanah , berlian,  emas , rumah , valas , apartemen.
Valas itu valuta asing , jadi kita menanamkan uang kita, …oh, Ibu malah bingung ya ?

Ya ? , apartemen itu rumah susun yang komplet, ada yang ngurus sendiri.
Kita kan repot bekerja, tidak sempat ngurus rumah --oh, iya , seperti hotel , tapi kita bisa beli per bagian , jadi praktis.

Betul , sekarang makin ramai , penduduk Indonesia , dahulu belum ada ya Ibu ? , penduduknya hampir 240 juta.
Kami sudah punya pemerintahan sendiri , sudah merdeka , lepas dari Belanda.
Pemerintahnya, pasti bingung dan kacau balau ngurus orang begitu banyak.

Oh, tidak Ibu, sekarang kami tidak naik kereta kuda.
Sekarang mobil sudah lebih modern , canggih, dan praktis , kami  bisa nyopir sendiri , lebih bebas kemana-mana.
Jalan2 juga makin banyak dan panjang2, sayang masih tambal-sulam.

Apa Ibu ? , anak-anak ? , selalu kami pantau lewat BB kami
Apa Ibu,  kunyit  ? , sirih ? ,beluntas ? , bukan , bukan  Bau- Badan , tapi  BlackBerry, tilpun nir kabel  , tilpun yang nggak ada kabelnya, bisa kami bawa ke-mana2.
Tidak seperti telepon jaman Ibu dahulu , bentuknya praktis , gampang dipegang pakai satu tangan saja.
Oh, Ibu tidak bisa membayangkan ? , pokoknya seperti  kotak kecil dan bisa untuk nilpun., anak2 masing2  juga punya sendiri.

Apa Ibu ? , poligami  ?
Sekarang hal itu cuma terjadi didesa pelosok.
Biasanya si wanita dari keluarga miskin dan butuh bantuan keuangan dari laki2 yang mencari kesempatan dalam kesempitan itu.
Dikota lain lagi, pokokmya siapa yang punya duit banyak , bisa saja punya banyak simpanan ,  termasuk  bisa juga  menyimpan  isteri atau suami tambahan.

Betul Ibu, wanita sekarang juga bisa punya suami simpanan , namanya gigolo.
Yang membeayai ya si-wanita itu,…Ibu  ? --  Ibu  ?
Lho , ibu merasa pusing  ? , ….Ibu  ?

Ups , sambungannya terputus , saya khawatir Ibu Kartini jatuh pingsan disana.

=============================

Caprib  ( Catatan Pribadi ) :
Jangan takut kritik. Sebab kemajuan sering dibangun karena adanya kritik.
Kritik yang membangun mendatangkan pembaharuan2 dalam segala bidang.
Terimalah kritik dengan tangan terbuka dan lapang dada , meskipun kritikan itu menunjukkan kelemahan anda .
                                ( Anonymous ).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar