Kamis, 19 April 2012

SEX : Dadar , Fu Yung Hai atau Martabak ?

Pizza juga enak kok . Sumber Gambar : Google
***** Kusus Dewasa , umur diatas 21 tahun !!


Tiba-tiba ada yang memeluk saya dari belakang.
Saya sedang di supermarket dan sedang melihat catatan yang mau saya beli.
Ternyata Mira , salah satu kenalan saya.

Saya berkenalan dengan dia waktu mengikuti suatu seminar tentang kesehatan jiwa.
Waktu itu tepat disamping saya , duduk seorang wanita , charming, gorgeous
 “ usia- bijak “ yang attractive.
Parfum lembut tercium dan kami berkenalan.
Menarik sekali wanita itu dan disetiap session seminar , dia selalu tampil memukau dengan gaya dan brain yang mengesankan.

Sebut saja Mira, dia seorang pengusaha , dosen , aktifis suatu lembaga social dan bla-bla-bla , pokoknya cukup dikenal.

Lama tidak bertemu , tiba-tiba dia sudah memeluk saya dibelakang, saya perhatikan dia.
Sepertinya agak lusuh, tidak seperti penampilan dia biasanya , dahulu.
“ Kok kusut gitu, … dari mana  ? “ , saya tanya.
Dia termangu sejenak : “  Aku memang pengin ketemu kamu , kebetulan kita ketemu disini --- aku ada masalah , curhat nih  ! “ , dia berbisik.

Ketika makan , dia bercerita kalau dia sedang ada masalah dengan suaminya.
“ Kamu ingat waktu kita seminar kesehatan jiwa beberapa waktu yang lalu  ? “

Saya mengangguk.
“ Di – sexology – diberikan beberapa definisi laki-laki yang membosankan , meskipun baik – seorang laki-laki harus bisa menyulap dirinya , bukan hanya bisa  “ nggoreng dadar    saja  kan  ?
Wanitanya yang harus selalu makan telur dadar itu terus2-an ,…..wah , ya seperti 
“ pecel  “ – nya laki2 , ingat to  ?  “.

Saya mengangguk.
   Banyak lho wanita yang baik , setia , tetapi tetap suaminya nyeleweng kemana-mana.
Alasannya , isterinya setiap saat selalu bikin pecel melulu , itu-itu saja.
Padahal sang suami sekali-kali pengin juga menikmati masakan gado-gado , cap jae  bahkan kare “

Saya  terkikik.
“ Ya , akupun tahu kalau suamiku baik – tapi sekali-kali mbok ya jangan bikin dadar tok. Sekali-kali aku ya pengin makan fuyunghai atau martabak lho  !  “.

Akupun mengangguk ,….tuing, tuing ,..eh salah ya  ?.

Ibu Kartini  help ,  emansipasi Ibu sudah melaju jauh jalannya.
Wanita sekarang ternyata juga ingin sejajar dalam kesetaraan sex juga.
Tidak terima diberi dadar saja – pengin juga fuyunghai dan martabak  juga lho !
Jadi .…Ibu bahagia, bangga , termangu, tercenung  atau malah terkaget-kaget  ?.

Oh ya , well , ..Mirna , harusnya kalau sudah janji  dan berikrar  dihadapan Tuhan, apapun harus kita hadapi bersama.
Perkara dadar atau pecel , pasti bisa dibicarakan bersama dengan baik.
Sambil merancang menu baru yang lebih pas dan asyik  bagi berdua.
Hayooo, iya atau bener  ?.

Ketika saya sodorkan menu baru  , -- katakana saja Pizza , dia tertawa tergelak-gelak.
Tapi ini  -- off the record --. lho .
“ Kamu itu bisa aja ,…iya , iya , nanti tak cobanya  “ , dia masih juga tertawa renyah.
Ya , mudah2-an dia berhasil ,  Pizza juga enak kok – hampir sama sih dengan dadar, fuyunghai dan martabak.
Tapi ada sensasi rasa tersendiri yang beda tentunya ,….hehehe.

Caprib ( Catatan Pribadi ) : Kita sering terpesona oleh kebahagiaan yang tampak dari jauh. Akan tetapi keterpesonaan itu menjadi berkurang jika kebahagiaan itu didekati. ( T.H.Valden ).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar