Rabu, 11 April 2012

Wanita : Sang Dewi Tolol Dalam Sangkar Emas ?

Sumber Gambar : Google
Barangkali anda masih ingat akan tayangan film/cerita tempo doeloe.
Temanya tentu sama , seperti ini.
Si wanita yang selalu digambarkan cantik luar biasa, tapi otaknya ada didengkul.
Kemudian si-jagoan, pasti laki-laki, ganteng gagah perkasa, dengan otak cemerlang ada dikepala, postur otot kekar ditubuh.

Si wanita digambarkan bisanya cuma bikin kebodohan, kesalahan , dan kekeliruan , juga kecerobohan yang menggemeskan.
Kemudian di klimaks film/cerita , si wanita bisanya hanya jerat-jerit/teriak2 , seolah dia tidak punya otak atau otaknya tercecer entah dimana , karena si durjana/penjahat sudah didepannya yang siap,…. pokoknya berbuat keji-lah.
Dan datanglah si pahlawan, yang bisa menolong dengan sukses.

Pola cerita seperti itu, sudah ada tergambar sejak saya masih kecil , masih kanak2 –bahkan mungkin sejak jaman pra sejarah.
Sehingga sejak dini, wanita sudah diajari/diyakinkan bahwa kami tidak usah bersusah payah berusaha sendiri jika ada kesulitan.
Karena si pahlawan - laki-laki – akan datang dan membereskan segala masalah dengan
mantap .

Sebenarnya, kami kaum wanita memang mempunyai keterbatasan tertentu , karena kodrat alam , seperti phisik lebih lemah dari laki-laki, mens , melahirkan dan lainnya.
Tapi bukan berarti kami tolol, karena otak kamipun masih bisa dipergunakan.

Dijaman millenium ini dengan berbagai penemuan modern,…sstt, kebanyakan penemu berbagai alat itu laki-laki lho ,..ternyata,…hihihi.
Terus sekarang yang dipentingkan bukan hanya kekuatan phisik seperti jaman purba.
Tetapi juga otak cemerlang yang ternyata bisa pula dipunyai oleh wanita, jika punya kesempatan.

Dibawah ini saya tuliskan pendapat dari beberapa pesohor – laki-laki pasti – gambaran mereka tentang perempuan.
Mungkin bisa untuk kajian bagi kita.

Prof. Havelock Ellis ;
Kebanyakan laki-laki memandang wanita sebagai sesuatu – blasteran – antara seorang DEWI dan seorang TOLOL.
Dipuja-puji sebagai DEWI , tetapi juga dianggap tidak pernah penuh seperti orang TOLOL

Hitler :
Wanita gila yang menghendaki emansipasi, wanita harus tinggal dirumah tangganya.
Wanita hanya baik untuk 4 K : KIRCHE , KURCHE , KINDER dan KIEIDER.
Artinya wanita hanya baik buat , GEREJA /Agama , DAPUR , ANAK-ANAK dan PAKAIAN ( bersolek mempercantik diri ).


Ada beberapa yang lain yang lebih me-manusiawi -kan wanita :


Charles Fourrier :
Tinggi rendahnya tingkat kemajuan masyarakat, ditetapkan oleh tinggi rendahnya tingkat kedudukan wanita dalam masyarakat itu.



Baba O’Illah :
Laki-laki dan wanita adalah laksana dua sayapnya seekor burung.
Jika dua sayap itu sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai kepuncak udara yang setinggi-tingginya.
Tetapi jika patah satu dari sayapnya, maka tak dapatlah burung itu terbang samasekali. Atau dia oleng dan tabrak sana-sini.


Ya, pendapat itu sudah lama tersirat dan pasti dengan seiring kemajuan jaman, hal itu pasti bisa berubah, atau bergeser
Film dengan cerita konyol seperti diatas juga sudah tidak pernah tayang lagi.
Bahkan sekarang tidak jarang wanita yang jadi lakonnya, kadang malah kebablasan – berlebih2-an , sampai rasanya sulit diraih oleh akal.

Ikon wanita perkasa-kah ? Sumber Gambar : Google
Sebenarnya kami sendiri juga tidak mengharapkan yang berlebih-lebihan.
Misal menjadi seperti XENA, si princess warrior di film2nya atau Lara Croft dalam Thomb Raider, yang bukan main.
Tetapi kami hanya ingin maju bersama yang setara, dengan melihat situasi, kondisi dan keadaan.
Sehingga bila suatu saat yang diperlukan, kami tidak pontang-panting atau keteteran jika tiba2 pelindung kami pergi meninggalkan kami.
Bagaimanapun , keadaan dunia ini tidak pernah abadi, selalu akan ada perubahan.

Takutnya, jika selama ini kami sudah keenakan dinina-bobokan dan dianggap dan dipuja-puji juga disanjung sebagai DEWI, meskipun tolol.
Dan dimasukkan dalam sangkar emas yang tiada kurang suatu apapun,… tiba-tiba ,….ups sang pahlawan menghilang dengan berbagai sebab.

Kan, bisa saja dia pergi meninggalkan kita karena kepincut/tertarik dengan “ dewi “ yang lain yang ingin dimanja dan di nina-bobokkan .
Mungkin juga ada kesibukan atau tugas dan pekerjaan lain , yang mengharuskan dia pergi meninggalkan kita.
Bahkan ada kalanya tiba2 dia memang harus pergi karena sudah waktunya dipanggil Tuhan.

Apa jadinya ?
Dan si DEWI TOLOL dalam sangkar emas itu ditinggalkan sendirian.
Perlahan lenyaplah sangkar emasnya, lenyap pula perlakuan “ dewi “ yang selama ini disandangnya dan membiusnya.

Yang tinggal hanya dia – se perempuan malang dan tolol tanpa kemampuan apa2., yang pasti kebingungan tak tentu arah.
Betapa menyedihkan nasipnya.
Itulah yang tidak kami harapkan terjadi pada kami, jadi kami harus siap2 jika ada aral tak diundang yang menghadang dimuka kami.
Iya, betul, memang sesederhana itu pemikiran kami pada mulanya.
Tetapi kalau kemudian ada perkembangan dan pemikiran lain yang lebih baik , yah …why not ?


Dunia ini adalah sebuah sandiwara gembira bagi orang yang berpikir , dan
Sandiwara yang sedih bagi orang yang merasakannya.
( Walpole ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar