Sabtu, 12 Mei 2012

Berteman dengan Buku , Sahabat Sejati Saya


Buku teman dan sahabatku. Gambar:zzzafra.blogspot.com
Sejak   masa anak2, remaja ,  kemudian dewasa sampai tua , rasanya saya belum pernah  lepas dari buku.
Sebagai putri tunggal dari ayah dan ibu, saya amat akrab (  ah , malu juga  kalau dibilang manja ) dengan beliau2.
Dan pasti banyak kebiasaan beliau2 itu yang menurun menjadi kebiasaan saya  juga.
Ayah dan ibu suka sekali membaca, koran, majalah dan buku, banyak yang masih berbahasa Belanda , perasaan gambarnya bagus2.
Waktu itu internet belum ada, tevepun masih hitam putih, dan  sering buram.
Oh, ya disamping hobby baca, beliau sambil baca itu pasti tersedia cemilan dimeja, dan saya sering berkeliaran disekitar beliau sambil lihat gambar2 dimajalah/koran dan pasti cemal-cemil kudapan yang enak bikinan ibu saya.

Jadi membaca masih merupakan hal yang menarik dan merupakan kebiasaan/hobby yang menyenangkan bagi keluarga saya.
Tetapi lama2 saya mempunyai kebiasaan yang buruk, suka membaca sambil tiduran , lha wong rasanya nyaman banget kok.
Untungnya mata saya sampai sekarang,masih baik2 saja, masih sanggup membaca huruf kecil2, sementara rekan2 seumuran saya sudah harus pasang kacamata untuk melihatnya.
Padahal konon membaca sambil tiduran, katanya merupakan  kebiasaan  yang bisa merusak mata dengan cepat.

Waktu masih kanak2, buku2 yang saya baca , komik2 dengan gambar2 yang menarik.
Ada Tarzan, Flash Gordon, Superman,Mandrake, dari luar negeri , menyusul komik Indonesia/wayang., Ramayana , Mahabharata dengan perang Bharatayudhanya.
Lucunya di komunitas saya, dengan teman2 sepantaran, dan kebanyakan laki2, kami suka sekali memainkan tokoh2 dalam komik itu , super hero luar.
Saya memang termasuk tomboy,dan sering jadi tokoh dalam komik2 itu.
Saya sering menjadi Tarzan yang sering bergelantungan di pohon  ,… kersen didepan rumah ,dan saya sulap jadi rumah Tarzan .
Sesudah tua ini, dan saya bertemu dengan rekan2 saya tempo doeloe  itu, kita suka ketawa2 geli mengingat permainan yang lucu itu.

Masa remaja menjelang  dengan manis, saya mulai suka buku2 petualangan yang menarik, seperti Lima Sekawan, Empat Serangkai , Trio Detective dan Stop., serial  misteri Alfred Hithcock juga jadi favorit.
Dan dikala pendar2 cinta mulai menyapa, saya mulai suka buku2 remaja atau cerita2 remaja yang selalu membuat emosi  menari  indah di-awang2.
Kehidupan nyata yang asyik dan menggetarkan , membuat hidup ini bak memasuki dimensi nuansa aneh tapi memukau.
Saya kira saat itu yang bingung tujuh keliling ,cari buku tentang remaja, pasti ibunda  saya, untuk membimbing putri semata wayangnya yang tomboy dan sok jail.
Putri tersayangnya yang sedang dilanda kehidupan remaja penuh aneka pelangi … ibunda tersayang , terima kasih dari hati yang tulus.
Sampai SMA saya masih asyik dengan dunia remaja yang penuh dengan sensasi.

Memasuki alam dewasa saya mulai berbenah diri, untuk menyongsong dunia lain, terlebih saya sudah mempunyai seseorang yang kemudian  mulai  berpikir tentang masa depan.
Disamping buku2 disiplin ilmu yang saya pelajari di kampus, saya juga suka membeli buku2 diluar  yang menarik.
Saya merasa perlu ilmu2 lain untuk menujang pengetahuan tentang masa depan, karena ternyata kehidupan ini banyak sekali seginya.

Terlebih sesudah menikah dan kerja, ternyata kita memasuki dunia yang tidak gampang atau  simple , seperti dalam kisah atau dongeng .
Penyatuan dua pribadi plus pribadi lain yang mengikutinya disekitar, kadang amat sulit untuk  diselaraskan.
Rasanya saya memerlukan ilmu/pengetahuan lain untuk menunjangnya.
Yang paling gampang, saya lari ke toko buku , sahabat sejati saya.
Pengalaman pribadi memang tidak pernah sama disetiap orang , termasuk si pengarang buku  yang saya beli itu.
Meskipun mereka merupakan  ahli2 dengan segudang ilmu, pengalaman dan penelitian.
Tetapi , tetap  saya masih amat memerlukannya , sekedar sebagai panduan, jika suatu saat saya harus mengambil suatu keputusan ,  dalam masalah dan situasi tertentu.

Dunia pernikahan, adalah suatu dunia yang masih asing samasekali bagi saya.
Ternyata perkataan - bahagia sampai kakek nenek, seiya sekata , sehati , satu kata satu hati,  bahagia selamanya , tidaklah segampang seperti ucapannya.
Kata2 itu tidak bisa  berwujud  begitu saja seperti  jatuh dari langit , tetapi harus kita usahakan sekuat tenaga.
Dan menurut saya harus dengan tenggang rasa tingkat tinggi untuk mendapatkannya.

Lebih2 setelah hamil dan mempunyai anak.
Nasihat orangtua , atau teman2 yang sudah berkeluarga juga amat membantu.
Tetapi saya rasa, tiada suatu nasihat dan perhatian yang rasanya bisa amat pas dengan keadaan dan masalah orang lain.
Jadi untuk menambah wawasan, saya kembali lagi pada sahabat saya , toko buku , mencari beberapa refernsi buku2 yang berguna dari masalah2 yang melintang.
Tidak tepat pas, tapi setidaknya bisa dipakai tambahan rujukan dari sekian banyak nasihat dan pengetahuan yang sudah saya ketahui.

Banyak masalah di dalam rumahtangga, : pengertian , sex, tenggang rasa, pendidikan anak, kesehatan dan banyak segi yang lain.
Saya juga selalu menyempatkan diri untuk ikut seminar, symposium, pertemuan juga penataran2.
Kadang  datang sebagai utusan atau pribadi,  tetapi saya selalu senang mengikutinya.
Disana pasti saya bisa mendapat tambahan pengetahuan/ilmu , dan mendapat buku2 atau makalah yang diperbincangkan.
Senangnya, saya juga bisa bertemu dengan rekan2 baru, atau malah dapat sahabat yang klop dan pas, juga cerita2 yang baru.
Jika keluar kota, kemana  saja, disamping makanan khas yang saya cari, saya pasti mencari toko buku.
Dan selalu ada saja buku baru yang  menarik minat  dan bisa saya dapat.

Sesudah tua dan pensiun, ternyata masih ada masalah yang menghadang.
Saya sakit parah, sampai harus dirawat 23 hari dirumah sakit dengan 3 hari di ICU
Saya suka bincang2 dengan dokter2 yang merawat  saya dan menanyakan detail dari sakit saya.
Ada hubungan dengan pola hidup dan gaya hidup kurang sehat yang selama ini  jadi agenda hidup saya.
Ternyata banyak kecerobohan yang saya lakukan karena ketidak tahuan , dan saya sering sok pede , karena sejak kecil saya suka olahraga dan amat sangat jarang sakit.

Sayapun sering2 ketoko buku lagi, mencari  sahabat sejati saya lagi.
Mencari buku2  : kesehatan , menu sehat , makanan yang baik bagi kesehatan penderita seperti saya , gaya hidup dan banyak lagi

Kemudian untuk menghadapi hidup manula  ( ah, enggak, saya lebih suka menyebutnya GLAMUR , golongan lanjut umur,…hehehe,… meskipun artinya sama tapi  kok kayaknya lebih keren , lebih bersemangat   ).
Saya mencari buku2 untuk glamur ini,  Penyakit2 yang biasa menyerang mereka, rahasia untuk melawan proses penuaan, olahraga , kesehatan , juga makanan2 yang pantang atau baik bagi mereka.

Saya harapkan dengan berteman dan bersahabat dengan buku, saya ingin tetap menjadi tua dengan bijak ,
Tidak menjadi orangtua yang sakit2-an  atau  jadi  merasakan sakit semua , selalu mengeluh, menyalahkan apa saja dan merepotkan sekitarnya.
Sampai sekarangpun saya masih suka membaca ber-ulang2 buku2 pemberi semangat, kesehatan , pengetahuan baru , yang berwawasan luas yang mentakjupkan.
Katanya otak ini harus selalu dipergunakan , sehingga tidak cepat aus .
Sampai sekarangpun , jika saya menemui ada kata2 yang bagus , saya masih suka menulisnya di buku catatan pribadi saya.

Yah , tetapi, sedari awal sudah saya tuliskan, saya punya kebiasaan buruk yang tidak dianjurkan dalam dunia medis , yaitu  membaca sambil tiduran.
Aduh , bagaimana  ya suatu kebiasaan sejak kecil  dahulu sampai sekarang .
Jadi  sebelum tidur  malam  ,  saya pasti suka  membaca buku  duluan diranjang saya . Entah kenapa, karena saya rasakan hal  itu bisa membuai perasaan dan emosi diri , menjadi nyaman sekali , sampai saya terlelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar