Rabu, 09 Mei 2012

Penuh Pengertian – nya versi The Devil Eve


Adam dan Hawa atau Adam and Eve. Gambar:nowpublic.com

Kami semua, teman-teman wanitanya tentu saja, heran dengan kelakuan Hesti.
Begitu baiknya, begitu tulusnya dan begitu “mengerti “ –nya dia pada suaminya.
Sampai2 dia rela suaminya berbebas  ria dengan sekretarisnya.
Seorang gadis yang masih muda, cantik, pintar dan ,… mmm, genit , pergi  kemana2.

Dan sudah bukan rahasia lagi, jika hubungan mas Ario , suami Hesti dengan Nita, sekretaris pribadi sang boss, sudah keluar dari hubungan boss dengan sekretarisnya yang wajar.
Tapi kelihatan Hesti samasekali tidak curiga , was-was , cemburu , bahkan rasanya malah memberi angin.

“ Aneh , orang2 itu, semua bilang mas Ario dan Nita ada hubungan istimewa  “, dia pernah bilang pada saya.
Dan saya, yang kadang pernah memergoki mas Ario dan Nita  di  mana-mana bersama,
Tentu saja heran bukan main.
“ Mereka kan bekerja. Lagipula untuk kepentingan relasi perusahaan suami saya, memang mereka harus selalu pergi bersama ke mana-mana “, begitu Hesti selalu berkata dengan pastinya.
+ “  Tetapi, apakah kau tidak curiga , jika mereka terlalu sering pergi bersama, sampai jauh malam bahkan menginap segala  ?”  saya bertanya heran .

Dia tertawa : “ Isteri seorang usahawan, jika selalu curiga, bisa bangkrut dong perusahaannya. Jika ingin maju , isterinya harus seorang yang penuh pengertian pada suaminya “ , dia tersenyum.
Sebetulnya saya ingin bertanya lebih banyak tentang penuh pengertiannya , tetapi nggak enak juga, mungkin nanti  jika dia tersinggung atau salah faham.

Saya sebetulnya hanya ingin mengingatkan, agar dia tidak terlalu percaya dan waspada dengan kedekatan mas Ario dan Nita.
Berkali saya dan suami bertemu dengan mereka, bukan disuatu pertemuan resmi, tetapi justru di mall , resto , bioskop , bahkan pernah disuatu apotik .
Apotik itu menyatu dengan praktek dokter2 specialist ,  emangnya sakit parah apa mereka , kok Hesti tidak pernah cerita.

 Hesti selalu bangga bercerita : “ Suamiku kan seorang workoholic, gila bekerja, dan biasa kan, ….  laki- laki  kan  juga suka keindahan.  Kebetulan Nita  ini bisa mengerti dan meladeninya. Yah , biar mas Ario ada gairah dan bisa maju “ , betul2 bangga dia.

 Terus terang, saya sebetulnya kasihan dengan Hesti.
Rupanya dia ditipu mentah2 oleh mas Ario dengan segala dalih relasi, pekerjaan dan kemajuan perusahaannya.
Tetapi untuk mengatakan bahwa dia ditipu melek-melekan sama suaminya, tentu saja saya tidak sampai hati.
Hesti kelihatannya cukup bahagia, dia tetap bergairah, cantik segar dan senyum selalu.

Tetapi jika dipikir lagi, aneh juga Hesti ini.
Masak iya, dia  sebodoh  itu bisa ditipu semudah itu oleh mas Ario.
Hesti itu seorang sarjana lulusan suatu universitas negeri terkenal.
Jadi tidak mungkin dia tidak mengerti  segala “ sepak-terjang “ sang suami selama itu.

 Suatu malam, saya diajak suami nonton film action baru.
Saya sebetulnya agak malas, karena selain bioskop itu cukup jauh dari rumah ,juga tadi barusan hujan , sekarang masih rintik-rintik.
Kami , demi cinte nich ye – memilih pertunjukan terakhir, terus pulangnya beli sup  kikil yang uenak sedep hangat , terlebih diudara dingin seperti ini.
Saya mengenakan mantel panjang dan udara malam dingin menerpa diseling beberapa kilat yang membelah langit.

 Dipintu masuk theater, hampir saja saya diserempet oleh sepasang pria dan wanita yang tergesa-gesa masuk.
Saya perhatikan mereka.
Saya kaget, ternyata si wanita itu Hesti ,  dia mengenakan mantel panjang dan kerudung kepala.
Sang pria juga mengenakan jaket dan memakai kopiah, posturnya tinggi  ramping berbeda dengan mas Ario., yang agak pendek dan gemuk.
Lampu masih remang2, ketika kami masuk.
Tempat duduk mereka beberapa deret disamping kami.
Karena rupanya Hesti tidak ingin dikenali, sayapun tidak ingin menyapanya, meskipun penonton tidak terlalu banyak saat itu.
Dan sebelum film berakhir, saya lihat mereka berdiri duluan dan keluar , dan saya makin yakin kalau itu Hesti, dengan seorang pria, tetapi yang pasti bukan mas Ario.

Selang beberapa hari kemudian, kami diundang makan malam di keluarga Hesti.
Mas Ario menyambut dengan hangat dan cerita bahwa dia baru datang dari Jepang urusan bisnis.
Dia juga bercerita bahwa dia pergi bersama Nita, sebagai sekretaris handalnya.
Nita juga saya lihat diantara tamu, saya mencari-cari Hesti..
Hesti kemudian datang menyambut kami, dengan ramah, berbasa basi sekedarnya , dan kami saling bertatapan.
Tiba2 dia memeluk saya,  berbisik : “  Terima kasih ya, jangan bilang siapa2 lho “ , saya langsung digandeng ketempat makan , diladeninya saya dengan penuh perhatian,…tapi kok kayaknya malah lebay.
Sambil ngomong ngalor ngidul, saya lihat dia selalu tersenyum ceria , berbunga-bunga , penuh arti, …dan saya baru mengerti apa arti dari “ penuh pengertian “  versinya.
Suatu peragaan indah dari the devil Eve  ? , atau suatu balasan manis bagi  arogansi seorang Adam yang jauh nurani dan  kebablasan ?


=====================================================


Caprib  ( Catatan Pribadi ) ;
Kebanyakan dari kita, tidak mesyukuri apa yang sudah kita miliki,
Tetapi selalu menyesali apa yang belum kita capai/miliki.
                                  ( Schopenhouer )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar