Kamis, 14 Februari 2013

LDR , Pasangan Jarak Jauh , … gampang2 susah


Gambar:www.dewong.com


Kebetulan saya gampang dalam mendapatkan jodoh.
Kebetulan juga orangnya cukup gagah –ganteng ( .. klo diteropong lewat sedotan dari Jembatan SuraMadu … ) , kebetulan dari keluarga baik2 , kebetulan orangnya berkepribadian baik , kebetulan kariernya lumayan dan kebetulan hubungan ini atas kehendak bersama … kok banyak kebetulannya  ya ? , … hehehe.

Nggak ada cerita yang simpang-siur seperti di sinetron , atau drama berantem/gontokan bahkan tangis2 bombay. Semua biasa-biasa saja dan mulus .
Sampai akhirnya dia harus tugas di Jakarta , untuk suatu jenjang kariernya dan saya di Surabaya , nerusin kuliah saya.

Agak kepikiran juga ,… dia lho yang kepikiran, bukan saya – harus GR dong.
Buktinya dia yang ngajak nikah , tapi saya maunya tunangan saja dahulu.
Kamipun bertunangan dan sebelum berangkat perpisahan itu dia wanti2 akan kesetiaan kami , mungkin dia tahu kalau saya masih punya stok  “ buku-daftar-hadir “ – yang masih bisa dibuka sewaktu-waktu… ups.

Di airport diapun masih terus dengan rayuan-mautnya – kok kayak mau berangkat ngorbit ke bulan saja – orang cuma Jakarta-Surabaya saja kok repot banget.
Sebetulnya dia yang lebih ceriwis dari saya , dari dahulu saya termasuk gadis pendiam- lebih suka mendengar daripada ngomong-tapi otaknya nggak diam2 amat kok.

Sehari dua , tidak terasa, karena saya memang biasa sok sibuk , menjelang hari Sabtu … eh, rasanya ada yang hilang ya – biasanya dia sering muncul , ada rasa kangen juga dihati ( ketahuan nih ).
Untung ada seorang rekan wanita yang ngajak window-shopping ,dia butuh sesuatu.
Kamipun berjalan-jalan di supermarket besar itu , beli-beli sesuatu dan mampir disuatu resto langganan mau makan disitu… kok - tiba-tiba tunangan saya sudah ada duduk disitu sambil senyam-senyum… seneng juga karena katanya dia kangen banget .

Tetapi lama-kelamaan trik bikin kaget-kagetan  seperti itu , menghabiskan ongkos juga.
Dia harus lebih realistis ,bisa bangkrut kalau saban Sabtu dia ke Surabaya.

Ini mungkin point pertama dari LDR , berat di ongkos.

Bahwa suatu LDR harus dilandasi suatu saling percaya satu dengan yang lain.
Saya sebenarnya orangnya sederhana , dan percaya saja apa yang dikatakan seseorang-termasuk pasangan.
Saya malas disuruh mikir macam2 atau ber andai2,  terlebih disuruh selidiki gosipnya.
Kalau dia setia ya baguslah , kalau enggak ya gimana lagi , ya buka “ pendaftaran “ baru lagi – gitu aja kok repot.

Padahal teman2 saya pada jungkir-balik, selidik sana-sini dari gossip pacarnya , aneh2 akal dan triknya – kapan2 saya cerita dan tulis disini.
Kalau tanya saya ? ,  Kalau saya dibisiki rekan bahwa tunangan lagi diincer cewek lain disono , atau dihubung2-kan dengan wanita lain ?
Waktu ketemu , saya langsung saja tanya , bener enggak berita itu ? Untungnya berita itu enggak pernah bener sampai kami menikah.
Kalau toh bener ,… pilih satu atau dua – pilih aku atau dia  -- terserah…. hehehe.

Karena saya ingat akan suatu kata bijak :
Cinta itu adalah hal yang aneh , = jika manusia menggenggamnya terlalu kuat , ia akan mati , tetapi jika manusia menggenggamnya terlalu longgar , maka ia akan lari/kabur =
So ? , yang serba sedang dan sederhana  serta  tidak berlebih2-an paling baik/bijak.

Jadi point kedua dari LDR , adalah saling percaya , menjaga perasaan masing-masing.

Kemudian , jika kita saling berjauhan , pasti banyak kekosongan yang terjadi pada hari2 kala sering kita bersama dia.
Kekosongan itu harus kita isi dengan hal yang positip dan baik.
Saya dahulu , disamping kuliah , masih suka olahraga ( tunangan juga  suka olahraga ), juga saya isi dengan beberapa kursus  yang sekiranya berguna untuk masa depan.
Kursus yang pernah saya ikuti , kecantikan , kuliner dari kue sampai masakan dan tart, kepribadian , njahit ( ini enggak tamat-kurang berbakat ‘kale ), interior/ex , dan beberapa yang lain , sehingga waktu saya habis, tidak sempat bengong atau melamun.

Jadi point ketiga , aktif-lah untuk lebih mempersiapkan diri menjadi lebih baik dan komplit.

Hubungan saya dengan tunangan baik-baik saja , meskipun LDR ,- atau karena kebetulan  ( lagi ) tunangan saya itu pada dasarnya juga orang  baik, hingga sampai ke pernikahan kita 3 tahun kemudian berjalan mulus dan lancar.


Caprib  ( Catatan  Pribadi ) :
Kematangan bukanlah suatu keadaan yang dicapai karena usia.
Tetapi ia merupakan perkembangan dari hasil belajar , membaca dan berpikir hingga menghasilkan kemampuan.
                      ( Micahael Drury )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar