Rabu, 11 September 2013

Ahmad Dhani, ... Laki-laki Sejati yang seperti apa


Sumber Gambar: www.kapanlagi.com

 Teror yang berkembang di jagad media sekarang kalau bukan perkara Zaskia Gotik dengan Vicky-nya yang unik, juga perkara Ahmad Dhani dengan Dul-nya.
Semua jadi latah kepingin, nulis, komentar, memberi masukan, pro-kontra, dari rakyat biasa sampai para ahli, bikin statemen yang membara, melihat dari berbagai sudut pandang masing-masing.

Saya kemarin tertarik ketika melihat suatu wawancara antara Ahmad Dhani ( AD ) dengan salahsatu crew teve yang di siarkan langsung.
Dijelaskan oleh AD bahwa dia sudah  berusaha untuk mendidik ketiga putranya dengan sebaik mungkin, .. * saya mendidik  ketiga anak saya  bisa menjadi laki-laki sejati *, tetapi tidak di jelaskan  - laki-laki sejati – itu seperti apa.

Sayapun bertanya-tanya, kira2 kriteria laki-laki sejati sebenarnya . Saya coba ingat-ingat, apa harus seperti superman atau super-hero yang lain, yang berotot dan petentang-petenteng menantang segala marabahaya  maut yang menghadangnya ?
Atau kalau tidak, lalu seperti apa yang namanya laki-laki sejati itu.

Ternyata banyak syarat seorang pria  untuk bisa disebut laki-laki sejati itu.
Banyak sih, tapi saya mengambil beberapa yang sekiranya masuk akal juga.

SATU   :  bukan dilihat dari bahunya yang kekar saja, tetapi dilihat dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.

DUA    :   bukan dilihat dari suaranya yang keras dan lantang, tetapi dilihat dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

TIGA  :  bukan dilihat dari kerasnya pukulan tangannya, tetapi dilihat dari sikap bijak jika menghadapi persoalan.

EMPAT :  bukan dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dilihat dari kepekaan hati yang ada dibalik dadanya yang bidang itu.

LIMA  :   bukan dilihat dari jumlah sahabat yang dimilikinya, tetapi dilihat dari sifat bersahabat pada generasi muda bangsa.

ENAM :  bukan dilihat  bagaimana dia dihormati ditempat kerjanya, tetapi bagaimana dia dihormati dirumahnya.

TUJUH : bukan dilihat dari banyaknya wanita yang memujanya, tetapi dilihat dari komitment terhadap wanita yang dicintainya.

DELAPAN :  bukan jumlah barbell yang bisa diangkatnya, tetapi dilihat dari tabahnya dia dalam menghadapi lika-liku kehidupan.
SEMBILAN : bukan dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dilihat dari konsistennya dia menjalankan apa yang dibaca.


Sebetulnya masih ada beberapa lagi, tetapi sembilan itu sudah cukup, jika berlebih-lebihan malah tidak masuk akal untuk dijalani.
Kira-kira AD sudah mendidik ketiga jagoannya seperti itu, atau barangkali punya kriteria tersendiri yang lain  ?

Bagaimanapun  semua orang pasti mengerti bahwa tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya, semua pasti ingin anaknya jadi anak yang baik, santun, berprestasi,berbakti pada orang tua, Negara dan bangsanya.

Cuma kadang karena saking sayangnya, tindakannya berlebihan, sehingga waktu  dia menulis
“ buku – tulis putih “ anaknya  jadi kebablas-bablas, lali lupa kalau sudah menerjang rambu yang dilarang baik oleh agama,  etika, moral, peraturan malah Undang-Undang. Mikirnya, tiada gading yang tak retak bukan  ? Tetapi kalau kemudian akibat ulahnya, banyak orang lain yang ikut menderita  ?
Seharusnya menjadi orangtua harus selalu mawas diri, pandai dan cerdas menunjukkan jalan yang patut dilewati oleh generasi penerusnya, karena kalau terjadi sesuatu dengan anak, orangtua pasti terbawa-bawa yang  disalahkan  – anak molah bapa kepradah – (Jawa).

Oh, iya, saya juga pengin tahu, apa criteria anda untuk laki-laki sejati ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar