Kamis, 19 September 2013

Swandari’s Mind : Nenek Dipinang ?


Sumber Gambar: www.kaskus.co.id

Pertanyaan  :

Saya seorang nenek, umur 59 tahun, sudah  8 tahun menjanda.  Anak 3 orang, sudah menikah semua. Saya hidup dirumah sendirian ditemani seorang kemenakan dan 3 gadis yang mondok, semua kerja.
Hidup sebagai pensiunan, kadang kiriman anak diluar, juga uang kost, rasanya sudah cukup. Kegiatan saya selain ngurus anak kost sekedarnya – mereka makan diluar, ada pembantu,  hanya aktif dikegiatan perkumpulan keagamaan yang saya anut, rasanya sudah tentreram

Entah bagaimana, tiba2 saja saya dipinang oleh seorang duda, umur 64 tahun, yang meminang justru anak2 duda itu.
Pak duda itu dahulu rekan suami almarhum, kenal baik dengan kami sekeluarga. Kehidupan keluarga itupun baik dan terhormat, anaknya juga sudah “jad orang” semua.

Saya sebenarnya segan dan malu jika harus nikah lagi, memang tidak pernah berpikir untuk menikah. Rasanya aneh jika punya suami lagi.
Umur saya kan sudah lanjut, apa yang diharapkan dari perkawinan seperti itu ?
Herannya anak2 sayapun, merekapun saling berhubungan dengan anak duda itu, amat setuju jika saya menikah lagi. Agar ada temannya dan terpandang, itu alasan mereka.

Ibu, saya sebenarnya tidak merasa kesepian, dan tetap terpandang, meskipun tanpa suami.
Suami saya dahulu juga merupakan pejabat tinggi didaerah kami, apakah nama saya tidak jatuh jika tiba2 saya nikah lagi ? Mungkin jika masih agak muda masih bisa dimaklumi, tetapi dengan umur sekian ? Bagaimana pendapat ibu tentang keadaan saya ini ?
 Pak Duda itu juga kadang datang, nilpon dsbnya, tapi saya kok rasanya tidak “klik”,..pasti ibu mengerti maksud saya.

Saya memang masih suka dandan, merawat diri, juga olahraga ringan, sesuai petunjuk dokter, sehingga penampilan saya kelihatan lebih muda dari umur saya yang sebenarnya, saya juga masih suka bercanda dan beramah tamah dengan sanak kerabat dan kenalan juga tetangga. Tetapi itu bukan berarti saya masih ingin menikah atau menarik hati pria lagi, saya rasanya sudah nyaman dan bisa menekuni hobby sederhana saya.


Swandari’s  Mind :

Saya kira ibu sudah bisa menentukan jalan hidup ibu sendiri. Umur yang matang, pengalaman juga sudah  beragam, saya kira ibu pasti cukup bijak untuk menentukan langkah.
Jika ibu sudah tidak  memerlukan seorang pendamping, ya untuk apa menyusahkan diri, menikah lagi ? – Apa betul punya suami itu malah bikin susah ?
Mungkin saja maksud putra/i pak duda dan putra/I ibu itu baik, barangkali di usia senja ibu, mereka merasa ibu masih perlu berbagi suka dan duka dalam hidup dengan seseorang yang sebaya.

Barangkali jika ibu menikah lagi, pasti banyak bisik-bisk , kan sebuah pernikahan selalu menarik untuk di bincangkan, umur berapa dan siapapun pelakunya.
Tetapi nama baik ibu tidak bakalan jatuh, karena ibu menikah dengan orang yang seimbang dengan ibu. Lain lagi jika pasangan ibu berbeda jauh, dalam hal martabat dan usia.

Saran saya, jika ibu memang sudah bahagia dengan keadaan sekarang dan sudah tenteram, memang tidak usah menikah lagi, bina saja persahabatan dengan pak duda. Orang mestinya akan merasa bahagia jika punya banyak sahabat.
 Hidup ini  bertambah indah dan menggairahkan, biar awet muda bu,…oh, salah, maksud saya  biar awet tua dengan cantik,  itu maksud saya. Salam hangat saya.



Swandari’s  Mind :
Bercanda dalam pernak-pernik Cinta dan Berbagi Hati dalam Warna-Warni Kehidupan.


Caprib  :
Cintailah Tuhanmu, dan Ia akan tinggal denganmu. Taatilah Tuhanmu dan Ia akan memperlihatkan rahasia kebenaran yang sejati.  (NN)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar