Rabu, 04 September 2013

Swandari’s Mind : Duda Yang Galau


Sumber  Gambar: www.areadewasa.com

Pertanyaan :

Saya seorang laki-laki, umur 41 tahun, status duda, mempunyai seorang anak perempuan 10 tahun, sekolah di SD.
Punya pekerjaan tetap, dengan penghasilan yang pas2-an.
Ex isteri saya sekarang sudah menikah lagi dan berdiam di luar Jawa. Dirumah selain saya dan anak juga ada ibu saya yang sudah janda dan mengurus segala keperluan rumahtangga dibantu pembantu lama.

Ibu saya menganjurkan agar saya menikah lagi, anak juga sering tanya kok enggak punya ibu seperti teman2-nya. Saya menduda sebetulnya sudah lama, 6 tahun yang lalu, tetapi untuk menikah lagi rasanya kapok, masih ragu-ragu, khawatir pernikahan saya hancur lagi seperti dulu.

Sebenarnya  perpecahan antara isteri dan saya, karena permintaan isteri yang kepingin membantu saya dalam ekonomi kami yang seret. Rupanya usahanya maju, dan terlibat hubungan dengan teman bisnisnya itu. Rupanya dia lebih cocok dengan rekan bisnisnya, selepas dari saya merekapun menikah.  Hidup baik2 diluar Jawa, punya 2 anak, sepertinya usahanya cukup maju, kadang mengirim uang/hadiah untuk anaknya disini.

Tidakkah saya mengalami kesulitan jika saya menikah lagi ? Sebaiknya apakah saya menikah dengan janda atau gadis saja, mengingat status saya ?
Saya kuliah lagi dan ada teman kuliah, gadis umur 32 tahun, orangnya sederhana saja, kalah jauh dengan isteri dahulu, tapi sepertinya dia baik dan dari keluarga biasa juga.
Saya sebetulnya ingin serius dan menikah dengan dia, kasihan juga melihat ibu saya yang sudah tua harus merawat anak saya, anak saya nanti jadi manja.
Sebaiknya saya menikah lagi atau bagaimana ya bu ?



Swandari’s  Mind  :

Kalau  berniat  menikah lagi, gadis atau janda bukan persoalan, pokoknya cocok untuk anda, anak anda dan ibu mestinya.
Jadi jika sudah menemukan calon , sering-seringlah ajak main kerumah anda, perkenalkan pada seluruh keluarga kecil anda.
Sebaiknya ceriterakan seluruh peristiwa anda dengan ex. isteri dengan jujur, beri gambaran tentang pekerjaan, penghasilan dan juga cita-cita anda.

Secara singkat, terus terang sajalah semua, blak-blakan istilahnya, supaya jadinya bisa enak dan tidak saling silang , karena banyak yang disembunyikan  sebelumnya.

Ingin saya nasihatkan juga kepada anda, bahwa anda tidak usah takut untuk menikah lagi.
Memang kata orang, garam itu sama asin rasanya, tetapi wanita tidak sama semua tabiatnya. Memang ada yang berhati sepuhan, berhati palsu, tetapi tidak kurang yang berhati emas, berhati murni, luhur budi.

Untuk sementara, sambil jalan, meneruskan kuliah anda, sambil lebih mendekat pada teman kuliah anda itu, siapa tahu cocok dan bisa menerima keadaan anda.
Saya setuju sekali jika anda meneruskan kuliah yang tertunda, akhirnya nanti disamping mendapat gelar juga mendapat pendamping yang berhati bidadari.
Jangan lupa mohonlah kepada-NYA serta pasrah dan tawakal selalu.
Ayo maju terus, tetap semangat dan pasti sukses.


Swandari’s  Mind  :
Bercanda dalam pernak-pernik cinta dan berbagi hati dalam warna-warni kehidupan.


Caprib :
** Cinta tidak bisa dipikat seperti burung, tetapi ia akan datang sendiri, karena mempunyai perasaan yang sama  (NN)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar