Kamis, 05 September 2013

Isteri Yang Baik, Jangan Hanya Pasrah


Sumber Gambar: sangmussafir.blogspot.com

Tulisan ini sebagai tanggapan dari tulisan mbak Arimbi Bimoseno yang berjudul :
Suamiku suka dengan wanita cantik yang berintelektual tinggi.

Dan untuk mbak Meuthia Hasan (MH) atau siapapun dalam tulisan itu, ini komentar saya pribadi atas keluh kesah mbak via tulisan mbak Arimbi.
Point yang saya catat, suami tertarik/suka dengan wanita cantik berintelektual tinggi, dan MH tetap bertahan karena cinta pada suami karena  itu juga  merupakan pilihan hidupnya, atau karena sudah kadung  “terjebak” dalam kehidupan rumah tangga.
Solusi yang diambil MH adalah pasrah tetapi masih ikut dalam KomNas Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, untuk penguatan diri dan pembanding nasip.

Saya  perinci  point2nya :  saya kira setiap orang pasti tertarik dengan wanita cantik yang berintelektual tinggi, hal itu sangat normal, lumrah,  sekalian  mengagumi keindahan ciptaan Tuhan juga sah-sah saja dan wajar banget.
Dan anda tetap bertahan karena cinta – he’s the one and only – buat anda, cantik sekali itu – suatu rasa tanggung jawab besar atas pilihan hidup dan juga  merupakan  janji anda di hadapan Tuhan waktu menikah dahulu, saya salut.

Solusi yang anda ambil, ikut dalam KomNas Kekerasan pada Perempuan dan Anak, juga tidak salah jika bisa sedikit meredam dan menenteramkan bathin anda. Bisa sebagai pembanding, karena nasip anda masih “lebih baik” dibanding perempuan lain yang menerima siksaan yang lebih parah ?
Oh, ya, anda juga jangan mengada-ada, wanita cantik berintelektual tinggi juga tidak mau sembarangan  “menyabet” suami orang. Saya yakin mereka dan suami hanya sekedar berteman –- tenang saja.

Jadi  so what ? kayaknya semua fine saja, apa ya masalahnya  ?.  Pastinya anda mengerti bahwa jalan kehidupan itu tidaklah semulus seperti cerita romansa putri  dan pangeran. (Yakin cerita putri dan pangeran juga mulus ? ) Mungkin anda hanya terbawa emosi oleh banyaknya kisah tragis dari rekan-rekan anda di KomNas.

Oke, saya lihat dari sudut pandang yang lain, suami anda. Saya katakana suami anda bukan type pria pemberani, modern,  yang berani menyunting wanita cantik dan potential, seperti yang disukainya, diidamkan.
Dia justru beraninya menikahi anda yang lugu, manut, narima terkesan pasif bahkan mungkin apatis, jadi gampang dikendalikan. Mencari aman dan gampangnya saja, itu ciri khas pria jadul yang mestinya hidup di jaman abad pertengahan.

Tetapi sepertinya juga tidak salah, karena perempuan cantik inteletual tinggi, pasti tidak gampang didekte dan di atur ini itu anu dengan pitutur, rayuan gombal dan filosofi tinggi yang membelenggu.
Jadi, tidak ada yang perlu diresahkan dan dikhawatirka, just go on, jalan terus.

Karena saya lihat anda  masih merasa galau dan bingung, saya coba memberikan suatu jalan/solusi yang cukup mudah :
  1. Suami suka perempuan cantik ? Kenapa anda tidak berusaha menjadi salah satunya ?  Tidak bisa  ? – ah, pasti bisa.
           Tentunya kriteria cantiknya tidak secantik miss world dan daya intelektual
            tingginya  tidak seperti professor, … just kidding.
            Sebenarnya secara sederhana semua bisa dicapai jika ada niat.
            Setiap wanita itu sebenarnya punya kecantikan dan daya pikatnya masing-masing.
            Cari nasihat teman atau paling gampang ke salon kecantikan.
            Seringlah berolah raga, tidak usah olahraga mahal, cukup jalan kaki teratur, jaga
            berat badan anda sesuai tinggi badan, seimbang.
            Up grade diri agar anda, sehingga menjadi cukup cantik  sehat dan enak
            dipandang,
            Tebar senyum, jangan suntuk dan cemberut atau  bersungut terus menyesali nasip.
Dengan wajah segar dan badan sehat, anda pasti tampak menarik, ini salah satu jalan menuju cantik.

  1. Suami suka yang intelektual ?, ke pendidikan formal boleh juga, tetapi ada jalan
      pintas, ikuti les/kursus beberapa kepiawaian yang menarik. Dengan banyaknya
      kepiawaian anda, bisa untuk sekedar tambahan uang jajan jika di komersielkan.
      Sehingga anda bisa punya duit sendiri, tidak selalu minta pada suami.
     Banyak baca, nonton teve dan bergaul, sehingga  wawasan bertambah luas  dan
      anda akan nyaman diajak bicara apa saja, anda terkesan intelektual.
      Pelajari juga joke2, banyolan atau dagelan – bisa menggayengkan suatu acara.
     Suami juga tidak bakal gampang meremehkan anda.

Saya kira hal2 itu tidak terlalu sulit untuk di capai, jika anda mau berusaha.  Semua itu kasat mata dan bisa dipelajari oleh siapa saja. Tambahan pengetahun, kepiawaian dalam hal apapu, pasti akan menambah harga diri anda dan pasti anda tambah percaya diri karenanya.

Percaya diri adalah kunci segalanya, kecantikan, intelektualitas, pergaulan,  karier dan banyak lagi yang lain. Nasip tidak akan berubah, hanya ditangisi,  disesali dengan terus berkeluh kesah. Prilaku seperti itu akan membuat anda tambah stress, tambah beban.
Tetapi nasip akan berubah jika kita mau merubahnya, merubahnya dengan tekad dan usaha yang keras.
Terima kasih untuk mbak Arimbi dan selamat berjuang mbak Meuthia, tetap semangat pasti sukses.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar